Features
Pidato Emosional Kenang Nasihat Sang Ayah, Safaruddin “Kajeut Neuk, Tidak Usah Lagi Berpolitik”
Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Dr Safaruddin SSos MSP menyampaikan pidato perdananya yang penuh emosional usai pelantikan di Gedung DPRK setempat pada
Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Dr Safaruddin SSos MSP menyampaikan pidato perdananya yang penuh emosional usai pelantikan di Gedung DPRK setempat pada Minggu (16/2/2025). Ia dilantik bersama wakilnya, Zaman Akli oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem dalam rapat paripurna di Gedung DPRK Abdya.
Pada awal pidatonya, Safaruddin mengenang nasihat sang ayah, Sabirin, yang meminta dirinya berhenti berkarier di dunia politik setelah melihat putranya terus gagal dalam politik. “Kajeut neuk. Tidak usah lagi bermimpi untuk berkarier di politik. Cukup menjadi tenaga kontrak atau tenaga honor saja nak,” kata Safaruddin dengan suara bergetar meniru pesan sang ayah yang meninggal dunia pada 2017 silam.
Kalimat itu begitu membekas. Sebagai seorang ayah, tentu Sabirin tidak mau melihat putranya terus jatuh dalam politik. Saat itu, Safaruddin baru saja kalah politik. Ia gagal mengantar Fakhruddin Muhdi sebagai Bupati Abdya pada Pilkada 2012.
“Begitu luar biasanya orang tua saya, melihat saya tidak mampu dalam tekanan politik,” ungkap politikus muda Partai Gerindra ini yang didampingi wakilnya, Zaman Akli.
Safaruddin kemudian menjadikan pesan itu sebagai cemeti bagi dirinya agar tidak cepat putus asa dengan keadaan. Safaruddin mengatakan, ayahnya tidak pernah memiliki impian agar anaknya bisa memimpin Kabupaten Aceh Barat Daya. “Ayah loen tuan tidak pernah mempunyai cita-cita untuk memimpikan anaknya menjadi bupati Aceh Barat Daya.”
“Tapi hari ini, keberhasilan saya hari ini (suara bergetar), tidak mamp… dan saya yakin orang tua saya pasti akan bangga melihat anaknya hari ini,” imbuh Safaruddin dengan suara bergetar dan parau.
“Saya kini tinggal ibunda, Sarinah dan hari ini mewakili ayah saya ada adik kandung ayah saya, Cek Yan. Cek terima kasih dan keluarga besar.”
Safaruddin dan Zaman Akli mengaku bersyukur atas apa yang diraih saat ini. Apalagi pihaknya berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Ayah Safaruddin hanya seorang tukang jahit di pasar Balngpidie dan ibunya guru bahasa Inggris. “Saya tentu bukan dari keluarga berada bapak ibu sekalian. Bapak saya seorang seorang tukang jahit yang tidak punya mimpi besar.”
“Tapi saya bertekad, setelah menematkan S1, saya tetap konsisten dan fokus di dunia politik sebagai jalan hidup saya. Dan Allah sampaikan tujuan itu,” imbuhnya.
Safaruddin menyatakan bahwa semua orang menganggap bahwa dirinya tidak mungkin memimpin Aceh Barat Daya. Namun ia ingin membuktikan bahwa anggapan itu bisa dipatahkan. “Paling tidak bagi anak-anak muda jangan pernah kalah dengan kehidupan hari ini. Sosok Safaruddin bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,” demikian Safaruddin yang disambut gemuruh tepuk tangan para pendukung dan tamu undangan.
Untuk diketahui, hasil Pilkada 2024, pasangan nomor urut 03, Safaruddin-Zaman Akli berhasil memenangi kontestasi dengan hasil telak. Pasangan ini meraih 56.841 suara atau 58,48 persen. Menang jauh dari dua pesaingnya.
Sedangkan pasangan nomor urut 01, Salman Alfarisi-Yusran hanya meraih 37.161 suara atau 38,23 persen dan pasangan nomor urut 02, Jufri Hasanuddin-Fakhruddin meraih 2.330 suara atau 2,40 persen.(*)
Beri Edukasi Beasiswa Lewat NGOPI, A Sabur Hadirkan Putra Indrapuri yang Sukses |
![]() |
---|
Bupati Resmikan RSU Telaga Bunda 2, Bireuen Kini Miliki Rumkit Baru |
![]() |
---|
Sarbila Karlina Wati, Sikap Pantang Menyerah Berbuah Prestasi |
![]() |
---|
Dana Desa 2025 di Lhokseumawe Gampong Pusong Terbanyak, Keude Peunteut Terkecil |
![]() |
---|
7 Nelayan Dibebaskan Otoritas Myanmar, Isak Tangis Saat Tiba di Bandara Kualanamu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.