Berita Aceh Tamiang

Bupati Aceh Tamiang Dukung Hapus Barcode BBM dan Ukur Ulang HGU

“Kemenangan ini menjadi bukti bahwa kami, Aceh Tamiang tegak lurus bersama Mualem - Dek Fad. Kami tegaskan bahwa mendukung penuh penghapusan barcode,”

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dok Humas
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf melantik Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi dan Ismail, Senin (17/2/2025) malam. Pemkab Aceh Tamiang mendukung penuh usulan penghapusan barcode BBM dan pengukuran ulang HGU. 

“Kemenangan ini menjadi bukti bahwa kami, Aceh Tamiang tegak lurus bersama Mualem - Dek Fad. Kami tegaskan bahwa mendukung penuh penghapusan barcode,” tegas Armia Pahmi.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (Purn) Armia Pahmi mendukung penuh kebijakan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf terkait penghapusan barcode BBM dan ukur ulang seluruh perkebunan.

Dukungan ini disampaikan Armia Pahmi dalam pidato pertamanya, setelah dikukuhkan sebagai Bupati Aceh Tamiang periode 2025-2030, Senin (17/2/2025) malam.

Secara tegas dia menyatakan, mendukung penuh program Gubernur untuk kemajuan Aceh.

“Kemenangan ini menjadi bukti bahwa kami, Aceh Tamiang tegak lurus bersama Mualem - Dek Fad. Kami tegaskan bahwa mendukung penuh penghapusan barcode,” tegas Armia Pahmi.

Dukungan serupa juga diberikan untuk pengukuran ulang semua lahan HGU, serta mewajibkan perusahaan perkebunan menciptakan progam perkebunan plasma. 

“Misi kemenangan kami ingin menciptakan Aceh Tamiang madani, sejahtera dan berkelanjutan. Tujuan dukungan ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyaakat,” kata Armia Pahmi didampingi Wabup, Ismail.

Dalam kesempatan itu, Armia Pahmi meminta Gubernur Aceh menempatkan Aceh Tamiang sebagai daerah prioritas pembangunan.

Salah satu hal terpenting meningkatkan infrastruktur jalan yang saat ini kondisinya sangat memperihatinkan.

“Lihat jalan kita, mulai perbatasan (Sumatera Utara) sampai Langsa sudah kupak kapik,” kata dia.

Armia juga memberi gambaran tentang kondisi banjir yang semakin parah.

Semasa dia kecil, banjir hanya terjadi satu tahun sekali di Desember.

Namun, kini banjir bisa menghantam daerah permukiman empat kali dalam setahun.

“Hujan sedikitlangsung banjir, ini cuma bisa diatasi dengan bendungan,” ucapnya.

Dia juga menceritakan kebutuhan jembatan dan jalan lingkar (elak).

Kehardiran jalan elak ini sebagai alternatif menghilangkan kesan kumuh di Kota Kualasimpang.

“Termasuk gerbang perbatasan perlu diperhatikan, karena terlalu sederhana dan tidak ada nuansa keacehannya,” ungkap Armia. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved