Berita Banda Aceh

Hampir 100 Kg Tembaga di‘Tugu Pena’ Simpang Mesra Banda Aceh Dijarah Maling, Arsitek Perancang Heran

Pemerintah Kota dan warga Banda Aceh sepertinya tak ada yang menyadari kapan maling tembaga itu beraksi dan berapa lama waktu mereka habiskan untuk “m

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YARMEN DINAMIKA
TEMBAGA DICURI - Dr Kamal Arif, baru-baru ini berfoto di depan Tugu Pena yang lempeng tembaganya tinggal kerangka besi lantaran tembaganya dicuri maling. Kondisi Tugu Pena saat ini. 

Pemerintah Kota dan warga Banda Aceh sepertinya tak ada yang menyadari kapan maling tembaga itu beraksi dan berapa lama waktu mereka habiskan untuk “mengutil” sampai habis seluruh tembaga yang beratnya sekitar 100 kg itu.

Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sekitar 100 kilogram (kg) lempeng tembaga yang berada di bagian “leher” Tugu Pena di Simpang Mesra, Kota Banda Aceh, ludes dicuri.

Pemerintah Kota dan warga Banda Aceh sepertinya tak ada yang menyadari kapan maling tembaga itu beraksi dan berapa lama waktu mereka habiskan untuk “mengutil” sampai habis seluruh tembaga yang beratnya sekitar 100 kg itu.

Selama ini, bagian atas Tugu Tentara Pelajar Aceh yang populer dengan julukan “Tugu Pena” itu terdiri atas pena yang menghadap ke langit, terbuat dari stainless stell atau baja tahan karat.

Di bawahnya terdapat batang pena yang terbuat dari beton.

Di leher batang pena itulah selama ini terdapat lempengan tembaga dalam formasi melingkar membentuk ornamen kobaran api atau api yang menyala-nyala.

Ornamen ini menjadi simbol dari semangat juang para tentara pelajar Aceh yang mara (maju berjuang) ke Medan Area untuk menghadang Belanda di Sumatera Utara supaya jangan sampai masuk lagi ke Aceh saat agresi I  tahun 1947.

Baca juga: Bongkar Peredaran Obat dan Jamu Palsu, Polres Aceh Utara Ringkus Dua Peracik

Akan tetapi, ornamen api menyala yang terbuat dari lempengan tembaga itu kini ludes dijarah maling.

Hanya tersisa rangka besinya saja dalam formasi melingkar sesuai dengan bentuk tugu.

Sosok yang menyadari bahwa seluruh lempengan baja itu sudah lenyap dari tempat dudukannya adalah Dr Ir Kamal Arif MEng yang baru-baru ini berkunjung ke Banda Aceh dari Bandung, Jawa Barat, tempat domisilinya.

Putra Abdullah Arif, wartawan dan sastrawan Aceh di awal kemerdekaan itu adalah arsitek yang merancang Tugu Pena tersebut sebelum tsunami melanda Aceh tahun 2004.

Kamal mendapat order untuk mendesain Tugu Pena itu dari H Amran Zamzami SE, Ketua Yayasan Tentara Pelajar Aceh, dan tugu itu pun resminya dinamakan Tugu Tentara Pelajar Aceh (TPA).

Hilangnya lempengan tembaga berkualitas super itu membuat Kamal Arif sangat sedih sekaigus heran.

Baca juga: Duka Jelang Puasa, Dua Rumah Warga  Seutui Banda Aceh Ludes Terbakar, Kerumunan Orang Hambat Damkar

“Sangat memprihatinkan. Tugu itu kini kehilangan spirit, tak ada lagi ornamen kobaran apinya.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved