Berita Banda Aceh

Perjuangkan Nasib Siswa Telat Isi PDSS, Ketua IGI Aceh Audiensi dengan Ketua Komisi X DPR RI

Dalam audiensi itu, Khairul Zami menyampaikan bahwa Panitia Pengelolaan PDSS seharusnya memberikan kesempatan bagi seluruh sekolah

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
AUDIENSI KE KOMISI X - Plt Ketua IGI Aceh dan Kabid SMA dengan Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan bertemu di ruang kerja Ketua Komisi X DPR RI, Kamis (6/2/2025). 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM -  Pelaksana Tugaa (Plt) Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Aceh, Khairul Zami SPd MPd bersama Plt Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Jhon Abdi MPd, melakukan audiensi dengan Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hetifah Sjaifudian, serta Anggota DPD RI dari Aceh yang membidangi pendidikan, Tgk Ahmada, dan Anggota DPR RI dari Aceh, Ghufran Zainal Abidin.

Audiensi ini dilakukan sebagai upaya memperjuangkan kesempatan bagi seluruh sekolah dalam mengisi dan melengkapi data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang menjadi salah satu syarat dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Dalam audiensi itu, Khairul Zami menyampaikan bahwa Panitia Pengelolaan PDSS seharusnya memberikan kesempatan bagi seluruh sekolah agar dapat kembali mengisi dan melengkapi data siswa dan sekolah.

"Banyak sekolah mengalami kendala teknis yang menghambat proses input data, seperti ketidakpadanan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) antara Dapodik dan EMIS", ujar Khairul Zami.

Selain itu, ia juga mendorong Dinas Pendidikan Aceh untuk memastikan siswa tidak menjadi korban akibat kendala teknis ini.

Tgk Ahmada selaku Anggota DPD RI yang membidangi pendidikan menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan ratusan kepala sekolah agar Panitia SNPMB membuka kembali akses pengisian data.

Ia menegaskan bahwa siswa yang telah dinyatakan eligible (layak) oleh sekolah seharusnya tetap mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi ini.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hetifah Sjaifudian, yang menerima delegasi IGI Aceh, juga berjanji akan segera menindaklanjuti apa yang dipermasalahkan ini.

"Kendala ini tidak hanya terjadi di Aceh, tetapi juga dialami oleh sekitar ratusan sekolah SMA, SMK, dan MA di seluruh Indonesia," sebut Hetijah.

Khairul Zami juga meminta Dinas Pendidikan Aceh untuk memberikan teguran kepada kepala sekolah yang 100 persen terlambat mengisi PDSS, karena hal itu merugikan siswa dengan hilangnya salah satu peluang untuk lulus di perguruan tinggi negeri (PTN).

Baca juga: Apresiasi Kemajuan UBBG,  Dirjen Dikti: Kampus Ini Harus Punya Karakteristik Tersendiri

"Hingga saat ini, para kepala sekolah terus mendatangi Kemendikbudristek dan DPR RI guna meminta kebesaran hati para pemangku kebijakan demi masa depan anak bangsa," tutur Khairul Zami.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST DEA, melalui Plt Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Jhon Abdi MPd, menjelaskan bahwa permasalahan utama dalam pengisian PDSS bukanlah sistem itu sendiri, melainkan integrasi data antara Dapodik dan EMIS.

"Banyak siswa yang mengalami permasalahan NISN ganda karena perbedaan sistem administrasi saat berpindah dari MTs ke SMA, sehingga data mereka tidak ditemukan dalam sistem PDSS," ucapnya.

Jhon Abdi juga menjelaskan bahwa pengisian nilai rapor dalam sistem PDSS dapat dilakukan secara manual maupun dengan metode impor. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved