Kajian Islam

Sahkah Shalat yang Dilakukan Sambil Menghayal? Begini Pendapat Imam Nawawi dan Buya Yahya

Berikut penjelasan Buya Yahya dan pendapat Imam Nawawi terkait sah atau tidaknya shalat sambil menghayal.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
BUYA YAHYA - Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, menegaskan meskipun seseorang tidak khusyuk, shalat tetap harus dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. 

Dikutip dari laman NU.or.id, pengasuh Pondok Al-Hikmah Buntet Pesantren Cirebon KH Salman Al-Farisi menjelaskan perbedaan makna ridha dan ikhlas.

Banyak orang yang terkadang dibuat bingung dengan arti sesungguhnya dari kedua istilah tersebut.

“Ridha itu berarti kita menjadi maf’ul atau objek. Kalau ikhlas kita jadi fa’il atau subjek,” sebutnya.

Pria yang akrab disapa Kang Salman ini lantas memberikan sebuah contoh, saat seseorang kehilangan sandal usai shalat berjamaah di masjid.

“Jamaah yang sandalnya hilang itu, jika merelakan disebut ikhlas atau ridha? Itu namanya ridha. Karena ke masjid bukan untuk bersedekah sandal, tapi mau berjamaah,”

“Ternyata saat keluar, sandal hilang. Mungkin saja ada yang senang atau mungkin tertukar,” jelas Kang Salman.

Maka kurang tepat jika sandal hilang di masjid dengan mengatakan ‘saya mengikhlaskan’. Sebab itulah yang disebut ridha, bukan ikhlas.

“(Karena ridha itu) artinya kita menerima segala sesuatu yang sudah digariskan Allah,” kata Kang Salman.

Sedangkan ikhlas, sebutnya, adalah seseorang melakukan sesuatu dengan kesengajaan. Misal, menyedekahkan sandal.

“Tapi kalau sudah ikhlas tidak perlu dibicarakan. Sama seperti surat Al-Ikhlas yang tidak ada satu pun kata ikhlas di dalamnya,”

“Nah, kita kalau ikhlas gak usah ngomong. Karena kalau seseorang banyak mengucapkan kata ikhlas maka keikhlasannya akan sangat diragukan,” pungkas Kang Salman. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved