Konflik Palestina vs Israel

Israel Membabi Buta Bombardir Tepi Barat, Sudah Bunuh 70 Warga Palestina Sejak Januari 2025

Selain 10 anak yang terbunuh, PA menambahkan militer Israel turut membunuh seorang perempuan dan dua lansia.

Editor: Faisal Zamzami
Kantor berita Negara Palestina, WAFA
ISRAEL RUSAK JALAN - Foto ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari publikasi resmi Kantor Berita dan Informasi Palestina (WAFA) pada Senin (3/2/2025), menunjukkan kendaraan militer Israel menghancurkan infrastruktur jalan di kota Tulkarem, Tepi Barat. Sejak awal tahun ini, Israel meningkatkan serangannya di Tepi Barat, menewaskan 70 orang, termasuk di antaranya 10 anak-anak, seorang wanita dan dua orang lanjut usia. 

SERAMBINEWS.COM - Pasukan pertahanan Israel (IDF) terus melancarkan serangan brutal ke penjuru kota Tepi Barat, dengan menerjunkan jet-jet tempur untuk membombardir wilayah itu sejak awal tahun 2025

Imbas serangan tersebut Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan korban tewas di Tepi Barat telah mencapai 70 orang, termasuk di antaranya 10 anak-anak, seorang wanita dan dua orang lanjut usia, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

Jumlah kematian ini melonjak bila dibandingkan dengan laporan per 21 Januari lalu, di mana warga Tepi Barat yang tewas akibat serangan Israel mencapai 26 orang.

Namun beberapa pekan terakhir Israel mulai intensif melakukan serangan ke sejumlah wilayah di Tepi barat termasuk distrik Jenin, Tubas, Nablus, Tulkarem, Hebron, Betlehem dan Yerusalem Timur.

Israel berdalih serangan dilakukan dengan tujuan menargetkan sel militan Palestina di wilayah tersebut berdasarkan informasi intelijen. 

Akan tetapi menurut kesaksian warga, serangan udara ditembakkan secara membabi buta, menghantam sebuah rumah di kawasan padat penduduk, meningkatkan jumlah korban jiwa di kalangan warga sipil.

Menambah kerusakan besar pada infrastruktur seluruh blok permukiman di kamp pengungsi Jenin dan Tulkarem.

Menandai eskalasi terbaru dalam operasi militer Israel yang makin intens terhadap kelompok bersenjata Palestina di wilayah yang diduduki.

 
"Serangan ini hanya akan memperburuk situasi dan memperpanjang konflik," ujar seorang pejabat Palestina yang tidak ingin disebutkan namanya.

Baca juga: Mayoritas Warga Israel Menentang Negara Palestina, Setuju Seruan Donald Trump untuk Bersihkan Gaza

Otoritas Palestina Ungkap Israel Bunuh 70 Orang di Tepi Barat Sejak Januari 2025

Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina (PA) melaporkan bahwa pasukan Israel telah membunuh 70 orang, termasuk 10 anak di Tepi Barat sejak awal 2025. Operasi militer Israel di Tepi Barat diketahui semakin intensif sejak gencatan senjata di Jalur Gaza efektif berlaku.

Menurut data yang dirilis PA pada Senin (3/2/2025), operasi Israel membunuh 38 orang di Jenin, 15 di Tubas, enam di Nablus, lima di Tulkarem, tiga di Hebron, dua di Bethlehem, dan satu di Yerusalem Timur.

Selain 10 anak yang terbunuh, PA menambahkan militer Israel turut membunuh seorang perempuan dan dua lansia.

Juru bicara kepresidenan PA, Nabil Abu Rudeineh mengecam Israel yang dinilai memperluas perangnya terhadap Palestina. Rudeineh pun menegaskan masyarakat Palestina akan menolak rencana mengusir penduduk dari Tepi Barat.

"Otoritas penjajah (Israel) sedang memperluas perang totalnya terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat untuk mengimplementasikan rencana mereka yang ditujukan mengusir penduduk dan melakukan pembersihan etnis," kata Rudeineh dikutip Al Jazeera.

Israel sendiri mendeklarasikan "Operasi Dinding Besi" di Tepi Barat usai gencatan senjata Gaza. Otoritas Israel menyebut operasi ini ditujukan untuk memberantas kelompok perlawanan Palestina, khususnya di Jenin.

Operasi militer Israel di Jenin dilaporkan telah memaksa sekitar 15.000 penduduk Palestina mengungsi. Israel pun menghancurkan setidaknya 23 bangunan di kamp pengungsian Jenin pada akhir pekan lalu.

Selain di Jenin, Israel juga meluncurkan serangan besar ke kamp pengungsian Tulkarem. Serangan Israel ke Tulkarem dilaporkan telah mengusir 75 persen penduduk di wilayah tersebut.

 
Serangan Israel ke Tepi Barat sendiri belum menunjukkan tanda mereda. Pada Senin (3/2), Israel menambah pasukan dengan menerjunkan kendaraan angkut lapis baja ke Tepi Barat, mengindikasikan berlanjutnya serangan.

Baca juga: GAZA TERKINI - Kelompok Sayap Kanan Israel Ingin Perangi Lagi Gaza Usai Gencatan Senjata Tahap II

 

Israel Dituding Lakukan Pembersihan Etnis

Adapun pengepungan Israel di Tepi Barat bak serangan mematikan yang pernah dilakukan militer IDF di Gaza, hingga kota itu berubah menjadi koridor kematian.

Merespons serangan yang dilakukan Israel di Tepi Barat, Kantor presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan tegas mengecam operasi Israel.

Presiden Abbas menilai serangan Israel di Tepi Barat sama dengan tindakan pembersihan etnis.

Lantaran serangan itu dapat membuat warga negara yang di tinggal di Tepi Barat angkat kaki untuk mencari perlindungan.

"Kami mengecam ekspansi perang menyeluruh yang dilakukan otoritas pendudukan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat untuk melaksanakan rencana mereka yang bertujuan menggusur warga negara dan pembersihan etnis," kata juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh dikutip Al Arabiya.

Bahkan beberapa waktu lalu Israel mulai menerjunkan buldoser militer untuk menghancurkan bagian jalan utama menuju kamp dari sisi selatan, di tengah gencarnya penerbangan pesawat tanpa awak.

 
“Pasukan pendudukan Israel terus menyerbu kamp Al-Far’a dan sekitarnya selama berjam-jam, menyerbu rumah-rumah warga di dalam dan sekitar kamp, ​​di tengah pengerahan pasukan infanteri secara intensif," kata Wali Kota Tamoun, Najeh Bani Odeh.

Tepi Barat dalam Bencana

Serangan yang tak kunjung mereda membuat Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan, kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat sedang menuju ke arah bencana.

"Kamp tersebut menuju arah bencana," kata juru bicara UNRWA Juliette Touma kepada wartawan di Jenewa. 

"Sebagian besar kamp hancur total akibat serangkaian ledakan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Diperkirakan 100 rumah hancur atau rusak berat," imbuhnya.

Setidaknya 13 sekolah di kamp dan daerah sekitarnya dilaporkan ditutup, mempengaruhi 5.000 anak di daerah itu.

Tak hanya itu serangan juga membuat akses kamp Jenin telah terputus selama beberapa bulan. 

Lebih lanjut selain di Jenin, serangan besar-besaran juga terjadi di kota Tulkarem dan kamp pengungsian. 

Hingga akses obat-obatan, makanan, dan persediaan penting kesulitan masuk ke wilayah itu

Baca juga: MK Lanjutkan Sidang Sengketa Pilkada Aceh Timur dan Sabang, Langsa dan Lhokseumawe Disetop

Baca juga: Mantan Bendahara Dinkes Aceh Utara Dihukum 4,5 Tahun Penjara, Denda Rp 200 Juta, Terdakwa Banding

Baca juga: VIDEO - 9 Rumah Musnah Terbakar di Lawe Pekhidinen Aceh Tenggara 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved