Konflik Rusia vs Ukraina
Mengaku Tertipu Rezim Kim Jong-un, Tentara Korut yang Ditawan Ukraina Ingin Membelot ke Korsel
Tentara yang diidentifikasi dengan nama belakang Ri tersebut mengaku merasa tertipu rezim Kim Jong-un usai dikirim ke Rusia.
SERAMBINEWS.COM, KIEV - Salah satu tentara Korea Utara yang ditawan Ukraina mengaku ingin membelot ke Korea Selatan.
Tentara yang diidentifikasi dengan nama belakang Ri tersebut mengaku merasa tertipu rezim Kim Jong-un usai dikirim ke Rusia.
Dalam wawancara bersama media Korea Selatan, Chosun Ilbo, Rabu (19/2/2025), Ri menyebut pemerintah Korea Utara mengirim unitnya ke Rusia dengan alasan latihan.
"Saya sudah mengambil keputusan 80 persen. Yang terpenting, saya ingin mencari suaka dan berpikir untuk pergi ke Republik Korea (Korea Selatan). Jika saya mendaftar suaka, apakah mereka mengizinkan?" kata Ri dikutip Chosun Ilbo.
Tentara kelahiran 1999 tersebut mengaku bertugas di badan intelijen Korea Utara, Biro Pengintaian Umum (RGB).
Ri ditangkap di daerah Kursk, Rusia dalam pertempuran lawan pasukan Ukraina.
Kata Ri, tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia diberi tahu bahwa mereka sedang menghadapi pasukan Korea Selatan.
"(Pejabat Korea Utara) berkata pilot-pilot drone militer Ukraina adalah tentara ROK (Korea Selatan)," katanya.
Ri menyebut seluruh pasukan di unitnya tewas karena serangan artileri dan drone Ukraina.
Ia mengaku berniat meledakkan diri jika mempunyai granat saat ditangkap.
Pasalnya, Ri mengklaim ditawan musuh dianggap sebagai pengkhianatan di Korea Utara.
Belum diketahui apakah Ri akan diserahkan ke Korea Selatan sebagai pembelot.
Menurut Konvensi Jenewa, tawanan perang wajib direpatriasi ke negara asalnya setelah konflik berakhir.
Tetapi, sejumlah pakar menilai Korea Utara bisa dikecualikan. Pasalnya, tentara seperti Ri menghadapi ancaman pelanggaran hak asasi manusia yang serius jika dikembalikan ke Pyongyang.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyebut, pihaknya akan berunding dengan Ukraina mengenai kemungkinan pembelotan tentara Korea Utara.
Serangan Rudal dan Drone Rusia Hancurkan Kiev, 14 Orang Tewas, Kantor Uni Eropa Rusak |
![]() |
---|
Serangan Udara Besar-besaran Rusia ke Ukraina, Kerahkan Hampir 600 Drone dan Hantam Pabrik AS |
![]() |
---|
Zelensky Melunak di Depan Donald Trump: Bukan Gencatan Sementara, Tapi Perdamaian Abadi |
![]() |
---|
Zelensky Melunak, Lima Poin Penting Pertemuan Presiden Ukraina, AS dan Pemimpin Eropa |
![]() |
---|
Donald Trump Terbang ke Alaska Bertemu Putin, Rusia dan Ukraina Siap Gencatan Senjata? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.