Kesehatan

Minum Air Hujan Aman Atau Tidak untuk Kesehatan? Begini Penjelasan dr Tirta

"Kalau  hujannya itu di daerah perkotaan yang polusinya tinggi itu hujannya  bersifat asam, karena kan  ada proses pembentukan awan, akan bercampur

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Mursal Ismail
SVETLANASOKOLOVA/FREEPIK.COM
ILUSTRASI - Dokter Tirta mengatakan air hujan bisa aman diminum, tetapi kualitasnya tergantung pada lokasi dan kondisi udara. 

Penjelasan ini disampaikan dr Tirta, seorang dokter terkenal di Indonesia di kanal Youtube Tirta PengPengPeng

SERAMBINEWS.COM - Air hujan bisa aman diminum, tetapi kualitasnya tergantung pada lokasi dan kondisi udara.

Hujan di daerah perkotaan yang tercemar polusi cenderung bersifat asam dan mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi langsung.

Sebaliknya, hujan di daerah pegunungan yang udaranya lebih bersih cenderung lebih murni dan lebih aman diminum.

Namun, untuk memastikan keamanannya, air hujan tetap perlu disaring sebelum dikonsumsi.

Penjelasan ini disampaikan dr Tirta, seorang dokter terkenal di Indonesia di kanal Youtube Tirta PengPengPeng yang dikutip Serambinews.com baru-baru ini.

"Kalau  hujannya itu di daerah perkotaan yang polusinya tinggi, itu hujannya  bersifat asam, karena kan  ada proses pembentukan awan, akan bercampur dengan proses  hujan tersebut jadi hujan asam," ungkapnya.

Baca juga: Babak 8 Besar Liga 2 Musim 2024/2025, Persiraja Unggul 2-1 Atas PSIM Yogyakarta di Babak Pertama

Kenapa bisa begitu? Proses pembentukan awan melibatkan penguapan air yang bercampur dengan polusi udara, seperti gas sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen oksida (NOₓ).

Gas-gas ini akan bereaksi dengan uap air di atmosfer, membentuk asam sulfurik dan asam nitrat.

Ketika hujan turun, air tersebut membawa partikel-partikel polutan ini bersama-sama.

Akibatnya, air hujan yang turun menjadi lebih asam dan bisa mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Hujan asam ini bisa sangat merusak, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan kita.

Oleh karena itu, meskipun hujan mungkin terlihat bersih, air hujan di daerah perkotaan yang tercemar polusi sangat tidak disarankan untuk diminum langsung.

Baca juga: Sosok Kombes Hendy Kurniawan, Diduga Intimidasi KPK Saat Kejar Harun Masiku

Hujan di Daerah Gunung: Lebih Murni dan Aman

Di sisi lain, air hujan yang turun di daerah pegunungan atau kawasan yang jauh dari polusi cenderung lebih murni.

Di tempat-tempat ini, udara lebih bersih, dan proses pembentukan hujan tidak terkontaminasi polusi seperti di kota-kota besar.

Hujan di daerah gunung biasanya lebih aman untuk diminum, karena tidak terpengaruh oleh bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan.

"Kecuali kalau hujannya daerah gunung airnya murni gitu, minum hujan dari gunung ggak apa-apa,murni enggak ada polusi," tambahnya.

Namun, meskipun air hujan dari gunung lebih murni, penting untuk diingat bahwa air hujan tetap bisa terkontaminasi oleh debu, kotoran, atau zat lain yang ada di sekitar tempat penampungannya.

Baca juga: PSBL Langsa dan PSAB Aceh Besar Tuan Rumah Babak 8 Besar Liga 4 Aceh, Ini yang Harus Disiapkan

Oleh karena itu, jika kamu berniat untuk meminum air hujan, pastikan tempat penampungan dan proses penyaringannya benar-benar bersih.

Pada dasarnya, air hujan bisa saja aman diminum, tetapi kualitasnya sangat tergantung pada tempat dan kondisi lingkungan sekitar.

Hujan yang turun di daerah perkotaan dengan tingkat polusi tinggi kemungkinan besar mengandung asam dan polutan berbahaya.

Sebaliknya, hujan yang turun di daerah gunung atau kawasan yang lebih bersih cenderung lebih murni dan lebih aman untuk diminum, tetapi tetap harus diperhatikan kebersihannya.

Untuk memastikan keamanan, selalu pastikan bahwa air hujan yang ingin diminum telah disaring dengan benar dan terhindar dari kontaminasi.

Mengingat perubahan iklim dan kualitas udara yang semakin menurun, penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam memilih sumber air yang aman.

Jadi, apakah air hujan aman diminum? Tergantung di mana kamu berada. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved