Langsa

Tim Pusat Kajian Sejarah Unsam Telusuri Jejak Situs Peninggalan Tgk Chik Ampon Tuan di Aceh Timur

Situs berupa sarana shalat Tgk Chik Ampon Tuan tersebut lokasinya berada di Dusun Bedali, Gampong Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih...

Penulis: Zubir | Editor: Eddy Fitriadi
DOK Dr Usman
SITUS SEJARAH - Lokasi situs sejarah peninggalan Tgk Chik Ampon Tuan atau Meurah Gajah di Dusun Bedali, Gampong Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, foto diambil beberapa waktu lalu.  

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Koordinator Pusat Kajian Sejarah/Dosen Universitas Samudra, menelusuri jejak sebuah situs sejarah peninggalan Tgk Chik Ampon Tuan dengan nama popularnya yaitu Meurah Gajah.

Situs berupa sarana shalat Tgk Chik Ampon Tuan tersebut lokasinya berada di Dusun Bedali, Gampong Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, salah satu daerah terpencil di wilayah Kabupaten Aceh Timur

Diketahui adanya situs sejarah ini saat Tim Pusat Kajian Sejarah/Dosen Universitas melaksanakan tugas sebagai Dosen Supervisor mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang sebelumnya informasi keberadaan situs ini diberitahu oleh warga setempat.

Tim Pusat Kajian Sejarah/Dosen Unsam, yakni Koordinator Dr. Usman, M.Pd., serta dibantu Dr. Aulia Rahman dan Dr. Mohd.Fuad serta Husni Az-Dhahir, M.Pd.

Dr Usman MPd, kepada Serambinews.com, Selasa (4/2/2025), menyebutkan, besar dugaan dari buku-buku sejarah Aceh tulisan H.M. Zainuddin dan Muhd. Junus yaitu di lokasi Gampong Bedali pinggir Sungai Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur terdapat lokasi pengajian dan shalat Chik Ampon Tuan.

Sembari itu, dari sumber-sumber tertulis disebutkan “Pusat Pendidikan Dayah Chik Ampon Tuan di pedalaman Aceh” sebagai pusat penyiaran Agama Islam wilayah Tamiang dan sekitarnya, yang diperkirakan usianya sekitar abad ke-8 Masehi (sekitar 1.300 tahun yang lalu). 

Menuju ke sana bisa dijangkau melalui Kecamatan Lokop, Aceh Timur, terus ke Dusun Bedali Gampong Rantau Panjang, atau bisa pula dari Kabupaten Aceh Tamiang.

Sementara inisiatif dari Dr. Usman, M.Pd., menuju ke situs tersebut bersamaan dengan tugas utamanya mengantar sambil mengantar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke Simpang Jernih.

Tetapi tanpa sepengetahuannya bahwa di lokasinya keterangan warga setempat, di daerah tersebut ada Situs Pusat Pendidikan atau Sarana Ibadah Shalat di Gampong Bedali, Simpang Jernih. 

Kemudian atas petunjuk Pak Ahmad sebagai Kades, Tim akhirnya menuju ke lokasi situs historis sarana pusat Pendidikan dan peribadatan Tgk Chik Ampon Tuan, di Dusun Bedali Simpang Jernih.

Meskipun masuk ke dalam wilayah hukum Kabupaten Aceh Timur, namun Tim supervisor KKN Simpang Jernih, lebih mudah menjangkau melalui rute darat dari Kuala Simpang, Ibu Kota Kabupaten Aceh Tamiang.

Setelah usai tugas pokoknya selaku dosen supervisor mahasiswa KKN Unsam, saat itu Dr. Usman, M.Pd., meluangkan waktu untuk berkunjung ke situs Tgk. Chik Ampon Tuan, yang lokasinya agak jauh dengan Dusun Bedali Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur

Rute keberangkatannya dari bandar sungai Dusun Jati, menggunakan sarana transportasi sampan (jaleue) sungai menuju ke lokasi Gampong di Dusun Bedali sekitar 90 menit lamanya.

