Kesehatan

Jarang Diketahui, Ternyata Gejala Diabetes Juga Bisa Dirasakan Saat Berhubungan Badan, Ini Tandanya

Masalah kesehatan seksual yang paling banyak dilaporkan yang dihadapi pria dengan diabetes adalah disfungsi ereksi.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Nur Nihayati
KOLASE SERAMBINEWS.COM/GENERATED BY AI
GEJALA DIABETES - Foto ilustrasi gejala diabetes yang dirasakan oleh penderitanya saat sedang berhubungan badan. Simak apa saja gejala yang dialami oleh pria dan wanita. (KOLASE SERAMBINEWS.COM/GENERATED BY AI) 

SERAMBINEWS.COM - Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang terjadi karena tingginya kadar gula dalam darah. 

Kadar gula yang terlalu banyak ini disebabkan oleh pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin untuk mengontrol gula darah. 

Ketika seseorang menderita diabetes, tubuhnya tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, sehingga menyebabkan kadar gula darah yang tinggi.

Kondisi kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol ini seiring waktu dapat menimbulkan berbagai komplikasi bagi tubuh, seperti kerusakan saraf dan masalah kardiovaskular.

Selain menimbulkan komplikasi serius, gejala diabetes juga dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dengan kesehatan seksual pengidapnya.

Hal ini bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan.

Disamping itu, gejala diabetes juga ternyata bisa dirasakan ketika sedang berhubungan badan.

Gejala ketika sedang berhubungan badan ini terutama dirasakan oleh penderita diabetes tipe 2.

Baca juga: Makan Sayur Ini Bisa Buat Gula Darah Tinggi Turun Hingga 50 Persen, Penderita Diabetes Perlu Simak

Lantas, apa saja gejala diabetes yang dirasakan saat berhubungan badan baik pada pria atau wanita?

Gejala diabetes yang dirasakan saat berhubungan badan

Menurut Healthline yang dilansir dari Kompas.com, Kamis (20/3/2025), masalah kesehatan seksual yang umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2 adalah penurunan libido atau gairah seks.

Kondisi ini pun dapat membuat frustasi bagi seseorang yang memiliki libido tinggi dan kehidupan seks memuaskan sebelum didiagnosis mengidap diabetes tipe 2.

Selain itu, diabetes juga bisa menyebabkan neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf yang dapat menyebabkan masalah seksual.

Gejalanya dapat berupa mati rasa dan nyeri pada alat kelamin, serta bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada laki-laki.

Selain itu, neuropati juga dapat menghambat orgasme atau menyulitkan untuk merasakan rangsangan seksual.

Efek samping ini dapat membuat hubungan seks menjadi menyakitkan.

Meski demikian, pria dan wanita penderita diabetes akan merasakan gejala yang berbeda saat berhubungan badan. 

Baca juga: Tips Berpuasa untuk Penderita Diabetes, Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Rendah

1. Gejala diabetes yang dirasakan pria

Masalah kesehatan seksual yang paling banyak dilaporkan yang dihadapi pria dengan diabetes adalah disfungsi ereksi.

Beberapa kasus diabetes pertama kali didiagnosis ketika seorang pria mencari pengobatan untuk kondisi disfungsi ereksi yang dialaminya.

Kegagalan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi hingga ejakulasi dapat disebabkan oleh kerusakan pada saraf, otot, atau struktur pembuluh darah.

Sebagaimana dilansir Healthline, menurut tinjauan sistematis pada 2017, setengah dari pria dengan diabetes akan mengalami disfungsi ereksi pada suatu waktu.

Efek samping dari obat-obatan tertentu dapat pula mengubah kadar testosteron dan menyebabkan disfungsi ereksi.

Adapun kondisi lain yang menyertai diabetes juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, termasuk:

  • Obesitas
  • Tekanan darah tinggi
  • Depresi dan kecemasan
  • Tidak cukup berolahraga
  • Ejakulasi retrograde

Selain disfungsi ereksi, ejakulasi retrograde juga menjadi masalah kesehatan seksual lain yang mungkin dialami pria sebagai komplikasi diabetes tipe 2.

Ini terjadi ketika air mani diejakulasikan ke dalam kandung kemih, bukan keluar dari penis.

Hal ini disebabkan oleh otot sfingter internal yang tidak bekerja dengan baik.

Otot-otot ini bertanggung jawab untuk membuka dan menutup saluran di dalam tubuh.

Kadar glukosa yang tidak normal dan tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf pada otot sfingter, sehingga menyebabkan ejakulasi retrograde.

Baca juga: Nasi Dingin atau Nasi Panas Tinggi Gula? Ini Penjelasan Medis dan Penderita Diabetes Wajib Tau!

2. Gejala diabetes yang dirasakan wanita

Bagi wanita, masalah kesehatan seksual yang paling umum yang menyertai diabetes tipe 2 adalah kekeringan pada vagina.

Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan hormonal atau berkurangnya aliran darah ke alat kelamin.

Selain itu, wanita yang menderita diabetes akan mengalami peningkatan tingkat infeksi dan peradangan vagina.

Kedua kondisi ini dapat membuat hubungan seks menjadi menyakitkan.

Selain itu, kerusakan saraf pada kandung kemih juga dapat menyebabkan inkontinensia saat berhubungan seks.

Wanita dengan diabetes juga lebih sering mengalami infeksi saluran kemih (ISK).

Hal ini juga dapat membuat hubungan seks menjadi menyakitkan dan tidak nyaman.

Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan wanita untuk mengalami orgasme.

Tanda-tanda penyakit diabetes sudah parah

Dirangkum dari WebMd, diabetes terbagi menjadi tiga jenis, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional.

Ketiga jenis penyakit diabetes sebenarnya memiliki gejala, penyebab dan perawatan yang berbeda-beda.

Meski begitu, tanda awal diabetes biasanya mirip untuk setiap jenisnya.

Penyakit diabetes jika tidak segera ditangani, akan semakin parah dan bisa menyebabkan komplikasi.

Tanda penyakit diabetes yang sudah parah, antara lain cenderung memiliki kadar gula darah yang tinggi, nafsu makan naik tapi berat badan turun, serta bau mulut seperti buah-buahan.

Selain itu, ada beberapa tanda lain yang harus diperhatikan. 

Menurut Yankes Kemenkes dan Medical News Today, berikut beberapa tanda penyakit diabetes memasuki kondisi parah.

Baca juga: Waspadalah, Ini 10 Gejala Diabetes yang Tidak Biasa, Kenali Tanda-tanda Awalnya

1. Memiliki kadar gula darah yang tinggi

Orang yang sudah dinyatakan mengidap diabetes perlu menjaga kadar gula darahnya.

CDC menganjurkan gula darah penderita diabetes sebaiknya sekitar 80-130 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL dua jam setelah makan.

Penderita diabetes yang terus mengalami kenaikan gula darah perlu konsultasi ke dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai.

2. Mengalami berbagai infeksi

Pengidap diabetes lebih rentan terhadap infeksi akibat memiliki gula darah yang tinggi.

Infeksi yang dapat dialami penderita diabetes, misalnya:

  • Infeksi kulit: selulitis atau bisul terutama pada kaki
  • Infeksi saluran kemih, termasuk sistitis
  • Infeksi saluran pencernaan
  • Infeksi saluran pernapasan, seperti flu
  • Infeksi jamur, misalnya sariawan.

Infeksi yang terjadi pada pasien diabetes juga memerlukan waktu penyembuhan yang lebih lama dan cepat memburuk. 

Infeksi pada kaki bahkan bisa mengakibatkan amputasi.

3. Sering buang air kecil

Peningkatan frekuensi urine adalah tanda umum penyakit diabetes.

Jika kondisinya sudah parah, penderita bisa berkemih sampai 20 liter uriner sehari.

Kondisi ini terjadi karena dalam kondisi hipeglikemia, tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa dalam darah.

Saat kadar gula tinggi, penderita akan lebih sering minum, sehingga akan sering buang air kecil.

4. Rasa haus yang berlebihan

Ciri-ciri diabetes yang sudah parah berikutnya adalah rasa haus yang ekstrem atau berlebihan.

Glukosa yang tinggi mengakibatkan dehidrasi dan rasa haus sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap air.

Selain haus, seseorang mungkin mengalami pusing, mulut kering, dan sempoyongan.

5. Ketoasidosis diabetik

Ini adalah suatu komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi asam darah (keton) berlebihan.

Ketoasidosis diabetik terjadi ketika insulin dalam tubuh tidak mencukupi.

Gejalanya meliputi rasa haus, sering buang air kecil, mual, nyeri perut, lemas, napas beraroma buah, dan kebingungan.

Pengidap diabetes yang mengalami ketoasidosis perlu segera mendapat perawatan medis, berupa penggantian cairan dan elektrolit, serta terapi insulin.

Baca juga: Cegah Lonjakan Gula Bagi Penderita Diabetes, dr Zaidul Akbar Rekom Minum Cuka Apel Sebelum Makan

6. Nafsu makan meningkat tanpa penambahan berat badan

Penderita diabetes memang memiliki kadar glukosa yang tinggi, tetapi tidak dapat digunakan menjadi energi.

Akibatnya, ia akan merasa lemas, kekurangan energi, dan merasa lapar berlebihan.

Pengidap diabetes bahkan tidak merasa kenyang, meski sudah makan.

Mereka umumnya juga tidak mengalami penambahan berat badann, walaupun nafsu makan meningkat.

7. Penurunan berat badan secara tiba-tiba

Berat badan turun tiba-tiba juga termasuk ciri-ciri diabetes yang sudah parah.

Ini terjadi karena tubuh tidak mampu menyerap glukosa.

Jika seseorang tampak makan berlebihan, tetapi berat badannya tidak bertambah atau justru turun, mereka sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

8. Bau mulut seperti buah-buahan

Saat tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi akibat resistensi insulin, tubuh akan memecah lemak untuk menghasilkan energi.

Hal ini menghasilkan zat kimia disebut aseton yang memiliki aroma seperti buah-buahan.

Napas berbau buah juga menandakan ketoasidosis yang perlu segera ditangani medis.

Dengan menyimak ulasan mengenai tanda diabetes yang sudah parah, pasien dapat lebih waspada.

Pastikan untuk rutin berobat atau menjalani perawatan sesuai anjuran dari dokter.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved