Sekolah Rakyat 2025 Mulai Dibuka untuk Keluarga Kurang Mampu, Siswa Dapat Makan Bergizi Gratis
Kementerian Sosial (Kemensos) akan bertanggung jawab penuh sebagai koordinator dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Rakyat 2025 memberikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada peserta didik yang terdaftar, dimulai dari saat kegiatan belajar mengajar.
Program ini ditujukan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar bisa mengakses pendidikan berkualitas dengan dukungan gizi yang memadai.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan bahwa pemberian makan bergizi akan otomatis diberikan pada setiap siswa yang terdaftar saat kegiatan belajar mengajar dimulai.
"Otomatis nanti kalau sudah jalan, nanti ada satu makan siangnya itu ikut program MBG. Kita sudah koordinasi," ujar Gus Ipul, di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Kementerian Sosial (Kemensos) akan bertanggung jawab penuh sebagai koordinator dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat.
Menurut Gus Ipul, Kemensos akan mengelola dan mengawasi kegiatan pendidikan tersebut, meskipun berbagai kementerian lainnya juga terlibat dalam program ini.
Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di 300 Daerah
Sekolah Rakyat 2025 akan melibatkan lebih dari 300 pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten, maupun kota.
Program ini menawarkan bantuan berupa tanah di atas lima hektare serta gedung-gedung yang perlu direvitalisasi.
Gus Ipul menambahkan bahwa lebih dari 300 pemerintah daerah telah mengajukan partisipasi dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Penerimaan Peserta Didik dan Rekrutmen Tenaga Pendidik
Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, dengan pendaftaran yang dimulai pada bulan April 2025.
Proses seleksi peserta didik akan melibatkan beberapa tahapan, antara lain seleksi administratif, tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, dan pemeriksaan kesehatan.
Pendaftaran Siswa Berdasarkan Kriteria Sosial-Ekonomi
Calon siswa yang dapat mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari keluarga kurang mampu.
Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik kepada mereka yang membutuhkan, sehingga bisa mencetak generasi masa depan yang lebih baik.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan bahwa pendidikan yang lebih merata dan berkualitas bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkendala masalah ekonomi.
Program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan mendapatkan makan bergizi gratis.
Mendikdasmen: Sekolah Rakyat Bakal Gunakan Kurikulum Multi-Entry dan Multi-Exit
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti mengatakan kurikulum yang akan diterapkan pada sekolah rakyat akan berbeda dari sekolah formal pada umumnya.
Kurikulum ini, kata Abdul Muti, dirancang dengan sistem multi-entry dan multi-exit, yang memungkinkan siswa untuk masuk dan keluar dalam waktu yang fleksibel.
Sitem multi-entry dan multi-exit adalah model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk masuk dan keluar sekolah pada berbagai waktu.
"Kurikulumnya nanti seperti kurikulum biasa, tetapi dengan model multi-entry dan multi-exit. Jadi, anak-anak tidak harus masuk pada tahun ajaran yang sama. Mereka bisa masuk secara bergelombang, tidak harus bersamaan," ujar Abdul Muti di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Menurut Abdul Muti, begitu para siswa masuk ke sekolah rakyat, mereka akan diasramakan dan langsung memulai pembelajaran.
Sistem ini dirancang agar lebih adaptif terhadap kondisi siswa yang mungkin memiliki latar belakang berbeda dalam pendidikan sebelumnya.
"Jadi kurikulum ini kami buat khusus. Tidak sama persis dengan kurikulum di sekolah formal. Sekolahnya tetap formal, tetapi kurikulumnya dirancang secara tersendiri," katanya.
Sekolah rakyat sendiri digagas sebagai solusi untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan yang mengalami kendala dalam mengakses pendidikan formal.
Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025.
Sementara itu, proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik akan dimulai pada April 2025.
Peserta didik akan diseleksi melalui berbagai tahapan, termasuk seleksi administratif, di mana anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Besaran Gaji CPNS 2024 Setelah Dilantik, Lengkap dengan Berbagai Tunjangan
Baca juga: Pemerintah Aceh Diharapkan Beri Perhatian Khusus Terhadap Perkembangan Ekonomi Kreatif
Baca juga: Hari Ini, Mabes Polri Akan Sertijab Wakapolda Aceh
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah Pantau Program MBG di Aceh Utara |
![]() |
---|
MBG di Sukajaya Sabang, 3.775 Porsi Makanan Bergizi Dibagikan, Untuk Anak PAUD Hingga Ibu Menyusui |
![]() |
---|
MBG di Langsa Timur, 2.221 Pelajar Makan Nasi, Buah, Daging Ayam, Tempe dan Sayur |
![]() |
---|
Wagub Fadhlullah Tinjau MBG di Aceh Utara, Tekankan Standar Kualitas dan Gizi |
![]() |
---|
VIDEO - Sekolah Rakyat Bireuen Rampung dan Siap Beroperasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.