Berita Aceh Utara

Catat! Ini Kuota Pupuk Bersubsidi untuk 27 Kecamatan di Aceh Utara pada Tahun 2025, Total 29.404 Ton

Kuota empat jenis pupuk yang disubsidi pemerintah untuk petani dalam 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2025, mencapai 29.404 ton.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Petani memperlihatkan pupuk urea subsidi untuk digunakan pada tanaman padi. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Kuota empat jenis pupuk yang disubsidi pemerintah untuk petani dalam 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2025, mencapai 29.404 ton.

Masing-masing, pupuk urea mencapai 12.800 ton, kemudian NPK 10.747 ton, lalu NPK Formula Khusus sebanyak 857 ton, dan pupuk organik 5.000 ton.

Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Kabupaten Aceh Utara Nomor: 521.34/337/2024 tentang Penetapan Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian dalam kabupaten tersebut.

Keputusan itu ditetapkan pada 16 Desember 2024, yang diteken Kepala Distan Aceh Utara, Erwandi S, MSi.

Berdasarkan data yang diperoleh Serambinews.com dari Distan Aceh Utara, tidak semua kecamatan mendapatkan keempat jenis pupuk subsidi tersebut, kecuali urea dan NPK. 

Sedangkan NPK Formula Khusus dialokasikan untuk tujuh kecamatan, kemudian pupuk organik dialokasikan untuk sembilan kecamatan.

Hal itu berdasarkan usulan dari kelompok tani melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Masing-masing kecamatan yang mendapatkan kuota pupuk 2025 yaitu, Baktiya (urea 1.353 ton, NPK 1.035 ton), dan Dewantara (Urea 123 ton, NPK 135 ton). 

Lalu, Kuta Makmur (Urea 763 ton, NPK 645 ton, Organik 881 ton), serta Lhoksukon (Urea 1.213 ton dan NPK 921 ton).

Kemudian, Matangkuli (Urea 380 ton, NPK 391 ton, Organik 144 ton), Muara Batu (Urea 356 ton, NPK 274 ton, Organik 617 ton), Meurah Mulia (Urea 681 ton, NPK 519 ton, Organik 382 ton), dan Samudera (Urea 361 ton dan NPK 283 ton).

Selanjutnya, Seunuddon (Urea 594 ton, NPK 455 ton dan Organik 5 ton), Syamtalira Aron (Urea 469 ton, NPK 364 ton), Syamtalira Bayu (Urea 503 ton dan NPK 384 ton), dan Tanah Luas (Urea 723 ton, NPK 551 ton).

Seterusnya, Tanah Pasir (Urea 154 ton dan NPK 151 ton), Tanah Jambo Aye (Urea 1.010 ton, NPK 770 ton dan Organik 1.327 ton), Sawang (Urea 794 ton, NPK 609 ton, dan NPK Formula Khusus 61.25 ton dan organik 1.327 ton), serta Nisam (Urea 608 ton, NPK 463 ton, dan NPK Formula khusus 12 ton).

Kemudian, Cot Girek (Urea 113 ton, NPK: 116 ton, NPK Formula khusus 38.45 ton dan organik organik 246 ton), Langkahan (Urea 557 ton, NPK 436 ton, NPK Formula Khusus 452,19 ton).

Disusul, Baktiya Barat (Urea 780 ton, NPK 595 ton, dan Organik 1.353 ton). Paya Bakong (Urea 259 ton, NPK 352 ton, NPK Formula Khusus 8.36 ton), Nibong (Urea 217 ton, NPK 166 ton).

Lalu, Simpang Keramat (urea 226 ton, NPK 176 ton), Lapang (Urea 105 ton, NPK 104 ton, Organik 75 ton), Pirak Timu (Urea 45 ton, NPK 60 ton), dan NPK Formula Khusus 35.80 ton).

Selanjutnya, Geureudong Pase (Urea 70 ton, NPK 73 ton, NPK Formula khusus 14.81 ton), Banda Baro (Urea 190 ton, NPK 186 ton), Nisam Antara (Urea 153 ton, NPK 533 ton dan NPKF 233.71 ton).(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved