Konflik Israel dan Palestina

Israel dan Hamas Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata, Apa Langkah Selanjutnya?

Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah 15 bulan perang yang menghancurkan Gaza, sebuah wilayah yang menjadi rumah...

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/MEDSOS
Foto terakhir Dr Hossam Abu Safiya diambil oleh fotografer Muhannad Al-Muqayd, dan menunjukkan Dr Abu Safiya berjalan dengan gaun putihnya di tengah reruntuhan Rumah Sakit Kamal Adwan, yang dibakar oleh mesin perang Israel, dengan tank pendudukan.  

SERAMBINEWS.COM-Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah 15 bulan perang yang menghancurkan Gaza, sebuah wilayah yang menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta warga Palestina.

 Dilansir dari kantor berta Aljazeera pada Kamis (16/1/2025), perjanjian ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi kondisi di Gaza.

 Dimana Gaza telah mengalami kerusakan hebat akibat serangan udara yang terus-menerus sejak Oktober 2023.

Gencatan senjata ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap utama, dengan setiap tahap membawa langkah-langkah tertentu yang ditujukan untuk menciptakan kondisi yang lebih damai dan memungkinkan pemulihan kawasan yang hancur tersebut.

Tahap pertama dimulai pada 19 Januari, dengan fokus utama pada penghentian permusuhan dan dimulainya bantuan kemanusiaan.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan bahwa kesepakatan tersebut akan mulai berlaku pada hari Minggu, yang juga akan menjadi awal dari pembebasan tawanan Israel.

 Pada hari yang sama, senjata diharapkan akan dihentikan, yang berarti pertempuran besar yang telah berlangsung lama di Gaza akan dihentikan.

 Sekitar 600 truk bantuan kemanusiaan diperkirakan akan masuk ke Gaza setiap hari.

Bantuan ini sangat penting karena kawasan tersebut telah menderita kelaparan dan kekurangan bahan pangan serta kebutuhan dasar lainnya akibat perang yang berkepanjangan.

Namun, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata, situasi di lapangan tetap sangat tegang. Warga Gaza merasa campuran antara harapan dan kecemasan.

Meskipun ada kemungkinan perbaikan dalam situasi kemanusiaan, banyak yang tetap khawatir tentang apakah Israel akan benar-benar mematuhi gencatan senjata tersebut, mengingat catatan panjang Israel dalam melanggar perjanjian gencatan senjata di masa lalu.

 Sejak kesepakatan diumumkan, serangan udara Israel yang masih berlangsung telah menyebabkan sedikitnya 80 warga Palestina tewas.

Tahap kedua dimulai pada 25 Januari (Hari ke-7), yang mencakup izin bagi warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

 Pasukan Israel juga diharapkan mulai menarik diri dari Koridor Philadelphia, yang memisahkan Gaza dari Mesir.

 Pengembalian warga Palestina yang mengungsi ini adalah langkah penting karena lebih dari 90 persen penduduk Gaza telah mengungsi akibat pertempuran.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved