Berita Aceh Tengah

Politeknik Aceh Gandeng Koperasi Kopi Wanita Gayo dalam Program Riset Kemitraan Berdikari

"Kolaborasi dengan mitra riset menjadi faktor kunci dalam memastikan keberhasilan inovasi mesin pengolahan kopi ini," jelas Hilmi.

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Politeknik Aceh melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua mitra riset utama, yaitu Koperasi Kopi Wanita Gayo (KOKOWAGAYO) dan CV Al Fazil untuk program Riset Katalisator Kemitraan Berdikari 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek. 

Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Politeknik Aceh telah dipilih sebagai penerima program Riset Katalisator Kemitraan Berdikari 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi teknologi yang sesuai dengan potensi daerah melalui kerja sama dengan berbagai pihak mitra riset yang relevan.

Sebagai bagian dari pelaksanaan program tersebut, Politeknik Aceh melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua mitra riset utama, yaitu Koperasi Kopi Wanita Gayo (KOKOWAGAYO) dan CV Al Fazil.

Selain itu, dilakukan juga Focus Group Discussion (FGD) untuk menggali lebih dalam mengenai kebutuhan perancangan mesin inovasi di sektor kopi.

Dalam keterangan persnya, Direktur Politeknik Aceh sekaligus Ketua Tim Riset, Dr Hilmi, SE, MSi.Ak menyampaikan, bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan teknologi tepat guna yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara praktis.

"Kolaborasi dengan mitra riset menjadi faktor kunci dalam memastikan keberhasilan inovasi mesin pengolahan kopi ini," jelas Hilmi pada Kamis (9/1/2025).

Dr Hilmi juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari program riset sebelumnya yang dirancang untuk memperkuat ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah.

"Kami berkolaborasi dengan empat Politeknik di Aceh, yaitu Politeknik Aceh, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Aceh Selatan, dan Politeknik Indonesia Venezuela," tambahnya.

KOKOWAGAYO sendiri adalah koperasi yang berbasis di Bener Meriah, dengan 382 anggota petani dan kolektor kopi yang mengelola lahan seluas 342 hektare, di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Saat ini, koperasi tersebut telah menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan baru-baru ini ke Korea.

Ketua KOKOWAGAYO, Rizkani Ahmad berharap, riset ini berjalan lancar dan menghasilkan mesin yang sesuai dengan kebutuhan petani dalam pengolahan kopi untuk memenuhi permintaan pasar internasional.

Program riset ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui pendanaan Program Katalisator Kemitraan Berdikari.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved