Harga Emas

Harga Emas Lesu Hari Ini, Tertekan Oleh Dolar dan Imbal Hasil Treasury AS per Tanggal 8 Januari 2025

"Indeks dolar kembali menguat dengan harapan bahwa kita mungkin akan melihat kebijakan moneter yang sedikit lebih stabil dari Fed tahun ini, sehingga

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Kompas.com
Ilustrasi. 

SERAMBINEWS.COM- Harga emas sedikit turun pada hari Rabu (8/1/2025), tertekan oleh imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat setelah data menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin memperlambat laju pemotongan suku bunga tahun ini.

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu (8/1/2024), emas spot turun 0,1 persen menjadi $2,648.16 per ons pada pukul 0308 GMT. Kontrak berjangka emas AS juga turun 0,1 persen menjadi $2,662.30.

"Indeks dolar kembali menguat dengan harapan bahwa kita mungkin akan melihat kebijakan moneter yang sedikit lebih stabil dari Fed tahun ini, sehingga secara keseluruhan ada sedikit kelemahan yang terlihat pada harga emas," kata Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA untuk Asia Pasifik.

Dolar menguat dan imbal hasil Treasury 10 tahun acuan mencapai level tertinggi dalam delapan bulan setelah data pada hari Selasa menunjukkan perekonomian yang kuat.

Lowongan pekerjaan di AS pada bulan November meningkat menjadi 8,098 juta, melebihi perkiraan, dan lebih tinggi dibandingkan dengan angka pada bulan Oktober yang mencapai 7,839 juta.

Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan hanya akan ada satu pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun 2025, turun dari dua pada bulan Desember, menurut alat CME FedWatch.

Pasar kini menantikan laporan nonfarm payrolls AS pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan Fed.

 Angka ketenagakerjaan ADP dan notulen dari pertemuan Fed pada bulan Desember, yang akan dirilis kemudian pada hari itu, juga menjadi perhatian para investor.

"Jika ada kelemahan dalam data makro AS minggu ini, hal itu bisa membuka peluang untuk kenaikan jika investor menjadi lebih optimis mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Fed pada tahun 2025," kata analis di KCM Trade dalam sebuah catatan.

Proyeksi Fed pada bulan Desember menunjukkan peralihan ke laju pemotongan suku bunga yang lebih hati-hati tahun ini, dengan sebagian besar pembuat kebijakan menyatakan kekhawatiran bahwa inflasi bisa kembali meningkat.

Emas dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi, namun suku bunga yang tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.

Sementara itu, konsumen utama China menambah cadangan emasnya pada bulan Desember untuk bulan kedua berturut-turut, menurut data resmi dari Bank Rakyat China yang dirilis pada hari Selasa.

Perak spot naik 0,3 persen  menjadi $30,11 per ons, platinum turun 0,5 persen  menjadi $946,11, dan paladium turun 0,2 persen  menjadi $923,87.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved