Ramadan 2025
Niat Puasa Ramadhan, Apakah Cukup Sekali di Awal atau Setiap Hari? Ini Penjelasan Dai Aceh dan MUI
Putra dari ulama besar Aceh Tgk H Muhammad Ismy Lc MA atau yang disapa Abu Madinah (alm) ini menjelaskan, bagi pengikut mazhab Imam Syafi'i yang melak
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Dalam pelaksanaan ibadah puasa, niat menjadi hal yang wajib disertakan sebelum menjalankan ibadah puasa.
Niat puasa ialah satu dari dua rukun puasa.
Karena termasuk rukun, maka niat puasa wajib dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan.
Jika tidak, maka ibadah puasa yang dikerjakan menurut sebagian ulama tidak sah.
"Barang siapa yang belum berniat untuk puasa sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya” (HR. Abu Daud).
Dalam pengerjaan ibadah puasa khususnya puasa ramadhan, ada berbagai cara berniat yang diterapkan oleh umat muslim.
Dua cara berniat yang paling sering dijumpai dan dilakukan yakni niat puasa ramadhan dilakukan hanya satu kali di awal bulan Ramadhan.
Setelah berniat untuk satu bulan penuh di awal Ramadhan, maka di malam seterusnya tidak lagi berniat dan langsung melanjutkan ibadah puasa hingga akhir Ramadhan.
Sementara cara lainnya, yakni berniat setiap hari atau setiap malam untuk puasa esok harinya.
Baca juga: Bacaan Doa-Doa Penting dalam Ibadah Ramadhan: Niat Puasa, Berbuka, Tarawih, dan Witir
Lantas, dari kedua cara berniat puasa Ramadhan tersebut, mana yang baik dan seharusnya dilakukan?
Mengenai persoalan ini, sebenarnya sudah pernah dibahas dan dikupas oleh banyak ulama di Indonesia.
Seperti dai kondang asal Aceh, Ustadz Masrul Aidi Lc, MA hingga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. Berikut penjelasannya.
Niat puasa satu waktu atau setiap malam?
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Islam (MUI), Anwar Abbas mengatakan, ada perbedaan pendapat terkait dengan kapan niat puasa Ramadhan dibaca.
Menurut pendapat mazhab Maliki, niat puasa Ramadhan bisa dibaca sekali untuk satu bulan.
"Dalam mazhab Maliki niat untuk puasa Ramadhan itu cukup dilakukan sekali saja, yaitu di awal puasa," ujar Anwar dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Sementara tiga mazhab lainnya, yaitu Syafi'i, Hambali, dan Hanafi berpandangan bahwa niat puasa wajib diucapkan atau dibacakan setiap malam.
Pengucapan niat puasa pun tidak selalu saat sahur atau menjelang waktu subuh, melainkan antara shalat maghrib sampai sebelum shalat subuh.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Sebulan Penuh, Lengkap Waktu Tepat untuk Membacanya
Meski demikian, Anwar mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu mempertajam perbedaan membaca niat puasa wajib.
"Silakan saja masing-masing akan mengikuti yang mana karena masalah ini memang masuk ke dalam majalul ikhtilaf yaitu adanya kemungkinan untuk berbeda pendapat," ucap dia.
Oleh karena itu, dia mengingkatkan adanya toleransi untuk menyikapi perbedaan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Niat puasa menurut Mazhab Imam Syafi'i
Dai muda asal Aceh, Ustadz Masrul Aidi Lc MA dalam sebuah kesempatannya kepada Serambinews.com juga pernah memberikan penjelasan terkait persoalan niat puasa yang dipanjatkan hanya sekali di awal ramadhan atau setiap hari.
Pemimpin pondok pesantren (Ponpes) Babul Maghfirah Aceh Besar tersebut mengatakan, bahwa mayoritas umat Islam di Aceh juga di Nusantara rata-rata bermazhab Syafi’i.
Bagi pengikut mazhab Imam Syafi’i, niat puasa wajib dilakukan di setiap malam.
