Breaking News

Berita Bireuen

Bupati Bireuen Janji Pasang Pompa Air, Sudah Lima Kali Musim Tanam Sawah di Peudada Telantar

bendung pancur irigasi Hagu, Peudada rusak tahun 2024 lalu. Sementara bendungan utama juga hancur diterjang banjir awal Maret 2025.

Editor: mufti
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
SALURAN IRIGASI - Bupati Bireuen, H Mukhlis ST melihat kondisi saluran induk irigasi Hagu Peudada di kawasan Gampong Meunasah Krueng, belum lama ini. 

Sudah lima kali musim tanam atau sejak awal 2024, ratusan petani di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen yang tersebar di 15 gampong tidak bisa menggarap sawah.

Pasalnya, bendung pancur irigasi Hagu, Peudada rusak tahun 2024 lalu. Sementara bendungan utama juga hancur diterjang banjir awal Maret 2025.

Agar petani dapat menggarap sawah, Pemkab Bireuen melakukan inisiasi dengan memasang pompa air di Krueng Peudada dialirkan ke saluran irigasi sampai ke areal persawahan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bireuen, H Mukhlis saat melihat secara dekat saluran induk irigasi Hagu yang kering kerontang karena bendungan hancur, Sabtu (22/3/2025).

Bupati didampingi Kadis PUPR Bireuen, Fadli Amir ST MT serta perangkat gampong, imum mukim, serta masyarakat mengatakan, perbaikan irigasi Hagu dan kelanjutan pembangunan Irigasi Aneuk Gajah Rheut menjadi kewenangan dinas terkait tingkat provinsi Aceh.

“Bilapun irigasi Hagu  diperbaiki dalam waktu dekat, mungkin satu atau dua tahun baru selesai. Sementara itu apabila melanjutkan pembangunan irigasi Aneuk Gajah Rheut, juga butuh waktu minimal 4 tahun lagi baru selesai, petani belum bisa menggarap sawahnya,” ujarnya.

Mengingat petani dari 15 gampong sudah lima kali musim tanam tidak bisa menggarap lahan dan membiarkan sawah telantar, Pemkab Bireuen mencari solusi.

Salah satunya, kata H Mukhlis, memasang pompa air di Krueng Peudada, tepatnya di kawasan Gampong Meunasah Krueng dekat lokasi jembatan gantung. “Pompa ukuran 6 inci dipasang dua unit, nantinya dialirkan ke saluran induk irigasi dan terus ke areal persawahan,” ujarnya.

Imum Mukim Krueng, Tgk Hasbi Abdullah mengatakan, masyarakat sangat mengharapkan langkah cepat dari Pemkab terkait agar petani dapat menggarap sawahnya. “Sudah lima kali musim tanam petani tidak menggarap sawahnya dan membiarkan telantar karena tidak ada air,” ujarnya.(yus)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved