Iqbal Siswa SMP Tewas Dikeroyok saat Pawai Sambut Ramadhan di Pontianak, Korban Dipukul dan Diinjak

"Kemarin hari libur, kami mendapat informasi bahwa Iqbal meninggal dunia saat mengikuti pawai obor," ujarnya, dilkutip Rabu (5/3/2025).

Editor: Faisal Zamzami
Via Tribunnews.com
ILUSTRASI DIKEROYOK - Muhammad Iqbal Syahputra, siswa kelas IX E SMP Negeri 24 Pontianak, tewas setelah dikeroyok saat mengikuti pawai obor untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. 

SERAMBINEWS.COM – Muhammad Iqbal Syahputra, siswa kelas IX E SMP Negeri 24 Pontianak, tewas setelah dikeroyok saat mengikuti pawai obor untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

Kejadian tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan pihak sekolah.

Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Salfarina, pihak sekolah menerima kabar duka melalui wali kelas Iqbal, Bu Dita, di grup WhatsApp.

 
"Kemarin hari libur, kami mendapat informasi bahwa Iqbal meninggal dunia saat mengikuti pawai obor," ujarnya, dilkutip Rabu (5/3/2025).

Insiden ini bermula ketika Iqbal bersholawat dengan suara lantang saat pawai berlangsung.

Hal tersebut diduga memicu ketidaksenangan dari kelompok peserta lain.

"Salah satu teman Iqbal sempat memperingatkan, namun dia tetap melantunkan sholawat," jelas Salfarina.

Kelompok yang tidak senang kemudian menepi dan membiarkan rombongan Iqbal maju.

 
Tanpa diduga, mereka mulai menghitung mundur dan menyerang.

Iqbal, yang berada di posisi paling belakang, mengalami pukulan parah hingga jatuh dan diinjak oleh para pelaku.

Baca juga: Mapolres Tarakan Diserang Gegara Anggota TNI Dikeroyok Polisi, Uang Pengobatan Rp10 Juta Tak Diberi

Upaya Pertolongan
 
Rekan-rekan Iqbal awalnya mengira dia berhasil melarikan diri, namun Iqbal tidak mampu bangkit akibat luka serius di kepala akibat pukulan obor bambu.

Dia dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Tanjungpura dalam kondisi kritis, sebelum dirujuk ke RS Antonius karena keterbatasan alat medis, pada 28 Februari 2025.

"Tim medis berusaha keras, namun luka parah di kepala menyebabkan henti jantung," ungkap Salfarina.

Wali kelas IX E, Dita, mengenang Iqbal sebagai siswa yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.

"Beberapa hari sebelum kejadian, Iqbal absen karena sakit. Ibu Iqbal sempat meminta izin agar dia tidak masuk kelas," kenangnya.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, SMP Negeri 24 Pontianak akan menggelar yasinan bersama dan mengumpulkan donasi untuk diserahkan kepada keluarga almarhum.

Jenazah Iqbal dibawa ke rumah duka di Gang Delima 2, Jalan Komyos Soedarso, Pontianak Barat.

Kejadian ini menjadi sorotan, mengingat kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar.

Pihak sekolah dan masyarakat diharapkan dapat bersama-sama mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan.

Baca juga: Dor! 2 Pria Ditembak saat Membeli Makan Sahur, Pelaku Diburu Polisi

Baca juga: Syariat Islam di Aceh Harus Kaffah, Mualem-Dek Fadh Beri Sambutan di MRB

Baca juga: Kasus Penggelapan Pupuk Subsidi, Polisi akan Periksa Saksi Ahli

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Siswa di Pontianak Meninggal usai Dikeroyok saat Pawai Obor, Pihak Sekolah Sampaikan Duka Mendalam

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved