Kajian Islam
Benarkah Nasib Anak Ditentukan dari Bagaimana Dia Menghormati Orangtuanya, Ini Penjelasan Buya Yahya
Pendakwah Buya Yahya dalam kajian dakwahnya menekankan pentingnya seorang anak menghormati kedua orang tuanya.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Pendakwah Buya Yahya yang juga sebagai pendiri pondok pesantren LPD Al Bahjah, Cirebon dalam kajian dakwahnya menekankan pentingnya seorang anak menghormati kedua orangtuanya.
Hal tersebut disampaikan Buya Yahya ketika menjawab pertanyaan dari jamaah tentang bagaimana seorang anak menghormati pendapat orangtua ketika ada konflik.
Menjawab hal tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa semua anak harus berbakti kepada orang tuanya bagaimanapun kondisi orangtua tersebut.
Berbakti kepada orangtua selain daripada kewajiban juga merupakan penentuan nasib baik seorang anak ke depannya.
Bahkan, kalau anda ingin tahu nasib seseorang kelak, maka lihatlah bagaimana dia memperlakukan kedua orangtuanya saat ini.
"Berbakti pada orang tua itu nasib baik, kalau ingin tahu nasibnya seseorang lihat bagaimana urusannya dengan orang tuanya," kata Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah, Rabu (/5/2024).
Baca juga: Buya Yahya Anjur Lakukan 4 Amalan Ini untuk Menumbuhkan Cinta kepada Rasulullah SAW
Dalam hal ini, Buya memberikan contoh.
Dimana ada seorang anak bernasib buruk karena dia tidak baik memperlakukan orang tuanya padahal orangtuanya telah bersikap baik.
Begitu pula sebaliknya, meskipun orangtuanya jahat, orangtuanya tidak benar, orangtuanya pemarah dan suka memukul anak tetapi apabila sang anak masih bisa berbakti dan memperlakukan mereka dengan baik, maka nasib baik untuk anak tersebut.
"Sebab orang tua adalah orang tua, enggak bisa ditawar," tegas Buya Yahya.
Ini juga berlaku sekalipun anda orang kafir tapi anda baik dalam memperlakukan orangtua, maka anda bernasib baik dan kelak diberi kebaikan di dunia.
"Biarpun orang kafir kalau dia baik dengan bapak ibunya, orang kafir yang tidak beriman tapi dia baik dengan bapak ibunya, Allah akan beri kebaikan kepada dia, cuman hanya di dunia di akhirat tidak," timpal Buya.
Baca juga: Ini Doa Melunasi Utang Diajarkan Rasulullah, Buya Yahya Sebut Kunci Keberkahan dan Ketenangan Hati
Contoh tersebut mengingatkan kepada kita semua bahwa seperti apapun kondisi orangtua, sang anak harus tetap berbakti dan menghormatinya.
Buya menegaskan, seperti apapun bentuknya tidak boleh berdebat dengan orang tua, orang tua baik atau tidak baik, sang anak tetap punya kewajiban berbakti, hanya saja cara berbakti setiap anak berbeda-beda.
Apabila orangtua suka memukul, sang anak cukup menjauh tapi tetap berbakti kepada mereka dengan cara misalnya mengirimkan uang, mendoakan yang terbaik untuk orangtua dan lainnya.
"Intinya bermusuhan, membantah, angkat suara kepada orang tua tidak diperkenankan, tidak ada alasan, apapun bentuknya, siapapun orangtuanya," tegas Buya.
Hal ini juga berlaku ketika sang anak berbeda pendapat dengan orangtua, jangan sekali-kali anda membentak, berdebat dan merendahan mereka.
"Apalagi orangtua wawasan kurang tapi wawasanmu lebih luas misalnya, kadang anda merendahkan orangtua, tidak boleh kita berselisih kepada orang tua," pungkas Buya Yahya.
Baca juga: Syarat-syarat Jadi Wanita Bekerja dan Karir dalam Islam, Menjadi Dosa Bila Begini Kata Buya Yahya
Tiga Amalan Terbaik untuk Orang Tua yang Telah Meninggal
Berbakti kepada orangtua merupakan kewajiban setiap anak.
Bakti seorang anak terhadap orang tua tidak hanya sebatas saat mereka ada di dunia tetapi ketika mereka sudah wafat pun sang anak harus tetap berbakti.
Amalan untuk orang tua yang sudah meninggal sangat baik diamalkan sebagai wujud bakti kepada orang tua (birrul walidain).
Pendakwah yang juga pendiri Pondok Pesantren LPD Al Bahjah, Buya Yahya membagikan tiga amalan terbaik sebagai bakti terhadap orang tua yang telah wafat.
Apa saja amalannya?
Buya Yahya menyebutkan, jika anak rutin melakukan tiga amalan ini, maka orang tua senang di alam kubur dan lepas dari siksa kubur.
Ketika orang tua sudah di alam kubur, maka salah satu yang bisa menemaninya adalah amalan anak yang akan terus mengalir.
Buya Yahya menyampaikan hal ini dalam satu ceramahnya.
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, berikut tiga amalan anak yang dapat meringankan orang tua dari siksa kubur.
1. Berdoa Memohon Ampun untuk Keduanya
Amalan yang bisa kita kerjakan untuk orang tua yang sudah meninggal adalah terus mendoakannya.
Selipkan selalu sosok kedua orang tuamu dalam setiap doa yang dipanjatkan.
Menurut Buya, sering kali kita berdoa panjang lebar tapi orang tua sering dilupakan.
Maka, pastikan kita selalu ingat orang tua dalam doa, doakan mereka agar diberi kebaikan di alam kubur dan doakan juga agar Allah mengampuninya.
Dengan mendoakan orang tua, ini merupakan sebuah bentuk bukti anak berbakti kepada orang tua meski keduanya telah meninggal dunia.
"Jangan engkau berdoa kecuali orang tuamu engkau bawa dalam doamu. Kita sering doa panjang lebar, tapi bapak ibu sering dilupakan. Pastikan engkau ingat dalam doamu, doa kebaikan, semoga allah mengampuninya, itu adalah baktimu," ujar Buya Yahya.
2. Sedekah dengan Niat untuk Orang Tua
Agar pahala terus mengalir kepada orang tua yang sudah meningal, Buya Yahya menganjurkan agar anaknya menyisihkan sedikit rezeki untuk ber sedekah mengatasnamakan orang tua.
Sisihkan sedikit uang untuk berbagi ke pesantren, masjid atau fakir miskin.
"Ibumu memang sudah tidak bisa bangkit akan tetapi kau masih bisa mengirim ke sana (akhirat), potong dari rezekimu niatkan kirim ke pesantren, kirim ke masjid, orang fakir," imbuh Buya Yahya.
Lalu niatkan uang sedekah tersebut untuk kebaikan orang tua di alam kubur.
"Niatkan 'ya Allah aku ingin ngirim ke ibukku'," sambung Buya Yahya.
3. Menyambung Silaturahim hingga Melanjutkan Amalan Baik Keduanya
Terakhir, Buya Yahya menganjurkan kepada anak yang orang tuanya sudah meninggal, alangkah baiknya anak tersebut menyambung silaturahim dengan kerabat atau teman dekatnya serta melanjutkan amalan baik keduanya semasa hidup.
Yang paling utama adalah, anak harus baik dan akur kepada saudara kandungnya, jangan pula menjadi terpecah ketika orang tua sudah meninggal.
"Baik-baiklah dengan orang yang dibaiki oleh orang tua, siapa mereka? Anak-anak orang tua, kakak, adek, bibik, harus kau baiki," ujar Buya Yahya.
Jangan pula sesama keluarga berebut harta waris ketika orang tua sudah meninggal.
Menurut Buya Yahya, soal harta waris adalah pembahasan yang mengerikan karena dapat memecah belah keluarga.
"Ahli neraka yang berjalan di atas bumi adalah perebut waris," katanya.
Sambung Buya, orang yang berebut harta waris adalah orang yang durhaka pada orang tua, bisa mengambil hak saudara dan memutuskan persaudaraan.
Maka dari itu, Buya Yahya berpesan untuk bisa berbakti kepada orang tua, baik-baiklah kepada orang yang dibaiki oleh orangtuamu.
"Itu bukan sekadar anak orang tua, bahkan sampai derajat orang tuamu dulu pernah memberikan hadiah kepada tetangga ketika masih hidup, maka lanjutkan, apalagi anak orang tua, adek kita, makanya orang yang memusuhi adeknya ini kurang ajar bener dia," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Mengejutkan! Istri Menikah Lagi Tetap Bisa Bersama Suami Pertama di Surga, Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Sembuhkan Was-was Najis dengan Cara Ini, Diungkap Buya Yahya Islam Itu Mudah |
![]() |
---|
Jangan Sampai Nikah Jadi Neraka, Ini Pesan Buya Yahya Soal Rumah Tangga |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Penyebab Anak Mudah Marah: Berawal dari Rumah Tangga |
![]() |
---|
Urutan Wali Nikah Wanita Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Ini Aturannya Menurut Kemenag |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.