KUPI BEUNGOH
Rukun Iman Sebagai Jembatan Kehidupan
Hal ini dikarenakan ia dapat menuangkan semua rasa gelisahnya dihadapan tuhan-Nya dengan berdoa, shalat, dan juga membaca Al qur’an .
Yang harus dikhawatirkan manusia ialah Ketika dia selalu berbuat kejahatan dan kedzaliman di dunia ini, namun hidupnya bahkan bisa lebih nikmat dibandingkan manusia yang taat akan aturan Allah SWT.
Sudah dapat dipastikan bahwa manusia itu telah sangat jauh dengan Allah sehingga Allah memberinya kenikmatan yang berlimpah limpah sehingga dia lalai akan hal duniawi dan melupakan perintah Allah (istidraj).
Sehingga tatkala semua nikmat itu dicabut, maka larutlah manusia itu dalam penyesalan atas apa yang telah dilakukan, dan tentu saja azab Allah itu nyata adanya. Wallahu a'lam bishawab. (*)
*) PENULIS adalah Mahasiswa Program Magister Prodi S2 Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Tanpa Badan Khusus, Perpanjangan Otsus Aceh Hanya Buang-Buang Dana |
![]() |
---|
Dilema Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Dari APBD ke Pasar Modal: Mengapa Pemerintah Daerah Harus Berani Menerbitkan Obligasi/Sukuk Daerah |
![]() |
---|
Serakahnomic: Teori Ditolak, Praktek Menjamur? |
![]() |
---|
Prof Siddiq Armia: Alumni Dayah Darussa’adah Aceh yang Masuk Top 2 Persen Scientist Worldwide 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.