Walaupun dilanda cemas dan khawatir menggunakan sampan kecil sepanjang sungai Simpang Jernih, namun semangat yang tinggi dan memiliki jiwa besar serta ditemani oleh Aulia Rahman, Mohd. Puad dan Husni Az-dahir.

Dikatakan Dr. Usman, penemuan situs arkeologi milik Ulama Besar itu Tgk. Chik Ampon Tuan, berdasarkan informasi Pak Ahmad (Sekdes Rantau Panjang Simpang Jernih). 

Dari keterngannya bahwa lokasinya berada di pinggir sungai Simpang Jernih, disitu ada satu unit sarana peribadatan atau balee tempat shalat bahwa Tgk. Chik Ampon Tuan pada awal pengembangan Islam ke pendalaman Aceh dahulu. 

Dalam kajian Junus Djamil, diterangkan pada tahun 580 H/1184 M, serombongan dari rakyat penduduk Gampong Peunaron (Gayo Geutanyoe) dari Tanah Alas, yang diketuai Chik Ampon Tuan (dikenal Meurah Gajah) berasal dari negeri Peureulak, salah seorang Lasykar Dakwah Syiah Hudan Perguruan Zawiyah Cot Kala, Aramiyah (Bayeuen), turun melalui Sungai Kreung Jeureuneh. 

"Sesuai keterangan Sekretaris Dusun Bedali Simpang Jernih Pak Ahmad, bahwa ada sebuah situs sejarah tempat peribadatan shalat Teungku Chik Ampon Tuan, sekitar 500 meter dari sungai Simpang Jernih," ujarnya.

Kemudian saat mereka berkunjung ke lokasinya berapa hari lalu, sambung Dr. Usman,  bukti ada sebuah bukit tinggalan Balee, masih ada batu krikil putih serta masih ada kain panji-panji putih di ikat pada batang kayu kecil.

Selain itu, juga masih ada bekas sebatang kayu mati disebut kayee Trom (batang bayu yang kuat dan keras), disamping bekas balee pengajian Tgk. Chik Ampon Tuan di gampong Bedali Simpang Jernih. 

Kedua bukti bekas tinggalan historis tersebut baik lokasi balee shalat/pengajian serta terdapat bekas Kayee Trom berdamping dengan Balee/pusat Pengajian Tgk. Chik Ampon Tuan yang merupakan pusat pengajian wilayah pendalaman Aceh. 

Besar keyakinannya bahwa lokasi keberadaan tinggalan tersebut, Gampong Bedali Simpang Jernih, pendalalam Aceh, juga diperkirakan pada abad ke-8 M, sebagai Balee Seumeubeut dipinggir sungai Peunaron.

Kemudian juga besar dugaan seorang Ulama lulusan Zawiyah Cot Kala dalam hal menyiarkan agama Islam di Pendalaman Aceh termasuk dalam Negeri Karang (Negeri Karabaro, Kuala Simpang sekarang). 

Menurut kajian sumber Junus Djamil, bahwa beliau seorang cendekiawan/pujangga, Ulama Besar dan Muballigh Islam yang bijakasana, dan beliau satu-satunya anggota Lasykar Syiah Hudan (Mubaligh Besar Islam).

Kala itu melancarkan dakwah dalam negeri Benua Tamiang sampai ke Aru (Pangkalan Susu/Pulau Kampe), perbatasan Pantai Timur Aceh-Sumatra Timur (Sumatra Utara sekarang).

Bahkan sampai sekarang ini, anggota selain dari gampong setempat, dan bahkan dari daerah lainnya sering mengadakan “Khanduri Pelapasan Nazar pada Balee Chik Ampon Tuan”.

Buktinya masih ada bekas Jamboe Keunduri, ada piring serta kuala dan dapur masak nasi dan kari kambing di lokasi situs tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved