Konflik Palestina vs Israel

Netanyahu Murka Hamas Tak Serahkan Jenazah Sandera Israel Shiri Bibas, Ancam Balas Dendam

“Kami akan mengambil langkah tegas untuk membawa pulang Shiri bersama dengan semua sandera kami – baik yang hidup maupun yang sudah meninggal

Editor: Faisal Zamzami
Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri), mengunjungi koridor Netzarim di Jalur Gaza bersama Menteri Pertahanan Israel Katz (kanan) pada Selasa (19/11/2024). Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Jumat (21/2/2025) bahwa Israel akan membalas Hamas yang gagal menyerahkan jenazah salah satu sandera Israel, yaitu Shiri Bibas, sesuai kesepakatan. 

SERAMBINEWS.COM, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Jumat (21/2/2025) bahwa Israel akan membalas Hamas yang gagal menyerahkan jenazah salah satu sandera Israel, yaitu Shiri Bibas, sesuai kesepakatan.

“Kami akan mengambil langkah tegas untuk membawa pulang Shiri bersama dengan semua sandera kami – baik yang hidup maupun yang sudah meninggal – dan memastikan Hamas menanggung akibat atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan jahat ini,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.

Pernyataan itu muncul setelah para pakar Israel mengatakan, salah satu dari empat jenazah yang diserahkan Hamas pada Kamis kemarin adalah seorang perempuan tak dikenal dan bukan Shiri Bibas, yang jenazah kedua putranya, Kfir dan Ariel, diserahkan dan telah diidentifikasi.

Netanyahu menuduh Hamas bertindak "dengan cara yang luar biasa sinis" dengan menempatkan jenazah seorang perempuan Gaza di dalam peti mati alih-alih Shiri Bibas, yang diculik bersama dua anaknya dan suaminya, Yarden, saat serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Sejauh ini Hamas belum berkomentar terkait tuduhan Israel, yang mengancam akan menggagalkan perjanjian gencatan senjata yang rapuh yang dicapai dengan dukungan AS dan dengan bantuan mediator Qatar dan Mesir pada bulan lalu.

Namun, masih belum jelas apakah Hamas akan menunda atau mencegah penyerahan enam sandera yang masih hidup yang akan dibebaskan pada Sabtu besok, atau apakah mereka akan mengganggu dimulainya perundingan gencatan senjata fase kedua, yang diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Netanyahu Ancam Balas Dendam Setelah Hamas Gagal Serahkan Jenazah Shiri Bibas

Sebelumnya, Militer Israel pada Jumat (21/2/2025) mengatakan, salah satu jenazah yang dibebaskan kelompok Hamas bukan sandera Israel yang ditawan di Gaza yakni Shiri Bibas.

Israel kemudian menuduh Hamas melanggar gencatan senjata Gaza yang sudah goyah tersebut.

Sebagaimana diberitakan Reuters, dua jenazah diidentifikasi sebagai bayi Kfir Bibas dan saudara laki-lakinya yang berusia empat tahun Ariel.

Namun jenazah ketiga yang seharusnya adalah ibu mereka, Shiri Bibas ditemukan tidak cocok dengan sandera mana pun dan masih belum teridentifikasi, kata militer.

"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius oleh Hamas, yang diwajibkan berdasarkan perjanjian untuk memulangkan empat sandera yang telah meninggal," kata militer, dalam sebuah pernyataan, menuntut pengembalian Shiri Bibas dan semua sandera. 

Sedangkan keluarga sandera keempat Oded Lifshitz, mengatakan dalam sebuah pernyataan, jenazahnya telah diidentifikasi secara resmi.

Meski demikian, hingga kini belum ada reaksi langsung dari kelompok bersenjata Hamas.

PM Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya bersumpah akan membalas dendam kepada Hamas setelah kelompok itu melepaskan empat sandera, termasuk Kfir dan Ariel, yang termuda dari mereka yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023.

Baca juga: VIDEO Kritikan Keras Hamas soal Rencana Israel Lucuti Senjata hingga Usir Paksa Warga di Jalur Gaza

Diketahui, Hamas menyerahkan empat peti mati hitam dalam digelar di hadapan kerumunan warga Palestina dan puluhan anggota Hamas, menciptakan tontonan yang dikecam oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved