Berita Bireuen

Lima Desa di Jangka Lokus Stunting, Ini Pesan Camat, Kepala Puskesmas, dan Kepala DPMG Bireuen

Sesuai data Tim Puskesmas Jangka, kelima desa lokus stunting itu, yakni Desa Alue Bayeu Utang, Lamkuta, Barat Lanyan, Alue Bie Pusong, dan Pulo Seuna.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
REMBUK STUNTING - Muspika Kecamatan Jangka bersama unsur lainnya, Kamis (6/2/2025) menggelar rembuk stunting di aula kantor camat setempat. 

Sesuai data Tim Puskesmas Jangka, kelima desa lokus stunting itu, yakni Desa Alue Bayeu Utang, Lamkuta, Barat Lanyan, Alue Bie Pusong, dan Pulo Seuna.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Lima dari 46 desa di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, menjadi lokasi khusus atau Lokus penanganan stunting. 

Diharapkan program penurunan angka stunting dapat berjalan dengan baik.

Sesuai data Tim Puskesmas Jangka, kelima desa lokus stunting itu, yakni Desa Alue Bayeu Utang, Lamkuta, Barat Lanyan, Alue Bie Pusong, dan Pulo Seuna.

Camat Jangka, Alfian SSos, menyampaikan hal ini dalam sambutannya saat membuka pertemuan rembuk stunting tingkat kecamatan di aula Kantor Camat Jangka, Kamis (6/2/2025). 

Pembukaan acara ini turut dihadiri Kepala DPMGP-KB Bireuen, Ir Mukhtar MSi.

Alfian SSos selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Jangka dalam sambutannya mengajak semua peserta sama-sama terlibat penanganan stunting secara terintegrasi dari kecamatan. 

Baca juga: HRD dan Tim PKB Akan Fasilitasi Keluarga PMI Korban Penembakan Terbang ke Malaysia

Artinya sesuai dengan tugas dan fungsi kewenangan masing-masing.

"Saya berharap kepada semua keuchik, terutama keuchik di desa lokus stunting untuk memperhatikan terhadap upaya dalam penanganan dan pencegahan.

Perhatikan gizi dan juga kesehatan lingkungan dan pastikan jamban sehat," harap camat.

Kepala Puskesmas Jangka, Mursal SKM, dalam kesempatan itu mengatakan penanganan penurunan angka stunting harus dilakukan secara holistik dan integratif.

Artinya antara institusi kesehatan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Keluarga Berencana (KB) penanggung jawab pelayanan dengan sektor/lembaga non pemerintah dan masyarakat.

Stunting merupakan ancaman bagi generasi mendatang yang dapat terjadi akibat kekurangan gizi.

Baca juga: Penerimaan Polri 2025 Bintara, Tamtama dan Taruna Akpol, Simak Perbedaannya Sebelum Daftar

Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dimulai dengan memperhatikan kesehatan anak perempuan sejak usia dini sebelum mereka memasuki masa kehamilan yang terus harus dipantau.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved