Houthi Lanjut Gempur Kapal Perang AS yang Melintas di Laut Merah, Abaikan Ancaman Trump

Juru bicara Houthi mengklaim setidaknya 4 kali serangan telah dilancarkan ke kapal Induk AS dalam 72 jam terakhir.

Editor: Faisal Zamzami
RNTV/TangkapLayar
KOBARAN API - Tangkap layar kobaran api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. (RNTV/TangkapLayar). Houthi mengklaim telah 4 kali menggempur kapal militer AS USS Harry Truman di Laut merah, serangan dilakukan menggunakan drone serta rudal balistik 

SERAMBINEWS.COM - Militan Houthi Yaman kembali menggempur kapal induk militer AS USS Harry Truman yang melintas di Laut merah.

Juru bicara Houthi mengklaim setidaknya 4 kali serangan telah dilancarkan ke kapal Induk AS dalam 72 jam terakhir.

Adapun serangan ini dilakukan Houthi dengan menggunakan pesawat tak berawak serta rudal balistik hipersonik yang memiliki jangkauan 2.150 km

 
“Serangan rudal dan drone telah kami luncurkan dengan menargetkan kelompok kapal induk USS Harry S. Truman dalam serangan keempat dalam kurun waktu 72 jam,” kata Juru bicara militer Houthi, dikutip dari Al Arabiya.

Tak dijelaskan secara rinci apakah serangan itu telah menyebabkan kerusakan,.

Sementara itu pihak pejabat militer AS hingga kini belum memberikan komentar apapun mengenai klaim tersebut.

Baca juga: VIDEO Sosok Abu Hamza, Jubir Al Quds yang Syahid Dibom Israel, Ikut Berperang Seminggu Setelah Nikah

Houthi Bersumpah Membalas

Sebelum serangan dilakukan, militan Houthi bersumpah bahwa pihaknya akan terus menggempur kapal-kapal Israel dan sekutunya AS yang nekat melintas di Laut Merah.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Houthi Abdul Malik al-Huthi menyerukan unjuk rasa perlawanan "sejuta orang" di seluruh wilayah yang dikuasai.

 
Houthi berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan atas agresi berbahaya AS di ibu kota Yaman, Sanaa serta sejumlah wilayah Yaman lainnya, seperti Provinsi utara Saada dan Hajjah.

Imbas serangan mematikan yang dilakukan AS, 53 orang di Yaman dilaporkan tewas.

Termasuk diantaranya lima anak-anak dan dua wanita. Sedangkan korban luka-luka melonjak hingga 98 orang.

Alasan tersebut yang membuat Houthi meradang, hingga kelompok militan Yaman ini menyatakan tak akan tinggal diam dan bersumpah membalas serangan AS.

"Agresi itu tidak akan dibiarkan begitu saja, dan angkatan bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi," ujar Houthi, sebagaimana dikutip dari Arab News.

Houthi, yang didukung Iran, mengancam akan terus memperluas agresi jika Amerika Serikat kembali melakukan konfrontasi berkelanjutan.

Baca juga: Israel Bunuh Lebih dari 400 Orang di Gaza 24 Jam Terakhir, Hamas: Hukuman Mati bagi Sandera Zionis

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved