Breaking News

Kebijakan

DPRA Minta Pemerintah Pastikan tak Ada Pihak ‘Bermain’ soal Sewa Lapak Takjil

Menurut politisi Partai Aceh itu, jual beli takjil menjadi salah satu sektor yang berperan penting mendongkrak ekonomi masyarakat selama bulan puasa.

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Rianza Alfandi
PENJUAL TAKJIL - Pedagang Takjil di Kawasan Kampung Baru, Banda Aceh. nggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irfansyah meminta Pemerintah Aceh untuk memastikan tidak ada pihak yang 'bermain' terkait penyewaan lapak penjual takjil pada bulan Ramadhan 2025. 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irfansyah meminta Pemerintah Aceh untuk memastikan tidak ada pihak yang 'bermain' terkait penyewaan lapak penjual takjil pada bulan Ramadhan 2025.

Permintaan itu disampaikan Irfansyah dalam rapat paripurna DPR Aceh, Jumat (21/2/2025) malam.

“Jual beli takjil wajib tertib, peng sewa lapak bek na yang bermain (uang sewa lapak tidak boleh ada yang bermain),” kata Irfansyah.

Menurut politisi Partai Aceh itu, jual beli takjil menjadi salah satu sektor yang berperan penting mendongkrak ekonomi masyarakat selama bulan puasa. Apalagi saat ini ekonomi rakyat sedang tidak stabil.

“Ekonomi umat tengoh meusepet, bah get-get geu usaha (Ekonomi umat sedang terhimpit, biarkan mereka usaha sebagaimana mestinya),” ujarnya.

Selain itu, Ifansyah juga menyinggung soal kelistrikan Aceh yang masih sering kurang stabil. 

Ia meminta PLN agar memastikan keandalan listrik dan tidak melakukan pemadaman selama bulan puasa.

Menurutnya, keandalan listrik selama bulan puasa ini menjadi penting karena bulan Ramadhan sangat sakral bagi masyarakat Aceh.

“Ramadhan di ambang pintu ini, listrik jangan dibilang bakal stabil. Tapi ujung-ujungnya hidup mati lampu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Irfansyah juga mengingatkan Pemerintah Aceh untuk memastikan kestabilan harga bahan pokok menjelang bulan puasa. 

Hal itu karena kondisi ekonomi masyarakat saat ini masih tidak baik-baik saja.

“Harga bahan pokok wajib stabil, karena sayang masyarakat kita di Aceh banyak yang di garis bawah kemiskinan,” katanya

“Yang punya kepentingan di Aceh baik pak gubernur dan pak wagub dan kita di DPR Aceh saling bergandengan tangan semoga Aceh baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved