Berita Banda Aceh

Kasus HIV/AIDS di Aceh Terus Melonjak, Banda Aceh Tertinggi

"Kita ada 11 Puskesmas, sudah ada konselornya untuk mendampingi orang dengan HIV positif untuk pengobatan." SUPRIYADI, Kabid P2P Dinkes Banda Aceh

Editor: mufti
India.com
HIV/AIDS 

"Kita ada 11 Puskesmas, sudah ada konselornya untuk mendampingi orang dengan HIV positif untuk pengobatan." SUPRIYADI, Kabid P2P Dinkes Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jumlah orang terinfeksi HIV/AIDS terus melonjak di Aceh sejak tahun 2020 lalu. Data terbaru yang diterima Serambi, yang terinfeksi HIV sebanyak 127 orang pada 2020, kemudian naik menjadi 181 kasus pada 2021.

Selanjutnya pada tahun 2022 naik menjadi 277 kasus, tahun berikutnya menjadi 309 kasus dan terakhir naik 348 kasus HIV/AIDS pada 2024.

Sementara berdasarkan tempat ditemukan, Banda Aceh menjadi daerah tertinggi sampai dengan 2024 dengan jumlah 752 kasus (versi Dinkes Kota 510 kasus hingga November 2024), kemudian Langsa sebanya 317 kasus dan Aceh Utara 214 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh Lukman melalui Kabid P2P, Supriyadi, menyampaikan, bedasarkan laporan yang masuk dari puskesmas dan rumah sakit, penyebab utama orang terinfeksi karena faktor risiko laki-laki seks laki-laki (LSL).

"Kasus yang positif HIV itu lebih banyak disebabkan karena faktor resiko LSL. Kalau kita bilang homo lah ya," ungkapnya, Senin (6/1/2025).

Dikatakan, tidak semuanya yang terinfeksi HIV adalah penduduk setempat. Terkadang mereka yang berada dari luar kota berobat ke Banda Aceh, sehingga terhitung temuan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh. "Sekitar 40-an persen itu memang warga di luar kota Banda Aceh, tapi dia ada yang berdomisili atau bekerja di sini," jelas Supriyadi.

Dia juga mengingatkan, bila ada warga yang mulai curiga terinfeksi HIV, jangan takut untuk melakukan pemeriksaan screening HIV ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. "Kita ada 11 Puskesmas, sudah ada konselornya untuk mendampingi orang dengan HIV positif untuk pengobatan," terangnya.

Kemudian dalam upaya menekan peningkatan temuan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh, Kabid P2P Dinkes Kota itu mengimbau masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga masing-masing supaya tidak terpapar pergaulan bebas. "Kemudian dari kasus-kasus yang ada, itu hampir sebagian besar karena anak-anak laki-laki yang memang kurang perhatian dari keluarga, terutama dari ayahnya. Sehingga mencari orang yang lebih dewasa yang mau memperhatikan," jelas Supriyadi.

"Yang kedua, kita lihat memang godaan dari faktor ekonomi, terutama remaja-remaja mahasiswa yang dilakukan pendekatan oleh orang-orang yang melakukan penyimpangan seksual tersebut," pungkasnya.(rn)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved