Alumnus Al-Azhar Isi Tausiah di Masjid At-Taqwa Simpang Tiga Pidie, Bahas Makna Penghambaan Diri

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Ustaz Fauzul Akhyar, Lc, MA mengisi di tausiah agama di Masjid At-Taqwa, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Sabtu (18/1/2025) Subuh. 

Agenda tausiah Agama Islam tersebut diselenggarakan oleh Suluh Fajar Baraqah Dewan Dakwah Islam Indonesia (SFB- DDII) Kabupaten Pidie.

Dalam tausiah selama 30 menit itu, sosok dai muda kelahiran Gampong Lampeudeu Baroh, Kecamatan Pidie tersebut menjelaskan makna penghambaan diri kepada Allah SWT seseorang lewat ibadah utama yaitu shalat lima waktu.

“Shalat pada hakikatnya merupakan ibadah utama atas totalitas antara seorang hamba dengan Sang Khaliq sehingga menjadi kewajiban yang musti dilaksanakan dalam rentang waktu 24 jam sebanyak lima waktu," ujarnya. 

Oleh sebab itu, peraih predikat dengan nilai Mumtaz atau Cumlaude di Universitas Al-Azhar Kairo Program Studi Aqidah dan Filsafat itu berharap agar ratusan jamaah Safari Subuh itu agar senantiasa selalu terhubung komunikasi dengan Allah SWT lewat pintu shalat lima waktu. 

Katanya, betapa hebatnya amal Malaikat Azazil mengabdi kepada Allah SWT selama 120 ribu tahun, namun sirna dan tak berarti sama sekali ketika sifat kesombongan atas keingkaran dirinya mangkir dari sujud saat manusia pertama yakni Nabi Adam AS diciptakan. 

Ata pembangkangan itu, Allah SWT murka dan mengusir kehidupannya dari surga. 

“Jadi, penghambaan totalitas seorang muslim letaknya pada ibadah shalat lewat sujud yang paripurna. Jadilah hamba yang taat kepada Allah agar terbebas dari azab neraka," terangnya.

Kendati demikian, amalan shalatlah yang mampu menghindari dari azab neraka. 

Maka komunikasi antara penduduk surga dan neraka nantinya dapat terjadi sebuah dialog. 

Dalam komunikasi para penghuni surga menayakan kepada pemukim neraka bahwa apa yang menjadi dirimu menghuni tempat azab itu. 

Mereka menjawab, adalah karena tidak melaksanakan ibadah utama yaitu shalat. 

Ibadah shalat secara disyariatkan itu shalat secara berjamaah agar gaung syiar agama tersebut lebih begaung. 

Selain itu juga, shalat berjamaah merupakan akar paling kokoh dalam melawan syaitan dan bukti otentik atas kekompakan politik umat di tengah masyarakat.