Ramadhan 2025
Ibadah Puasa Ramadhan Dapat Mengampuni Dosa-Dosa Terdahalu, Asalkan Penuhi 2 Syarat Berikut
Tgk Zulkhairi menyampaikan, agar puasa di bulan ramadhan benar-benar berbuah ampunan, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Puasa Ramadhan tidak hanya menjadi kewajiban bagi setiap Muslim, tetapi juga merupakan kesempatan besar untuk mendapatkan ampunan dari Allah Swt.
Setiap manusia pasti tidak pernah luput dari dosa, baik kecil maupun besar.
Dosa-dosa ini dapat menjadi penghalang datangnya rahmat dan keberkahan dari Allah Swt, bahkan bisa menjadi penyebab terhambatnya rezeki serta mendatangkan azab.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk senantiasa mencari ampunan Allah Swt.
Allah Swt yang Maha Pengampun selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya.
Salah satu kesempatan besar yang diberikan-Nya adalah melalui puasa Ramadhan.
Hal itu dikatakan oleh Dr Tgk H T Zulkhairi, MA dalam program podcast "Serambi Ramadhan" yang tayang secara live pada Minggu (2/3/2025), dipandu oleh Jurnalis Serambi Yeni Hardika.
Sebagai informasi, Serambi Ramadhan merupakan progam khusus yang dihadirkan Harian Serambi Indonesia Group, bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh dan didukung oleh Bank Aceh Syariah serta Kyriad Muraya Hotel Aceh.
Baca juga: Kunjungi Masjid di Yogyakarta, Bupati Aceh Tengah Haili Yoga Diminta Jadi Muadzin Malam 1 Ramadhan
Progam yang tayang setiap hari selama Ramadhan pukul 15.00 WIB ini menyajikan berbagai pembahasan bertema Ramadhan yang disampaikan oleh tengku dayah hingga akademisi berbasis santri atau alumni dayah di Aceh.
Tgk Zulkhairi menyampaikan, agar puasa di bulan ramadhan benar-benar berbuah ampunan, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi.
Pertama, ibadah puasa yang dikerjakan harus dengan penuh keimanan. Akademi UIN Ar Raniry sekaligus Sekjen ISAD Aceh ini menjelaskan, berpuasa dengan penuh keimanan berarti meyakini bahwa ibadah ini adalah perintah dari Allah Swt dan bagian dari rukun Islam yang fundamental.
"Seorang Muslim yang benar-benar beriman akan menjalankan puasa tanpa merasa terpaksa atau mengeluh, bukan karena tradisi atau kebiasaan, melainkan dengan keyakinan penuh bahwa puasa ini adalah perintah Allah Swt," jelas Mudir Ma'had Aly Dayah Babussalam Matangkuli, Aceh Utara tersebut.
Selain itu, puasa dengan keimanan juga bermakna bahwa seorang Muslim berupaya untuk membersihkan hati dan jiwanya, menjauhi segala bentuk maksiat, dan meneladani akhlak Rasulullah Saw.
Baca juga: Bikin Bangga! Dua Pemuda Lhokseumawe Jadi Imam Shalat Tarawih di Langkawi Malaysia Selama Ramadhan
Baca juga: Ini 2 Doa Buka Puasa yang Diajarkan Nabi dan Amalan Sunnah Saat Berbuka, Begini Penjelasan UAH & UAS
Dengan demikian, puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi proses pendidikan spiritual untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Syarat kedua, berpuasa dengan penuh pengharapan atau ihtisaban. Ini bermakna bahwa seorang muslim harus berpuasa dengan ikhlas, hanya mengharapkan ridha dan pahala dari Allah, bukan karena kebiasaan, tekanan sosial, atau alasan lainnya.
Mengenal Fidyah Puasa: Cara Membayar, Jumlah yang Harus Dibayar, dan Niatnya di Bulan Ramadhan |
![]() |
---|
Ini Beras Dianjurkan untuk Bayar Zakat Fitrah, Begini Pendapat Ulama soal Waktu & Tempat Pembayaran |
![]() |
---|
Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke-30 Ramadhan: Allah SWT Balas dengan Kenikmatan Surgawi |
![]() |
---|
Buya Yahya Sebut Amalan Dahsyat Saat Ramadhan, Kerap Diabai, Padahal Kunci Agar Ibadah Tak Sia-sia |
![]() |
---|
Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad soal Hukum Zakat Fitrah Bagi yang Tidak Mampu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.