Hukum Memperingati Malam Nisfu Syakban, Simak Juga Hukum Shalat di Malam Nisfu Syaban Menurut UAS
Pendakwah kondang asal Riau, Ustad Abdul Somad juga pernah menyampaikan perihal hukum memperingati malam nisfu syakban.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Sebentar lagi umat muslim akan dihadapkan dengan malam nisfu syakban 1446 hijriah.
Menurut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), nisfu syaban merupakan pertengahan bulan sya'ban, yakni bulan kedelapan dalam kalender Hijriah.
Karena merujuk pada pertengahan bulan, maka nisfu syakban jatuh pada hari ke-15 di bulan syakban, dan malam nisfu syakban merupakan malam ke-15 dari bulan Syaban.
Hal ini juga sesuai dengan arti dari kata Nisfu yakni "setengah", sehingga Nisfu Sya'ban berarti pertengahan bulan Syakban.
Untuk waktu malam nisfu syakban, ditentukan sesuai cara perhitungan kalender Hijriah yang berbasis pada peredaran bulan.
Oleh karena itu, tanggal 15 Syaban dapat berbeda di berbagai negara, tergantung metode perhitungan astronomi yang digunakan.
Kementerian Agama (Kemenag) menentukan penanggalan Hijriah menggunakan hasil pengamatan hilal atau Bulan.
Tahun ini, tanggal 1 Syaban jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025.
Karena itu, malam Nisfu Syaban atau 15 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada Kamis (13/1/2025) malam setelah waktu Maghrib.
Baca juga: Jadwal Nisfu Syakban Versi Kemenag, NU dan Muhammadiyah, Siapkan Diri Lakukan Amalan Ini Usai Magrib
Sebagai informasi, pergantian hari dalam sistem penanggalan Hijriah dimulai pada waktu Maghrib.
Seperti Kemenag, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan jadwal yang sama dengan pemerintah.
Berdasarkan hasil penentuan hilal yang dirilis dalam Surat Penjelasan Rukyah Sya'ban 1446 H nomor 21/PB.08/A.ll.08.13/13/01/2025, awal Syakban 1446 H menurut NU jatuh pada Jumat, 31 Januari 2025.
Dengan demikian, Nisfu Syaban 2025 menurut NU jatuh pada Jumat (14/2/2025), dan malam Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Kamis (13/2/2025) selepas waktu Maghrib.
Begitu juga dengan organisasi Islam Muhammadiyah yang menetapkan Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Jumat (14/2/2025).
Penetapan tanggal itu ditentukan menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yakni sistem penanggalan Islam dengan menggunakan prinsip hisab (perhitungan astronomi) yang baku.
Dengan demikian, malam Nisfu Syaban 1446 H menurut Muhammadiyah jatuh pada Kamis (13/2/2025) selepas waktu Maghrib.
Hukum memperingati malam Nisfu Syakban
Malam Nisfu Syakban memiliki banyak keutamaan yang sayang untuk dilewatkan.
Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk menghidupi malam Nisfu Syakban dengan mengerjakan amalan- amalan ibadah.
Hukum memperingati malam Nisfu Syakban juga sunnah, sebagaimana dilansir dari NU Online.
Hal itu disebutkan dalam kitab Qalyubi wa 'umairah yang artinya.
“Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan," dalam kitab Qalyubi wa 'umairah dikutip dari Nu Online.
Baca juga: Malam Nisfu Syakban Hampir Dekat, Ayo Hafal Doa Ini, Dibaca Usai Shalat di Malam Pengampunan
Pendakwah kondang asal Riau, Ustad Abdul Somad juga pernah menyampaikan perihal hukum memperingati malam nisfu syakban.
Dilansir dari pemberitaan Serambinews.com 30 April 2018, dalam satu video Youtube yang pernah diunggah akun tafaqquh video, Ustad Abdul Somad menerangkan sebuah hadis shahih yang menjelaskan tentang keutamaan malam nisfu sya'ban.
Hadis shahih dari Hasan yang disampaikan Ustad Abdul Somad memiliki arti sebagai berikut:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.”
Lebih lanjut Ustad Abdul Somad menerangkan, dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, malam Nisfu Syakban menjadi malam yang mendapat kekhususan.
Namun demikian, tambahnya, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Abdul Somad pun membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali. Rasul balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.
Baca juga: Ini Golongan Orang yang Masih Boleh dan Tidak Boleh Berpuasa Usai Nisfu Syakban,Simak Penjelasan UAS
Hukum shalat di malam Nisfu Syaban
Masih dikutip dari sumber yang sama, Serambinews.com, Ustaz Abdul Somad dalam video yang pernah diunggah YouTube tafaqquh video juga menjelaskan mengenai hukum shalat malam yang dikerjakan di malam Nisfu Syakban.
Dai yang akrab disapa UAS ini menerangkan, bahwa shalat pada malam nisfu Sya’ban tidak dilakukan pada masa Nabi dan sahabat.
Tapi shalat malam nisfu Sya’ban dilakukan pada masa Tabi’in, yang dilakukan oleh Tabi’in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Palestina dan Yordania).
Para Tabi’in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malam nisfu Sya’ban.
Lalu apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malam nisfu Sya’ban?
Ustaz Abdul Somad berpendapat boleh.
Amalan malam Nisfu Syakban
Mengenai amalan- amalan yang dikerjakan di malam Nisfu Syakban, juga pernah dijelaskan UAS dalam kajiannya.
Potongan video kajian UAS soal amalan malam Nisfu Syakban itu juga tersebar di media sosial, salah satunya di paltform video populer TikTok.
Mengutip Serambinews.com, Senin (6/3/2023), dalam video yang beredar di TikTok, UAS mengungkapkan ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban.
Menurut UAS, pada malam Nisfu Syakban dianjurkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali.
Surah Yasin dianjurkan dibaca setelah selesai shalat maghrib.
Usai membaca surah Yasin, dianjurkan ber doa sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT.
"Malam Nisfu Syaban, jangan lupa habis shalat maghrib baca Yasin 3 kali, habis itu ber doa kepada Allah SWT," kata UAS dikutip Serambinews.com dari akun TikTok @septiyana09, Senin (6/3/2023).
Kemudian sempatkan pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat sunnah.
Diawali dari shalat sunnah wudhu, shalat sunnah taubat, shalat sunnah tahajud, shalat sunnah hajat, kemudian ditutup dengan shalat sunnah witir sampai menunggu adzan subuh.
Kata UAS, pada malam Nisfu Syakban juga dianjurkan shalat sunnah hajat dan memohon apa saja kepada Allah Ta'ala agar terkabulnya hajat.
"Shalat sunnah wudhu, shalat sunnah taubat, shalat sunnah tahajud, shalat sunnah hajat, shalat sunnah hajat minta apa saja hajatnya, habis itu tutup dengan shalat sunnah witir kemudian tunggu azan subuh, itu nanti dilakukan pada malam Nisfu Syakban," pungkas UAS.
Baca juga: Jangan Lewatkan, Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban dan Waktu Baca Yasin dan Doa Nisfu Syaban
Doa Malam Nisfu Sya'ban
Mengutip BanjarmasinPost, untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban, umat muslim bisa mengerjakan shalat sunnah.
Setelah sholat selesai, dianjurkan untuk membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.
Kemudian disarankan juga untuk membaca doa Nisfu Sya'ban.
Berikut bacaan doa yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban:
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin, Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.
Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab. Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.
Baca juga: Malam Nisfu Syaban Waktu Mustajab untuk Doa dan Segala Hajat, Ini Ulasan Ustadz Abdul Somad
Artinya: Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus:
“Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Hukum
Nisfu Syakban
Malam Nisfu Syakban
Malam Nisfu Syaban
Syaban
doa
Jadwal
shalat sunnah
shalat
amalan
Amalan Sunnah
Rayakan HUT Ke-80 RI, Pemuda Dapu Bata Sabang Pilih Doa Bersama dan Kenduri Kuah Beulangong |
![]() |
---|
Liburan dengan Membawa Kendaraan ke Sabang? Kapal Ferry Pilihan Terbaik, Cek Jadwal & Tarifnya |
![]() |
---|
Merdeka yang Tertunda: Dari Proklamasi ke Penjajahan Nafsu dan HIV/AIDS |
![]() |
---|
Skuad Persiraja Banda Aceh Untuk Liga Champhionship Dilaunching Malam Ini, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Al-Farlaky FC Siap Tempur di Piala Soeratin U-13 Zona Nasional di Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.