Konflik Palestina vs Israel
Serangan Udara Israel di Kamp Pengungsi Jenin Tewaskan Enam Warga Palestina
Jenazah korban dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin, menurut Kementerian Kesehatan.
SERAMBINEWS.COM - Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian enam warga Palestina, termasuk seorang anak, dalam serangan udara Israel di Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat utara.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa enam warga Palestina tewas tadi malam dalam serangan udara Israel di Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat utara.
Jenazah korban dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin, menurut Kementerian Kesehatan.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa tiga rudal digunakan dalam serangan udara tersebut.
Di antara enam orang yang tewas dalam serangan Israel, satu di antaranya adalah anak-anak, sumber Palestina mengonfirmasi.
Militer Israel dan badan keamanan Shin Bet mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan, “Angkatan Udara sedang melakukan operasi gabungan dengan serangan udara di wilayah Jenin.”
Seorang komandan di Brigade Jenin mengatakan kepada Al-Jazeera Arabic Channel bahwa serangan Israel menargetkan beberapa warga sipil dan anak-anak di kamp tersebut.
Komandan tersebut menambahkan bahwa serangan udara tersebut terjadi di tengah pengepungan yang dilakukan oleh Otoritas Palestina terhadap kamp tersebut.
Komandan tersebut juga mendesak Otoritas Palestina untuk segera menarik diri dari lingkungan kamp dan mengizinkan warga Jenin untuk menangani pendudukan secara langsung.
Penting untuk dicatat bahwa pasukan keamanan Otoritas Palestina telah melancarkan kampanye kekerasan terhadap pejuang perlawanan di Jenin selama berminggu-minggu, dengan alasan perlunya mengekang kekacauan keamanan dan mencegah wilayah tersebut menghadapi nasib yang mirip dengan Gaza.
Baca juga: VIDEO - 50 Amunisi dari 20 Jet Israel Dijatuhkan ke Pembangkit Listrik dan Pelabuhan Houthi
Israel Gencar Luncurkan Serangan Udara ke Gaza Saat Gencatan Senjata Mendekat
Saat negosiasi gencatan senjata berlangsung, pemboman Israel terhadap Gaza semakin intensif, mengakibatkan kerusakan luas dan hilangnya nyawa.
“Dalam suasana yang menyerupai neraka, tadi malam merupakan salah satu malam paling berdarah dan paling sulit bagi Jalur Gaza karena eskalasi serangan udara dan pemboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis Bashar Abu Zakari untuk situs web Al-Jazeera berbahasa Arab.
“Sepertinya pasukan pendudukan bertujuan untuk menyebabkan kerusakan dan pertumpahan darah sebanyak mungkin sebelum perjanjian gencatan senjata segera tercapai di Gaza,” tambahnya.
Sementara banyak sumber mengonfirmasi adanya kemajuan signifikan dalam negosiasi yang diselenggarakan di Doha antara Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Israel, yang meningkatkan peluang diumumkannya perjanjian gencatan senjata di Gaza serta pertukaran tahanan dalam beberapa jam mendatang, tentara Israel meningkatkan serangannya terhadap Gaza, yang menewaskan dan melukai sejumlah besar warga sipil Palestina.
Para aktivis membagikan serangkaian video dan foto di media sosial yang menunjukkan skala pembantaian yang dilakukan Israel di Gaza selama beberapa jam terakhir.
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.