Kisah Pilu Bripda Ghalib Tewas Ditembak TNI, Diminta Pindah untuk Temani Ibu usai Ayah Meninggal
Chandra selaku paman korban, mengungkapkan keponakannya menjadi tulang punggung keluarga sejak sang ayah meninggal.
SERAMBINEWS.COM - Tragedi penembakan yang menewaskan tiga polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore, meninggalkan duka mendalam.
Hal itu juga dirasakan oleh keluarga dari salah satu korban, yakni anggota Satreskrim Polres Way Kanan, Bripda M Ghalib Surya Ganta (23).
Terlebih ada kisah pilu di balik kematian polisi muda asal Bandar Lampung tersebut.
Chandra selaku paman korban, mengungkapkan keponakannya menjadi tulang punggung keluarga sejak sang ayah meninggal.
Ayah Bripda Galib meninggal pada 17 Februari 2025, tepat sebulan sebelum korban tewas.
"Ayahnya meninggal tanggal 17 Februari tepat sebulan sebelum Ghalib meninggal, tanggalnya neneknya juga meninggal di rumah sakit yang sama," kata Chandra di rumah duka, jalan M Yunus ujung, gang Arrahman 1, Tanjung Senang, Bandar Lampung, Selasa (18/3/2025), dilansir TribunLampung.co.id.
"Waktu ayahnya meninggal, Ghalib ini sedang tugas di Bengkulu, dia langsung pulang, sampai di rumah saat almarhum ayahnya mau dimandikan," lanjutnya.
Setelah itu, pihak keluarga pun meminta Bripda Ghalib untuk mengurus pindah tugas ke Bandar Lampung agar ibunya ada yang menemani.
Untuk diketahui, Bripda Ghalib sudah bertugas di Polres Way Kanan sejak awal dilantik menjadi anggota Polri.
"Setelah itu pihak keluarga minta supaya dia mengurus pindah ke sini, karena biar menemani ibunya," ungkap Chandra.
"Ibunya ini cuma ibu rumah tangga, jadi dia (Bripda Ghalib) adalah tulang punggung buat keluarganya," imbuhnya.
Chandra juga menceritakan, Bripda Ghalib merupakan sosok yang ceria dan periang.
"Keponakan kami ini orangnya riang tidak pernah ada aneh-aneh, orangnya sopan, ibadahnya rajin," sebut Chandra.
Baca juga: Bripka Petrus Apriyanto Rencana Mudik Sebelum Tewas Ditembak TNI, Tinggalkan Anak Berusia 6 Bulan
Menjadi polisi memang sudah cita-cita Bripda Ghalib sejak kecil.
"Sejak kecil memang dia bercita-cita jadi polisi, selepas lulus SMA sekitar tahun 2020, dia disiplin sekali untuk membuat badannya proporsional supaya lolos seleksi masuk polisi," jelas Chandra.
"Kalau orang yang tidak tahu mungkin enggak akan mengenali kalau dia polisi, karena sikap dan pembawaannya biasa saja, dia juga kebetulan di reserse," sambungnya.
Menurut Chandra, pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian korban.
"Kami enggak ada firasat apa-apa, beberapa hari lalu kami juga sempat buka bersama di kampung halaman," terangnya.
Lebih lanjut, Chandra meminta pihak kepolisian mengungkap tuntas dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
"Siapa yang tidak bersedih, keponakan kami ini gugur saat menjalankan tugas negara untuk membasmi kebatilan di bulan Ramadan," tutur Chandra.
"Kami minta siapapun pelakunya, apapun latar belakangnya, kami mohon agar diungkap sejelas jelasnya, dan dihukum seadil-adilnya," tandasnya.
Sebagai informasi, atas dedikasi dan pengorbanannya, korban Ghalib diberi kenaikan pangkat menjadi Briptu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada jasad korban, ditemukan lubang bekas peluru di sisi kiri bibir hingga menembus rongga mulut dan setelah dilakukan autopsi, proyektil peluru itu ada di tempurung kepala belakang serta di tenggorokan.
Selain Bripda Ghalib, penembakan ini juga menewaskan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto dan anak buahnya, Bripka Petrus Apriyanto.
Ketiganya tewas ditembak saat melakukan tugas penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, pada Senin sekitar pukul 16.50 WIB.
Baca juga: Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis 2 Anggota TNI Penembak Mati 3 Polisi di Way Kanan Sudah Ditahan
Pelaku Ditahan
Polda Lampung dan Korem 043 Gatam melakukan investigasi gabungan terhadap kasus tewasnya tiga polisi yang diduga akibat ditembak oleh dua oknum TNI ini.
Hasilnya, dua anggota TNI AD terduga pelaku penembak mati tiga polisi yang menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik tersebut telah diamankan.
Kedua oknum TNI tersebut adalah Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis dan anggota Subramil Negara Batin, Kopka Basarsyah.
Kini, keduanya ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.
Diketahui, pelaku Peltu Lubis telah menyerahkan diri Polisi Militer Angkatan Darat (Denpom II/3 Lampung).
Sementara, Kopka Basarsyah ditangkap Polisi Militer (PM) di rumahnya.
"Benar sudah ditahan," ujar Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, Selasa, dilansir Kompas.com.
"Kita masih menunggu hasil investigasi," tambahnya.
Baca juga: Peran Kanit Reskrim Ipda Ahmad Efendi Tersangka Tewasnya Siswa di Asahan, Tabrak dan Tendang Korban
Baca juga: BPR Syariah Hikmah Wakilah Serahkan Hadiah Tabungan Ukhwah, Tingkatkan Saldo untuk Gebyar Periode 3
Baca juga: VIDEO Lebih dari 35 Serangan Udara Israel Gempur Gaza dalam 30 Menit
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Bripda M Ghalib Surya Ganta Ternyata Bercita-cita Jadi Polisi Sejak Kecil
Staf Unigha Sigli Resmi Polisikan 2 Mahasiswa, Diduga Lakukan Penganiayaan Saat Aksi Demo 16 Mei |
![]() |
---|
Satria Kumbara Ingin Pulang, Minta Maaf dan Mohon Pertolongan Prabowo |
![]() |
---|
Kodam IM Simulasi Tangani Teroris, Selamatkan Penumpang Pesawat dari Teroris |
![]() |
---|
VIDEO VIRAL Dua Polisi Ugal ugalan Saling Salip, Tabrak Seorang Nenek hingga Tewas di Tempat |
![]() |
---|
Dibantu Prajurit TNI, Anak Yatim di Aceh Tamiang Ini Akhirnya Tak Lagi Menumpang Rumah dan Toilet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.