Berita Aceh Barat Daya

Pemkab Abdya Hanya Miliki Tiga Unit Traktor 4WD Untuk Mengolah Lahan Petani

Pemkab Abdya hanya memiliki tiga unit alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis traktor roda empat (4WD) untuk mengolah lahan petani di daerah setempa

Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
TRAKTOR 4WD - Sebanyak 24 unit traktor 4WD dikumpulkan di lapangan upacara Kantor Bupati Abdya, Kamis (21/12/2017) lalu. Pengadaan beragam alat mesin pertanian (alsintan) Pemkab Abdya itu menyerap anggaran Rp 9,4 miliar sumber APBK-Perubahan 2017 

Laporan Masrian Mizan I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya) hanya memiliki tiga unit alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis traktor roda empat (4WD) untuk mengolah lahan petani di daerah setempat.

“Sekarang kita hanya memiliki tiga unit alsintan jenis traktor 4WD, sementara yang lainnya, sudah dilelang pada 2023 lalu, karena mengalami kerusakan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Hendri Yadi STP, melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultara, Safri Maswandi SPt, Senin (17/3/2025) di Blangpidie.

Akibatnya, petani harus menggunakan jasa traktor swasta meskipun dengan harga mahal.

“Kalau tarif traktor milik Pemerintah Abdya memang murah harganya, hanya Rp600/hektar atau Rp200/naleh, sementara tarif traktor milik swasta Rp960/hektar atau Rp320/naleh, bahkan ada yang mencapai Rp1 juta per hektarnya,” kata Safri.

Baca juga: Pemkab Abdya Targetkan Tanam Padi Seluas 7.151 Hektar di Tahun 2025

Sementara alsintan jenis hand traktor, kata Safri, tidak menjadi kendala karena banyak bantuan-bantuan pemerintah yang diberikan kepada kelompok-kelompok tani.

“Kendala kita memang di traktor 4WD. Kalau kuota pupuk,  kami rasa kita mencukupi,” ujar Safri.

Sementara di saluran air, kata Safri, yang menjadi kendala sedikit di kawasan Alue Manggota, Kecamatan Blangpidie.

Karena saluran irigasinya mengalami kepatahan. Namun, untuk sementara ini sudah ditangani dengan cara darurat.

“Saluran irigasi itu milik provinsi, jadi agak susah, karena pemkab tidak bisa menanganinya. 

Jadi, harus menunggu bantuan dari provinsi untuk pembuatannya. Ya, paling masyarakat swadaya untuk menanggulanginya,” jelas Safri.

Baca juga: Cek Jadwal Berbuka Puasa di Aceh 17 Maret 2025 Pukul Berapa? Ini Jadwal Lengkapnya!

Selain alsintan, kata Safri, pada jadwal turun sawah musim gadu tahun 2025 ini juga terkendala dengan benih.

Sebab, hingga kini bantuan benih dari Pemerintah Pusat belum sampai ke tangan petani.

“Contohnya petani di Beah Desa Keude Siblah, Blangpidie, dan di Desa Pawoh, Susoh. Mereka rencananya tanggal 20 ini melakukan penyemaian benih, namun benihnya belum ada.

 Jika pun mereka jadi menyemai benih pada tanggal itu, maka mereka menggunakan benih mandiri,” jelas Safri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved