Setelah Terbongkar Pertamax Oplosan, Muncul Pertalite Oplosan di SPBU Medan, Sudah Berjalan 8 Bulan
Oplosan yang dimaksud adalah BBM jenis Pertalite asli dicampur dengan gasoline yang memiliki kadar oktan atau RON 87.
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Setelah Pertamax oplosan selama kurun 2018-2023 yang dibongkar Kejaksaan Agung (Kejagung), kini muncul Pertalite oplosan di SPBU Nagalan Nomor 14.201.135 Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut).
Praktik Pertalite oplosan di SPBU Nagalan ini ternyata sudah berjalan selama 8 bulan.
Oplosan yang dimaksud adalah BBM jenis Pertalite asli dicampur dengan gasoline yang memiliki kadar oktan atau RON 87.
Namun, BBM oplosan itu dijual ke masyarakat dengan harga Pertalite yang notabene RON 90.
Kecurangan ini baru terbongkar setelah Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan mengungkap SPBU tersebut menjual Pertalite oplosan yakni gasoline (bensin) kadar oktan atau RON 87 dengan Pertalite asli.
Gasoline itu konon dibeli bukan melalui Pertamina, melainkan SPBU membeli dari gudang BBM ilegal di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Langkat.
"Mengacu kontrak antara Pertamina dengan SPBU, tidak diperkenankan mengambil BBM dari pihak lainnya. Kami menghentikan suplai ke SPBU ini," kata Edith Indratriyadi, Region Manager Ritel Sales Pertamina Sumbagut, Jumat (7/3/2025).
Edith menjelaskan pihaknya sudah memeriksa sampel BBM jenis Pertalite dari tangki tersebut.
Hasilnya, BBM jenis Pertalite yang mereka jual ke masyarakat sebenarnya gasoline atau bensin dengan RON 87 yang dicampur Pertalite.
"Jenis minyak yang ada di dalam mobil ini adalah gasoline bahan bakar alias bensin. Sumbernya belum tahu karena masih menunggu proses penyelidikan lebih lanjut. Dijual di sini menjadi Pertalite," katanya.
Baca juga: Cek Harga Emas Penghujung Pekan Ini di Langsa, Edisi Sabtu 8 Maret 2025
Untuk mobil tangki yang digunakan mengisi bahan bakar minyak ke SPBU, Edith menyebut sebelumnya memang bekerja sama dengan PT Pertamina.
Namun sejak November 2023, kontrak jasa pengangkutan dihentikan. Sehingga truk tangki tersebut tak pernah lagi mengambil BBM ke Pertamina.
Akan tetapi, pemilik mobil diduga memanfaatkan logo dan sebagainya untuk mengelabui petugas seolah-olah mereka membawa BBM resmi dari Pertamina.
Sedangkan untuk SPBU tersebut, sambung dia, selama ini memiliki kuota pengambilan Pertalite sebanyak 8 ribu liter per hari dari Pertamina.
Kemudian SPBU dilarang keras mengambil, menjual BBM selain dari Pertamina.
"Kami sampaikan juga bahwa mobil ini telah berakhir kerjasamanya dengan Pertamina kontraknya pada November 2023," katanya.
Mengenai penyidikan yang dilakukan Polrestabes Medan, Pertamina mengaku mendukung proses hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Kami akan terus mendukung proses penyidikan sampai dengan selesai kami siap karena pada prinsipnya pengungkapan kasus ini secara terbuka seharusnya dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk memastikan bahwa produk yang dikonsumsi masyarakat sesuai dengan spesifikasinya," ujarnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Medan mengungkap praktik pengoplosan BBM yang berlangsung di SPBU 14.201.135 di Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Kota Medan.
Wakapolrestabes Medan AKBP Taryono mengatakan, ada tiga orang yang ditangkap yakni Muhammad Agustian Lubis (35) warga Jalan Tangguk Sentosa, Blok III, Griya Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, sebagai supervisor di SPBU.
Kemudian, Untung (58) Warga Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan sebagai sopir mobil tangki yang mengangkut BBM ilegal dari gudang. Ketiga, Yudhi Timsah Pratama (38) sebagai kernet.
Baca juga: Jadwal MotoGP 2025 Argentina, Berikut Hasil Sprint Race dan Nonton Live Race di Hari Minggu
Modus SPBU ialah, supervisor memesan BBM gasoline kepada seseorang berinisial MI di gudang BBM ilegal di Kecamatan Hamparan Perak. Namun, sosok MI hingga kini masih simpang siur karena dalam pencarian polisi.
Kemudian MI mengirimkan gasoline tersebut ke SPBU menggunakan truk tangki bertuliskan Pertamina yang dikemudikan Untung dan Yudi.
Setelah tiba di SPBU, bensin tidak sesuai spesifikasi dimasukkan ke dalam tangki timbun yang berada di SPBU dan dicampur dengan Pertalite asli milik Pertamina.
Setelah itu, BBM oplosan itu dijual menjadi Pertalite seharga Rp 10 ribu per liter.
"Lalu didistribusikan kepada masyarakat dengan mendapatkan keuntungan tentunya. Setelah dia mencampurkan di tangki timbun dan didistribusikan kepada masyarakat dia mendapatkan keuntungan," kata AKBP Taryono, Jumat (7/3/2025).
Taryono menambahkan, mobil tangki yang digunakan tersangka sebelumnya memang bekerjasama dengan Pertamina sebagai angkutan BBM resmi. Namun sejak November 2023 lalu kontraknya tidak diperpanjang.
Di sinilah sopir dan kernet memanfaatkan truk berlogo Pertamina untuk mengangkut BBM tidak sesuai spesifikasi ke SPBU.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan Polisi, kecurangan ini kurang lebih berlangsung selama delapan bulan.
Dalam sepekan, supervisor SPBU memesan 3 kali, dengan rincian sekali pesan sebanyak 8 ton.
"Untuk pemesanan, 8 ton. Seminggu bisa 3 kali pesan.Kurang lebih selama 8 bulan menjalankan aksi ini," ujarnya.
Dalam kasus ini, supervisor Agustian Lubis mendapatkan keuntungan Rp 1.000 perliternya.
Sedangkan jika dia memesan ke Pertamina, hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 300 rupiah per liternya.
"Kalau dia membeli dari Pertamina hanya mendapat keuntungan Rp 300 per liternya. Ini (oplosan) dia dapat Rp 1.000 per liternya," kata AKBP Taryono. (Cr25/Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul USAI Pertamax Oplosan, Muncul Pertalite Oplosan di SPBU Medan, Seminggu Habiskan 24 Ton
Baca juga: VIDEO - Gaji Fantastis Ahok di Pertamina Disorot Hotman Paris: Jangan Sampai Masuk Penjara 2 Kali!
Baca juga: Maya Kusmaya Direktur Pertamina yang Perintahkan Pertamax Dioplos, Harta Kekayaan Rp10,3 Miliar
Bupati Antar Camat ke Tempat Tugas Baru, Ingatkan 3 Ancaman yang Merusak Rakyat |
![]() |
---|
Kebakaran Lahan di Kota Juang, Tiga Damkar Bireuen Dikerahkan Jinakkan Api |
![]() |
---|
Warga Jangka Bireuen 'Serbu' Beras Murah di Kantor Polisi |
![]() |
---|
Satgas Karhutla Bagikan Masker untuk Warga dan Pelajar di Aceh Selatan |
![]() |
---|
Karhutla di Aceh Selatan Dekati Kawasan TNGL, Satgas Minta Bantuan Water Bombing BNPB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.