Berita Lhokseumawe

15 Tahun Lebih Mengabdi, Ratusan Guru Honorer di Lhokseumawe Tetap Tak Lulus P3K, Ini Respons BKPSDM

"Termasuk ada 20-san guru malah sudah mengabdi lebih 20 tahun, tapi tetap tidak lulus," kata Ketua Forum Honorer Kota Lhokseumawe, Abdul Hadi.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Guru dan tendik honorer yang tidak lulus PPPK di Lhokseumawe melakukan pertemuan, Jumat (10/1/2025) 

"Termasuk ada 20-san guru malah sudah mengabdi lebih 20 tahun, tapi tetap tidak lulus," kata Ketua Forum Honorer Kota Lhokseumawe, Abdul Hadi.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sebanyak 400-san guru honorer dan tenaga Kependidikan (Tendik) Kota Lhokseumawe tidak lulus dalam seleksi PPPK atau P3K baru-baru ini.

Bahkan dari total yang tidak lulus tersebut, ada sekitar 200-san yang telah memgabdi 15 tahun lebih.

"Termasuk ada 20-san guru malah sudah mengabdi lebih 20 tahun, tapi tetap tidak lulus," kata Ketua Forum Honorer Kota Lhokseumawe, Abdul Hadi.

Hal ini terungkap saat Abdul Hadi melakukan pertemuan dengan para guru dan tendik yang tidak lulus PPPK di kawasan Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Jumat (10/1/2025).

Menurut Abdul Hadi, dalam pertemuan tersebut, saat para guru menceritakan rasa kekecewaannya, ada yang malah sampai menangis.

Menurut Abdul Hadi, rasa kecewa dan sedih para guru dan tendik ini sangat wajar. Apalagi mengingat kebijakan pemerintah yang hanya menyediakan 100 formasi guru dan tendik pada seleksi PPPK di Kota Lhokseumawe. 

Baca juga: 11 Provinsi Ini Beri Diskon Pajak Kendaraan, Berlaku Sejak 5 Januari 2025, Cek Daerah Mana Saja

Diuraikan, sebelum seleksi PPPK tahun 2024 dimulai, di Kota Lhokseumawe ada sekitar 500 guru dan tendik honorer. Namun formasi yang diberikan hanya sekitar 20 persen dari total guru honorer dan tendik.

"Sangat minim. Sedangkan untuk tenaga teknis, jumlah formasinya sangat banyak, sehingga bisa menampung mereka semua," kata Abdul Hadi.

Lanjut Abdul Hadi, dengan minimnya formasi yang tersedia, pihaknya sempat juga meminta agar Pemko Lhokseumawe memprioritaskan kelulusan dengan melihat masa kerja.

"Namun nyatanya tetap tidak berpengaruh. Makanya walau ada guru yang mengabdi sudah lebih 15 tahun, tetap tidak lulus," katanya.

Menurut Abdul Hadi, dalam pertemuan Kamis sore kemarin,  sempat terwacana untuk menggelar demo.

"Namun sementara masih kita tahan, karena demo bukanlah salah satu jalan keluar penyelesaian kekecewaan," paparnya.

Baca juga: KIP Aceh Serahkan SK Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ke DPRA

Jadi pada kesempatan ini, pihaknya meminta Pemko Lhokseumawe untuk menambah formasi dan menyelesaikan seluruh honorer guru dan tendik menjadi PPPK.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved