Konflik Palestina vs Israel

Tentara Israel Diburu Dunia, Zionis Gunakan Cara Licik Hindari Konsekuensi Hukum Internasional

Menurut pengaduan tersebut, para saksi mata dan jurnalis melaporkan bahwa warga sipil terbunuh dengan senjata militer Israel.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
anews/tangkap layar
Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi saat assessment situasi dan kunjungan di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel, Jumat (6/9/2024). Israel, katanya, siap menyerbu Lebanon guna memukul mundur Hizbullah dari garis perbatasan. 

Prajurit Israel Diburu Dunia, Zionis Gunakan Cara Licik Hindari Konsekuensi Hukum Internasional

SERAMBINEWS.COM – Sejumlah parjurit Israel yang melarikan diri ke luar negeri menghadapi tuntutan dari dunia, termasuk menuntut mereka dengan hukum internasional.

Para tentara Zionis ini diminta untuk segera ditangkap atas kejahatan perang yang selama ini dilakukan di Gaza, apa yang disebut dunia adalah pembersihan etnis dan genosida.

Karena itu, militer Israel menggunakan cara licik, yang mana mereka mendesak tentaranya untuk menyembunyikan identitas mereka guna menghindari hukum di luar negeri.

Hal itu dilakukan di tengah meningkatnya pelacakan tentara Israel atas genosida Gaza yang sedang berlangsung.

Laporan media Israel, Ynet pada Jumat (10/1/2025) mengungkapkan bahwa seorang tentara Israel melarikan diri dari Brasil setelah pengaduan diajukan terhadap tentara di Thailand, Chili, dan negara-negara lain. 

Meski demikian, upaya global Yayasan Hind Rajab terhadap tentara Israel yang terlibat dalam perang Gaza kini meluas ke Eropa.

Yayasan Hind Rajab mengumumkan pada Kamis (9/1/2025) bahwa mereka telah mengajukan pengaduan di Swedia terhadap seorang prajurit Israel atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Gaza. 

Seorang warga Palestina yang terluka diikat di atas kap mobil militer Israel
Seorang warga Palestina yang terluka diikat di atas kap mobil militer Israel (Tangkapan Layar Video X/Twitter)

Menurut yayasan tersebut, prajurit itu ialah  seorang pejuang Brigade Nahal, dan saat ini berada di Swedia.

"Dia mungkin segera meninggalkan negara ini, kami menuntut penangkapannya segera,” pinta Yayasan itu.

Yayasan tersebut menyertakan bukti pada pengaduannya, termasuk foto prajurit tersebut menggunakan senapan runduknya di Gaza pada tanggal 1 Maret, menurut laporan tersebut. 

Menurut pengaduan tersebut, para saksi mata dan jurnalis melaporkan bahwa warga sipil terbunuh dengan senjata tersebut.

Menekankan bahwa unit tempat dia bertugas ikut serta dalam vandalisme terhadap rumah-rumah Palestina dan penggerebekan ke rumah sakit, seperti Rumah Sakit Shifa di Gaza

Pada Rabu malam, di tengah upaya berkelanjutan oleh aktivis pro-Palestina untuk mengejar tentara Israel di seluruh dunia, militer Israel memutuskan untuk menyembunyikan identitas semua pejuang dan perwira yang terlibat dalam genosida.

Menurut laporan tersebut, militer Israel mengantisipasi bahwa keputusan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Yoav Gallant akan meningkatkan penangkapan dan tindakan hukum lainnya secara global.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved