Aceh Kirim 2 Qori Untuk Ikuti MTQ Internasional DMDI 2025, Bersaing dengan 68 Peserta dari 6 Negara

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh mengirimkan dua peserta untuk berlaga di ajang Musabaqah Tilawah Al-Qur'an Antar Bangsa DMDI ke-15 yang berlangsung di Jakarta pada 20-21 Maret 2025. 

Musabaqah ini diselenggarakan di Auditorium Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Kamis (20/3/2025) pukul 16.00 WIB.

Musabaqah ini dibuka secara resmi oleh Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Tun Sri Mohd Ali Rustam, yang juga menjabat sebagai Yang di-Pertua Negeri Melaka. 

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan rasa haru melihat antusiasme peserta yang semakin meningkat setiap tahunnya, baik dari segi jumlah maupun kualitas bacaan mereka.

"Diharapkan tahun depan semakin banyak provinsi dan negara yang mengirimkan peserta Musabaqah," ujarnya.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, di antaranya Brigjen Polri Budhi Haryanto yang mewakili Kapolri, Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Dr Raden Isnanta yang mewakili Menpora, Dr H Rahmad Syah selaku Ketua Dewan Pembina DMDI, serta Duta Besar Malaysia untuk Indonesia.

Ketua Umum DMDI Provinsi Aceh Drs Aidi Kamal MM menjelaskan, bahwa hasil seleksi yang dilakukan oleh DSI Aceh telah menetapkan dua peserta terbaik yang berhak mewakili Aceh di ajang internasional ini.

Baca juga: Muhammad Pasya, Hafiz Aceh akan Wakili Indonesia di Ajang MTQ Internasional 2025 Yordania

Mereka adalah Rahmat Yani, qori asal Nagan Raya yang mewakili peserta putra dari Aceh dan dr Yasarah qoriah asal Aceh Tengah yang mewakili peserta putri dari Aceh.

"Musabaqah Tilawah Al-Qur'an Antar Bangsa DMDI ini cuma memperlombakan satu cabang saja, yaitu cabang Tilawah," jelas Aidi Kamal kepada Serambinews.com yang dihubungi melalui WhatsApp, Jumat (21/3/2025).

Aidi Kamal menyampaikan, bahwa kedua peserta perwakilan Aceh telah menyelesaikan penampilan mereka.

Peserta putra Aceh mendapat nomor urut tampil ke-39 membawakan Surah Asy-Syura ayat 20, sedangkan peserta putri tampil pada nomor urut 4 membawakan Surah Hud ayat 96.

Tak hanya peserta dari Aceh, seluruh peserta perwakilan daerah dan negara lain juga telah menyelesaikan penampilan mereka.

"Sekarang tinggal menunggu hasil pengumuman dari dewan juri. Pengumumannya disampaikan malam ini, selesai shalat tarawih," kata Aidi Kamal.

Sebagai informasi, Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional DMDI adalah ajang kompetisi tilawah Al-Qur'an tingkat internasional yang diadakan oleh Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) setiap bulan Ramadhan dan diikuti oleh berbagai negara Melayu.

Baca juga: Hafizh Asal Aceh Terpilih Wakili Indonesia di MTQ Internasional 2025 Yordania,FUQAHA Ucapkan Selamat

Acara ini hanya memperlombakan satu cabang saja, yaitu cabang tilawah.

Kompetisi Musabaqah Tilawah Al Qur'an Antar Bangsa DMDI pertama kali diselenggarakan di Melaka, Malaysia, pada 26-28 Juli 2013. 

Pada saat itu, Aceh berhasil meraih juara pertama melalui Ustaz Takdir Feriza setelah bersaing dengan peserta dari Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, Afrika, Cina, Timor Leste, serta sejumlah provinsi lain di Indonesia.

"Untuk negara lain, setiap perwakilan membawa nama negara, sedangkan di Indonesia, masing-masing provinsi mengirimkan utusannya," tambah Aidi Kamal.

Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Zahrol Fajri SAg MH mengatakan, Aceh juga pernah menjadi tuan rumah ajang MTQ Internasional DMDI, yang diselenggarakan di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh pada tahun 2021. 

Saat itu, peserta berasal dari 16 provinsi di Indonesia, sementara beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Afrika Selatan, Cina, Filipina, dan Thailand berpartisipasi secara virtual.

Baca juga: Bupati Aceh Besar Buka MTQ Tingkat Kemukiman Lamlhom Lhoknga, Diikuti 140 Peserta dari 7 Gampong

Tahun ini, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang MTQ Internasional DMDI yang berlangsung di Jakarta.

PLH UPTD Pengembangan dan Pemahaman Alquran (PPQ) Dinas Syariat Islam Aceh Abdul Rani, SSosI MA menyebutkan, bahwa seluruh biaya keberangkatan peserta ditanggung oleh Dinas Syariat Islam Aceh.

"Ini sebagai bentuk dukungan penuh kita terhadap pengembangan syiar Islam dan tilawah Al-Qur'an di Aceh, sekaligus dukungan penuh kita terhadap visi dan misi gubernur Aceh," katanya, Jumat (21/3/2025).

Ia menambahkan, semua pihak juga dapat mendukung visi dan misi tersebut dengan melaksanakan intruksi Gubernur Aceh no 1 tahun 2025 tentang shalat berjamaah dan pengajian di sekolah.

"Program ini baru di Launching pada 17 ramadhan 1446 H, atau tepatnya 17 Maret 2025," pungkas Abdul Rani.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI