Konflik Palestina vs Israel

Netanyahu: Serangan Israel di Gaza hanya Permulaan, Tewaskan Lebih dari 400 Orang dalam 24 Jam

Sebelumnya, pasukan Israel kembali menggempur wilayah Jalur Gaza hingga menewaskan ratusan orang.

Editor: Faisal Zamzami
X @netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi X Netanyahu pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato terkait perpanjangan gencatan senjata. Netanyahu mulai memanggil 400.000 tentara cadangan untuk ditempatkan ke perbatasan Gaza, usai Hamas menolak usulan perpanjangan gencatan senjata. 

"Mereka tidak punya rasa malu. Mereka tidak punya garis merah. Mereka hanya menggemakan propaganda Hamas berulang kali," tambahnya.

Para pengkritik Netanyahu menuduhnya ingin melanjutkan perang demi kelangsungan politiknya sendiri, tanpa memperhatikan kehidupan para sandera yang masih ditawan di Gaza.

Perdana menteri sejauh ini menolak untuk membentuk komisi penyelidikan nasional atas serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sementara upayanya untuk memecat seorang pejabat keamanan tinggi, kepala badan keamanan internal Shin Bet Ronen Bar, telah mengancam akan menjerumuskan Israel kembali ke dalam krisis politik yang dalam.

 Di Tel Aviv, ribuan orang berunjuk rasa pada Selasa malam untuk memprotes pemecatan Baharav-Miara dan Bar serta menyerukan agar Netanyahu mengundurkan diri, demikian dilaporkan wartawan AFP.

Dalam sebuah tajuk rencana, mantan kepala badan intelijen Tamir Pardo, memperingatkan tentang bahaya yang jelas dan langsung bagi keamanan Israel.

Baca juga: Abu Hamza Juru Bicara Militer Jihad Islam Palestina Syahid Bersama Anak-Istri Dibom Israel di Gaza

Serangan Meluas, Korban Berjatuhan

Israel mengeklaim serangan udara terbaru menargetkan infrastruktur Hamas serta para pemimpinnya. 

Hamas mengonfirmasi enam pejabat seniornya tewas, termasuk kepala pemerintahan sipil Hamas di Gaza.

Dampak serangan juga begitu besar. Rumah sakit di Gaza dipenuhi korban luka-luka, termasuk anak-anak yang kehilangan keluarga mereka.

Serangan Israel di Rafah menewaskan 17 orang dari satu keluarga, sementara serangan di Gaza City menewaskan 27 orang dari satu keluarga.


"Kami kelelahan dan berharap ini segera berakhir," ujar Dr. Khaled Alserr, dokter di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis.

Amerika Serikat (AS) menyatakan dukungannya terhadap Israel, dan menyalahkan Hamas atas gagalnya perpanjangan gencatan senjata. 

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Brian Hughes menyebut Hamas memilih berperang ketimbang membebaskan tawanan.

Sementara kelompok Houthi di Yaman menembakkan roket ke arah Israel untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata dimulai.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved