Ramadhan 2025

Tokoh Agama di Aceh Ini Ibaratkan Berpuasa Lah Seperti Ulat, Jangan Layaknya Ular, Begini Maknanya

Tu Sudan yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh agama Islam di Aceh ini menjelaskan secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwa

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Chat GPT
ULAT JADI KUPU-KUPU - Dalam satu kesempatan, salah satu tokoh agama Islam di Aceh, Tu Sudan, mengibaratkan berpuasa lah seperti puasa ulat yang pada akhirnya menjadi kupu-kupu indah dan banyak membawa manfaat, bukan berpuasa seperti ular yang tak membawa banyak perubahan ke arah lebih baik. 

Nama ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama, yakni ular, makanan ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama. 

Cara bergerak ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama, dan tabiat serta sifat ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama.

Tu Sudan mengatakan, hal ini berbeda dengan ulat, salah satu hewan paling rakus karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan.

Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa.

Baca juga: Disebut Lepas Hijab Gegara Cerai dari Arya Saloka, Putri Anne Bereaksi: Lah Menurut Lo Kenape?

“Puasa yang benar-benar dipersiapkan ulat ialah untuk mengubah kualitas hidupnya.

Karenanya, ulat mengasingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya,” ungkapnya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kepompong seekor makhluk baru yang sangat indah bernama kupu-kupu.

Adapun ibrah dari puasanya ulat yakni, wajah ulat sesudah puasa berubah indah memesona.

Nama ulat sesudah puasa berubah menjadi kupu-kupu, makanan ulat sesudah puasa berubah mengisap madu. 

Cara bergerak ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah terbang di awang-awang, dan tabiat ulat serta sifatnya berubah total.

Baca juga: VIDEO - Leumang Bambu Lamdingin, Penganan Khas yang Kerap Diburu Saat Ramadhan

Tu Sudan menyebutkan, ketika masih jadi ulat ia menjadi mahluk perusak alam karena memakan dedaunan. 

Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu penyerbukan bunga.

“Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi khairunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya,” pungkas Tu Sudan.

Dikutip Serambinews.com dari berbagai sumber, Tu Sudan adalah panggilan akrab dari H Hasanuddin MEd. 

Ia alumnus Universitas Islam Omdurman Sudan. Selama ini yang bersangkutan juga dikenal sebagai tokoh agama yang aktif dalam kegiatan anti-narkoba. (Serambinews.com/ar)

 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved