Berita Banda Aceh

Komisi I DPRA Minta Pemerintah Diraja Malaysia Usut Tuntas Penembakan Warga Aceh

Penembakan tersebut diduga melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2025) lalu. 

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
PENEMBAKAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Muharuddin, meminta Pemerintah Diraja Malaysia mengusut tuntas kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia di perairan Malaysia. 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Muharuddin, meminta Pemerintah Diraja Malaysia mengusut tuntas kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia di perairan Malaysia, di mana dua korban di antaranya merupakan warga Aceh.

Penembakan tersebut diduga melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2025) lalu. 

“Saya juga berharap perhatian khusus dari Presiden RI bapak Prabowo untuk membangun hubungan deplomasi dengan Kerajaan Malaysia supaya masalah tersebut dapat diselesaikan secara bermartabat serta memberikan efek jera bagi pelaku dan memberikan keadilan bagi korban,” kata Tgk Muhar kepada Serambinews.com, Jumat (31/1/2025). 

Selain itu, Tgk Muhar, juga mendorong Pemerintah RI untuk membentuk tim investigasi, sehingga kasus penembakan tersebut segera tuntas.

“Saya berharap pemerintah harus membentuk tim investigasi untuk memberikan pendampingan kepada korban selaku WNI,” ujarnya. 

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, juga meminta kasus penembakan dua warga Aceh di kawasan perairan Malaysia agar dilakukan penyelidikan secara menyeluruh. 

Baca juga: Prabowo Minta Malaysia Investigasi Kasus Penembakan 5 Pekerja Migran Indonesia

Pemerintah Aceh, kata Safrizal, sangat menyesalkan penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2025) tersebut. 

“Pemerintah Aceh menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam insiden ini, untuk itu meminta kepada KBRI mengirimkan nota diplomatik dan mendorong agar dilakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini,” kata Safrizal dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (28/1/2025). 

Menurut Safrizal, penyelidikan secara menyeluruh tersebut juga bertujuan mendalami prosedur penggunaan kekuatan mematikan oleh aparat APMM. 

“Kami berkomunikasi dengan KBRI (terkait pemulangan warga Aceh yang menjadi korban penembakan),” ujarnya.

Seperti diketahui, insiden penembakan di perairan Malaysia kembali menelan korban sejumlah warga negara Indonesia. Dalam peristiwa itu, dua warga Aceh juga menjadi korban penembakan oleh APMM di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 waktu setempat. 

Keduanya yakni Andry Ramadhana (30) warga asal Gampong Keude Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie, yang mengalami luka tembak di lengan. Kemudian Muhammad Hanafiah (40) warga Gampong Alue Bugeng, Kecamatan Peureulak Timur,  Aceh Timur, yang tertembak dibagian paha. 

Baca juga: Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area, Besok Berkas Perkara Diserahkan ke Pengadilan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved