Dosen FISIP Unimal Taufik Abdullah Raih Doktor di USK, Topik Legitimasi Partai Politik Lokal di Aceh

“Selamat sukses untuk Taufik Abdullah atas ujian naskah disertasi tertutup Pada Program Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Taufik Abdullah Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh (Unimal) berhasil meraih gelar doktor pada Program Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.

Kepastian itu diperoleh setelah Taufik Abdullah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Legitimasi Partai Politik Lokal dalam Perspektif Civil Society di Aceh” dalam ujian naskah disertasi tertutup di depan Komisi Penguji pada 18 Januari 2025, di Gedung Program Pascasarjana USK, Prof Dr Ibrahim Hasan, MBA.

Masing-masing, Dr Mhd Ikhsan Sulaiman (Ketua Sidang).

Sedangkan Panitia Komisi Penguji, Prof Dr Hasbi Amiruddin (Promotor/penguji). Prof Dr Husaini (Ko-Promotor)/Penguji), Prof Dr Rusli Yusuf (Ko-Promotor)/Penguji), Prof Dr Ishak (Penguji Bidang Konsentrasi).

Dr TM Jamil (Penguji Bidang Konsentrasi) dan Dr Dahlan A Rahman (Penguji Bidang Konsentrasi Luar Institusi).

“Selamat sukses untuk Taufik Abdullah atas ujian naskah disertasi tertutup Pada Program Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Pascasarjana USK,” tulis seorang dosen USK di akun instagram @dpips_usk.

Taufik Abdullah memberikan pemahaman yang mendalam tentang dinamika politik lokal di Aceh pasca-konflik dalam penelitian disertasinya tentang Legitimasi Partai Politik Lokal dalam Perspektif Civil Society di Aceh.

Serta peran strategis yang dimainkan oleh partai-partai lokal dalam kerangka perdamaian dan demokrasi.

Melalui pendekatan kualitatif, disertasinya menyajikan analisis yang komprehensif tentang legitimasi partai lokal di Aceh, baik dari perspektif historis, yuridis, maupun politik elektoral.

Penelitian ini tidak hanya menggambarkan peran elite GAM dan Partai Aceh dalam pemilu dan pilkada, tetapi juga mengkritisi potensi krisis legitimasi jika partai sipil berbasis aktivis tidak berkembang lebih lanjut.

Keberhasilan penelitian ini sangat bergantung pada penguasaan terhadap berbagai konsep teori legitimasi, serta kemampuan untuk menganalisis dinamika yang kompleks antara legitimasi, partai politik lokal, dan partisipasi masyarakat sipil di Aceh.

“Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan sosial dan menjadi referensi yang berguna bagi akademisi, pengambil kebijakan, serta praktisi politik di Indonesia, khususnya di Aceh,” ujar Taufik Abdullah Dosen Prodi Ilmu Politik Unimal.(*)