Berita Aceh Singkil
Warga Singkil Meninggal Diterkam Buaya, BKSDA Pasang 1 Perangkap, Pemkab Aceh Singkil Minta Tambah
Pemasangan perangkap buaya dilakukan di titik yang disinyalir merupakan tempat buaya memangsa korban.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
Pemasangan perangkap buaya dilakukan di titik yang disinyalir merupakan tempat buaya memangsa korban.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah memasang 1 unit perangkap buaya di sungai dekat Desa Rantau Gedang, Kacamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil.
Hal itu dilakukan pascameninggalnya Sawiyah (64) penduduk setempat akibat diterkam buaya ketika sedang mengangkat bubu udang di sungai.
Informasi pemasangan perangkap buaya disampaikan Asisten II Setdakab Aceh Singkil, Faisal, Selasa (11/2/2025).
"BKSDA Aceh pasang perangkap buaya dihadiri saya perwakilan pemerintah daerah, camat bersama polsek, koramil, posal, Kepala Desa Rantau Gedang, Kepala Desa Tuluk Rumbia dan masyarakat pada 10 Februari kemarin," kata Faisal.
Pemasangan perangkap buaya dilakukan di titik yang disinyalir merupakan tempat buaya memangsa korban.
Sementara itu hingga, Selasa (11/2/2025) pukul 11.00 WIB, buaya belum masuk ke dalam perangkap besi yang dipasang.
Asisten II Setdakab Aceh Singkil, Faisal berharap jumlah perangkap yang dipasang ditambah.
Sehingga peluang menangkap buaya lebih tinggi.
"Kami juga menerima masukan jika diizinkan penambahan pemasangan perangkap bisa dilakukan oleh warga setempat," ujar Faisal.
Sebelumnya Sawiyah (64) warga Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, ditemukan meninggal, Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Sebelumnya Sawiyah hilang akibat diterkam buaya ketika sedang mengangkat bubu (perangkap) udang di sungai dekat tempat tinggalnya, Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Korban ditemukan warga yang melakukan pencarian tanpa henti sekitar 1,5 meter ke arah hilir sungai dari lokasi hilang diterkam buaya.
Saat ditemukan sekujur tubuh korban mengalami luka bekas gigitan buaya. Bahkan lengan sebelah kirinya putus.
Konflik manusia versus buaya di Kabupaten Aceh Singkil, merupakan kejadian berulang.
Di daerah aliran sungai saja sudah dua kali kejadian dalam rentang waktu 12 hari.
Pertama buaya menerkam Kaetek perempuan berusia 59 tahun asal Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil pada 27 Januari 2025.
Korban selamat, setelah mendapat perawatan di Puskesmas Singkil, akibat menderita luka bekas gigitan buaya di bagian lengan.
Terbaru konflik manusia vs buaya terjadi, Sabtu (8/2/2025).
Kali ini korbannya bernama Sawiyah (63) perempuan asal Desa Rantau Gedang, Kecamatan Singkil.
Desa Rantau Gedang bersebelahan dengan Desa Teluk Rumbia.
Dua desa tersebut berada di pinggir aliran sungai Singkil yang lebarnya mencapai 300 meter lebih.
Penduduk di sana menjadikan sungai sebagai sumber mata pencaharian.
Kedua korban yang diserang buaya, sama-sama sedang mencari penghidupan di sungai.
Kaetek diserang buaya ketika mencari siput. Sedangkan korban terbaru yaitu Sawiyah diserang buaya saat mengangkat perangkap udang.(*)
Musim Kemarau Melanda, Tanaman Sawit Warga Singkil Kekeringan |
![]() |
---|
Tips Berpetualang ke Rawa Singkil, Habitat Orangutan Terpadat di Dunia |
![]() |
---|
Banyak Ikan Mati di Sungai Lae Tonong Aceh Singkil, Diduga Akibat Penggunaan Racun |
![]() |
---|
Banyak Ikan Mati di Sungai Lae Tonong, Diskan Aceh Singkil Turunkan Tim ke Lokasi |
![]() |
---|
Sambut Harlah Kejaksaan, Kejari Aceh Singkil Kumpulkan Darah 29 Kantong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.