“Mayoritas kita di Aceh ini, Indonesia juga Nusantara mazhab Syafi'i. Jadi kalau menurut mazhab Syafi'i niat puasa Ramadhan wajib setiap malam,” kata Ustad Masrul yang dikutip dari Serambinews.com (20/4/2020).
Putra dari ulama besar Aceh Tgk H Muhammad Ismy Lc MA atau yang disapa Abu Madinah (alm) ini menjelaskan, bagi pengikut mazhab Imam Syafi'i yang melakukan niat puasa untuk satu bulan penuh di awal Ramadhan, maka niat itu tetap berlaku hanya untuk satu malam saja.
Di malam seterusnya, ia tetap wajib memanjatkan niat untuk puasa di keesokan harinya.
“Jadi kalau pun di malam pertama dia niatkan puasa untuk satu bulan Ramadhan, seluruhnya. Niat itu hanya berlaku untuk satu hari, untuk besoknya. Malam berikutnya tetap wajib niat lagi,” jelas dai muda tersebut.
Lantas, bagaimana jika seorang Syafi'yah dengan sengaja meninggalkan niat puasa di tiap malamnya?
Baca juga: Niat Puasa Qadha dan Doa Berbuka, Tulisan Arab, Latin, Kapan Batas Ganti Puasa yang Tertinggal?
Dikatakan Ustadz Masrul, bahwa niat puasa untuk satu bulan penuh yang dipanjatkan pada awal Ramadhan bisa menolong jika seseorang lupa niat kembali di tiap malamnya.
Apabila itu terjadi, maka puasa esok hari yang dikerjakan oleh orang tersebut tetap sah dan dapat dilanjutkan.
Tapi sebaliknya, hal tersebut tidak berlaku bagi yang dengan sengaja meninggalkan niat puasa di tiap malamnya.
Untuk kondisi ini, maka puasa esok hari yang tetap dijalankan oleh orang tersebut menjadi tidak sah.
Sekalipun ia sudah meniatkan di awal Ramadhan.
“Tetapi kalau sengaja memang tidak niat, tetap tidak sah, ini hanya untuk kasus lupa aja,” pungkas Ustadz Masrul.
Bacaan niat puasa Ramadhan
Dikutip dari laman resmi BAZNAS, Kamis (20/2/2025), berikut bacaan niat puasa Ramadhan:
Adapun bacaan niat puasa ramadhan yang dibaca setiap malam untuk satu hari ialah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin an’adai fardhi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala
Artinya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Baca juga: Jadi Salah Satu Penyebab Batal Puasa, Ketahui! Ini 5 Lubang Tubuh yang Harus Dijaga Selama Ramadhan
- Niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh.
Adapun bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh yang dibaca di awal ramadhan menurut pendapat Imam Malik ialah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami’i syahri Ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengatakan, bagi umat Islam yang tidak hafal niat juga dapat mengucapkannya dalam bahasa selain bahasa Arab.
"Tidak (harus pakai bahasa Arab). Dalam bahasa Indonesia juga bisa," jelasnya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA SEPUTAR RAMADHAN 2025 DI SINI
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Ramadhan 2025
Ramadhan 1446 H
Ramadhan
puasa
niat
niat puasa
niat puasa harian
niat puasa sebulan
niat puasa sekali untuk sebulan
bacaan
lafadz
Lazisnu PWNU Aceh Salurkan Santunan Baju Hari Raya Anak Yatim |
![]() |
---|
Doa Ramadhan Hari ke-27: Memohon Keutamaan Malam Lailatul Qadar dan Kemudahan dalam Urusan |
![]() |
---|
Doa Ramadhan Hari ke-25: Memperkuat Cinta kepada Allah dan Sunah Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Asyraf Aceh Bagikan 500 Paket Ramadhan 1446 Hijriah ke Seluruh Aceh |
![]() |
---|
Jadwal Berbuka Puasa di Aceh Pukul Berapa? Ini Jadwal Berbuka di Aceh per Tanggal 24 Maret 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.