Berita Pidie

Libur Panjang, Emping Melinjo di Pidie Laris Manis Diburu Pengunjung Asal Pekanbaru Hingga Medan

Wisatawan dari Pekanbaru dan Medan (Sumatera Utara) transit di Beureunuen saat ke Banda Aceh dan Sabang," kata seorang pedagang

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR
Warga membeli emping meulinjo di pusat pasar Kota Beureunuen, Kabupaten Pidie, Jumat (31/1/2025). SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR 

 

Wisatawan dari Pekanbaru dan Medan (Sumatera Utara) transit di Beureunuen saat ke Banda Aceh dan Sabang," kata seorang pedagang

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Libur panjang membawa keberuntungan bagi pedagang emping meulinjau di pusat pasar pembelanjaan Beureunuen, Kabupaten Pidie.

Pasalnya, permintaan emping meningkat hingga 40 persen saat libur panjang. 

" Wisatawan dari Pekanbaru dan Medan (Sumatera Utara) transit di Beureunuen saat ke Banda Aceh dan Sabang," kata seorang pedagang emping meulinjau di Beureunuen, Abdurrahman, kepada Serambinews.com, Jumat (31/1/2025).

Ia menjelaskan, saat ini harga emping melinjau naik dari harga Rp 90 ribu per kg menjadi Rp 110 ribu per kg. 

Kenaikan harga emping meulinjau akibat bahan baku, yakni biji meulinjau berkurang.

Harga biji meulinjau dijual pedagang kepada penampung Rp 50 ribu per bambu. 

" Saat ini, memang bahan baku berkurang sehingga mempengaruhi pada harga emping meulinjau," jelasnya. 

Dikatakan, Pemkab Pidie harus menggalakkan untuk membudidayakan penanaman pohon meulinjau di masyarakat. 

Sebab, saat ini tidak adanya upaya pemerintah untuk menganjurkan masyarakat untuk menanam pohon meulinjau. 

Kata Abdurrahman, penanaman pohon meulinjau pernah digalakkan pada masa Bupati Pidie, M Diah Ibrahim (almarhum). Saat itu, Bupati Pidie membahikan bibit pohon meulinjau untuk ditanam di rumah maupun di kebun. 

" Saat ini, biji meulinjau yang dihasilkan panen dari pohon lama. Untuk itu, Pemkab perlu melakukan peremajaan pohon meulinjau. Pohon melinjau sangat mudah tumbuh setelah ditanam, karena tidak perlu perawaan kontinyu seperti tanaman lain," tegasnya.

Menurutnya, Pemkab Pidie melalui Bupati Pidie dan Wakil Bupati Pidie terpilih untuk menggalakkan penanaman pohon melinjau, mengingat Kabupaten Pidie telah memiliki Tugu Aneuk Mulieng di Simpang Lampu Merah. 

Tugu aneuk mulieng 'raksasa' tersebut, tentunya harus seirama dengan budidaya pohon meulinjau masyarakat di Pidie. Dengan adanya budidaya meulinjau akan menjamin bahan baku cukup bagi pengrajin meulinjau.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved