Kiprah Politik Putra Aceh Teuku Riefky Harsya, dari Relawan SBY Hingga Jadi Sekretaris MTP Demokrat

Laporan Masrizal | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Perjalanan karir politik Menteri/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya (TRH) kian bersinar. 

Dimulai dari bawah sebagai relawan, kini politisi berdarah Aceh ini mendapat posisi tertinggi di partainya, Demokrat.

Setelah lima tahun mendampingi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen), kini Teuku Riefky kembali menarik perhatian. 

Dalam pengumuman pengurus harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) 2025-2030 pada Minggu (23/3/2025), AHY mengumumkan posisi Teuku Riefky sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai (MTP) mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua. 

Posisi tersebut menempatkan Teuku Riefky sebagai salah satu kader sekaligus satu-satunya putra Aceh yang pernah berjuang bersama SBY dari bawah hingga mencapai posisi Sekretaris di MTP. 

Pada periode 2019-2020, Teuku Riefky juga pernah mendampingi putra kedua Presiden RI ke-6, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas yang saat itu menjabat Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR RI. 

Kala itu, Teuku Riefky menjabat sebagai Sekretaris Fraksi. 

Kiprah Teuku Riefky bersama partai berlambang bintang mercy sudah teruji. 

Saat Partai Demokrat diterpa badai politik, Teuku Riefky termasuk kader yang berperan besar dalam upaya menyelamatkan partai.

Baik saat upaya pengambilalihan partai oleh kubu Moeldoko melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang kemudian dimenangkan kubu AHY, maupun saat dinamika Pilpres 2024. 

Selain ditunjuk sebagai Sekretaris MTP, Teuku Riefky pada periode ini juga ditetapkan AHY sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat. 

Dua kepercayaan penting ini yang akan mengujinya kembali untuk 5 tahun ke depan.

Berikut Susunan Pengurus MTP Demokrat:

Ketua: Susilo Bambang Yudhoyono

Wakil Ketua: Agus Harimurti Yudhoyono

Sekretaris Jenderal: Teuku Riefky Harsya

Anggota: Edhie Baskoro Yudhoyono, Andi Alfian Mallarangeng, Herman Khaeron, E.E. Mangindaan, Syariefuddin Hasan, Hinca Panjaitan, Nachrowi Ramli, Melani Leimena Suharli, Sarjan Tahir, Mohammad Jafar Hafsah, Indrawati Sukadis, Guntur Sasono, dan Irwan Fecho.(*)