Konflik Palestina vs Israel

Israel Langgar Kesepakatan, Netanyahu Tak Bebaskan Tahanan Palestina, Luapkan Amarah ke Hamas

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memutuskan menunda pembebasan tahanan Palestina.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap Layar AP Photo/Ohad Zwigwenberg
PM ISRAEL - PM Israel Benjamin Netanyahu saat berbicaradi Yerusalem, 2 Januari 2025. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memutuskan menunda pembebasan tahanan Palestina. 

 

Penundaan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat terkait masa depan gencatan senjata yang masih belum pasti. 

Hamas menuntut gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel sebelum melanjutkan pembebasan sandera yang tersisa, sementara Israel tetap berkomitmen pada upaya menghancurkan kekuatan militer dan pemerintahan Hamas.

Kesepakatan pertukaran tahanan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mencapai resolusi dalam konflik yang telah berlangsung selama hampir 16 bulan, dengan dampak besar bagi penduduk sipil di Gaza dan Israel.

Pada Sabtu hari ini, Hamas sebelumnya telah membebaskan enam sandera Israel. Enam sandera yang dibebaskan termasuk tiga pria Israel yang diculik dari festival musik Nova.

Sedangkan seorang lainnya yang ditangkap saat mengunjungi keluarganya di Israel selatan pada serangan 7 Oktober 2023. 

Sementara dua sandera lainnya telah ditahan Hamas selama hampir satu dekade setelah memasuki Gaza secara mandiri.

Lima sandera diserahkan dalam seremoni publik yang mendapat kecaman dari Israel, PBB, dan Palang Merah. 

Mereka dibawa keluar oleh pejuang Hamas bersenjata di hadapan ratusan warga Palestina sebelum akhirnya diserahkan kepada Palang Merah. 

Baca juga: Ledakan Bus di Tel Aviv Ada Kejanggalan, Rencana Palsu Israel untuk Menghancurkan Tepi Barat?


Salah satu sandera, Omer Shem Tov, bahkan terlihat mencium kepala dua anggota Hamas dan melambaikan tangan ke arah kerumunan saat dibebaskan.

Sandera terakhir, Hisham Al-Sayed, seorang warga Israel keturunan Badui yang didiagnosis skizofrenia, dibebaskan kemudian.

Sebagai bagian dari pertukaran, Israel dijadwalkan membebaskan 620 tahanan Palestina pada Sabtu malam. 

Di antara mereka, 151 menjalani hukuman seumur hidup atau hukuman berat lainnya, dengan sekitar 100 orang akan dideportasi ke negara lain.

Selain itu, terdapat 18 anak-anak berusia 15-17 tahun dan satu perempuan yang ditahan selama perang saat ini.

Hamas juga berencana menyerahkan empat jenazah tambahan pekan depan untuk menyelesaikan tahap pertama kesepakatan ini.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved