Iran Umumkan Capaian Nuklir Baru, Amerika Serikat Terancam hingga Kirim Dua Kapal Induk
Iran mengonfirmasi pembicaraan tersebut tetapi mengatakan bahwa pembicaraan tersebut tidak akan dilakukan secara langsung.
SERAMBINEWS.COM - Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami mengumumkan pada Selasa (8/4/2025), beberapa pencapaian nuklir baru negara itu akan diresmikan pada Rabu (9/4/2025) hari ini.
Hal itu bersamaan dengan peringatan Hari Teknologi Nuklir Nasional, di hadapan Presiden Masoud Pezeshkian.
Menurut Kantor Berita Internasional Tasnim, Eslami mengunggah sebuah video di laman pribadinya dan media sosial yang mengumumkan peluncuran "beberapa pencapaian nuklir baru negara itu di hadapan Presiden."
Kepala AEOI menambahkan mengenai pencapaian teknologi.
"Pencapaian strategis dan teknologi ini mencakup bidang siklus bahan bakar nuklir, kesehatan dan perawatan, serta industri, yang memainkan peran penting dalam kesehatan masyarakat dan kehidupan manusia," katanya.
"Sesungguhnya, Hari Teknologi Nuklir Nasional adalah simbol kepercayaan diri dan tekad para ilmuwan Iran yang heroik."
Baca juga: Donald Trump Ancam Serang Iran kalau Tak Sepakat soal Nuklir
Kesepakatan Nuklir
Sebelumnya diberitakan, Amerika Serikat (AS) telah mengirim dua kapal induk mendekati Iran.
Demikian terungkap dari Citra satelit tanggal 5 April 2025 dari Copernicus Browser/European Space Agency menunjukkan bahwa kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson, telah memasuki Samudra Hindia melalui Selat Malaka.
USS Carl Vinson, yang sebelumnya ditempatkan di Pasifik Barat, kini dipindahkan ke Samudra Hindia untuk bergabung dengan USS Harry S. Truman di kawasan Timur Tengah.
Mengutip Newsweek, pengerahan kapal induk ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran dan kelompok Houthi di Yaman.
Dengan kehadiran dua kapal induk, AS kini memiliki kekuatan serangan yang signifikan di wilayah tersebut.
Sementara, Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa Teheran "bergerak" ke arah kesepakatan dengan Washington untuk mengendalikan program nuklir Iran, mengulangi peringatan Presiden AS Donald Trump bahwa Republik Islam itu akan "bertanggung jawab" jika gagal mencapai kesepakatan.
"Presiden telah memberlakukan kembali sanksi yang melumpuhkan terhadap rezim Iran," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Karoline Leavitt dalam jumpa pers di Washington. "Jika mereka tidak memilih untuk melanjutkan diplomasi dan kesepakatan, yang merupakan arah yang kami lihat mereka tuju, akan ada konsekuensi yang serius."
Komentar itu muncul sehari setelah Trump mengumumkan selama pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Washington bahwa AS akan memulai pembicaraan langsung dengan Iran pada hari Sabtu, dikutip dari Times of Israel.
India Nyatakan Perang Dagang dengan AS usai Trump Berlakukan Tarif 50 Persen |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
VIDEO Ancaman Tersembunyi Iran: Pabrik Senjata Rahasia di Luar Negeri Sasar Jantung Israel! |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
VIDEO Iran Bangun Pabrik Rudal di Luar Negaranya untuk Kepung Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.