Berita Aceh Barat Daya
Bupati Abdya Wajibkan Setiap Warkop Lakukan Nongkrong Islami: Ngopi Setelah Shalat Subuh Ada Tausiah
diwajibkan kepada owner warung kopi atau cafe untuk melakukan kegiatan keagamaan berupa pengajian atau tausiyah di warung kopi
diwajibkan kepada owner warung kopi atau cafe untuk melakukan kegiatan keagamaan berupa pengajian atau tausiyah di warung kopi
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dalam visi, misi, dan program kerja selama lima tahun ke depan memiliki Program Peukong Agama Menuju Abdya Malem.
Selain Gerakan Shalat Berjamaah, Gema Ba’da Magrib, dan Gure Tamong Sikula, ada program Nongkrong Islami yang digagas oleh Bupati Safaruddin dan Wabup Zaman Akli.
Hal itu disampaikan Bupati Safaruddin pada acara Sosialisasi Instruksi Gubernur Aceh Nomor I/INSTR/2005 tentang Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjama’ah bagi Aparatur Negara dan Masyarakat serta Pelaksanaan Mengaji pada Satuan Pendidikan di Aceh, serata Serap Aspirasi Pekong Agama di Kabupaten Abdya.
Acara yang dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai elemen itu, berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Sigupai Arena, Desa Guhang, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya, Rabu (9/4/2025).
Menurut Safaruddin, hadirnya program tersebut, setelah ia melihat bisnis warung kopi (warkop) atau cafe di Kabupaten Abdya berkembang sangat pesat.
Namun para pengunjung hanya duduk menikmati makanan dan minuman, menghabiskan waktu dengan sia-sia.
“Oleh karenanya, diwajibkan kepada owner warung kopi atau cafe untuk melakukan kegiatan keagamaan berupa pengajian atau tausiyah di warung kopi atau cafenya dengan konsep "Ngopi Bersama Teungku" secara rutin, minimal seminggu sekali setelah shalat subuh. Sehingga akan mewujudkan nuansa cafe yang islami,” ujarnya.
Kegiatan ini, boleh dilakukan secara bergiliran antar warung kopi atau cafe.
Diharapkan kepada Keuchik untuk melakukan pengawasan tentang kegiatan ini.
Selain itu, Bupati Safaruddin meminta agar shalat jamaah di masjid-masjid perlu ditingkatkan, karena pahalanya lebih besar 20 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian.
“Setiap muslim wajib hukumnya menunaikan shalat lima waktu sehari semalam (Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya).
Bila telah masuk waktu shalat, maka seluruh kegiatan harus dihentikan sampai selesainya kegiatan shalat berjamaah,” ujarnya.
Pada Program Gema Ba’da Magrib, Safaruddin menekankan agar menjelang magrib seluruh kegiatan dihentikan, baik di pasar, warung kopi, dan tempat keramaian lainnya.
“Tidak terdengar lagi suara televisi, musik, dan alat elektronik lainnya, baik di tempat umum maupun di rumah-rumah penduduk.
Semua masyarakat menuju ke Masjid untuk melaksanakan shalat Magrib berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan pengajian (seumeubeut) yang dilaksanakan di rumah-rumah seumeubeut maupun rumah-rumah warga bagi anak-anak,” ucapnya.
Kepada Keuchik di seluruh desa, kata kata Safaruddin, untuk melakukan monitoring dan pengawasan guna memastikan keputusan ini berjalan sebagaimana mestinya, sehingga terwujudnya generasi Qurani di Kabupaten Abdya.
Kemudian, pada Program Gure Tamong Sikula, Safaruddin, menilai Tengku dan gure (ustad) berperan penting dalam pendidikan agama Islam dan berbagai kegiatan keagamaan di sekolah, seperti mendidik, membimbing, dan menanamkan nilai-nilai akhlak.
“Tengku atau gure juga dapat menjadi teladan dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman,” ujarnya.
Tujuan program ini, jelas Safaruddin, untuk meningkatkan pengetahuan agama.
Ustad atau Teungku dapat membantu siswa memahami nilai-nilai agama dan moral, serta memberikan bimbingan dalam mempelajari agama.
Kemudian, sambung Safaruddin, membentuk karakter siswa. Ustad atau teungku dapat membantu siswa membentuk karakter yang baik, seperti akhlak mulia, disiplin, dan tanggung jawab.
Seterusnya, meningkatkan kesadaran moral. Ustad atau Teungku dapat membantu siswa memahami pentingnya moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, sambung Safaruddin, membantu siswa dalam menghadapi masalah.
Ustad atau Teungku dapat memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa dalam menghadapi masalah pribadi, sosial, atau akademis.
Terakhir, kata Safaruddin, meningkatkan kesadaran spiritual. Ustad atau Teungku dapat membantu siswa memahami pentingnya spiritualitas dan kesadaran diri dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mewujudkan seluruh kegiatan ini, tegas Safaruddin, para keuchik merupakan garda terdepan dalam melakukan penertiban dan pengawasan, sehingga program ini betul-betul terlaksana.
“Pemkab Abdya akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap progres kegiatan ini.
Bila ada desa yang berhasil menerapkan kegiatan ini, maka akan diberikan reward baik dalam bentuk bugeting maupun dalam bentuk lainnya.
Bagi desa yang gagal, maka akan mendapatkan punishment,” tegasnya.
Safaruddin menyebutkan, dari visi dan misi saat kampanye pada Pilkada 2024 lalu, ada satu bab tentang bagaimana agenda untuk mendirikan Kabupaten Abdya punya nilai lebih ketimbang kabupaten-kabupaten lain dalam penyelenggaraan nilai syariat Islam.
“Saya tahu dan memahami, bapak, bu sekalian mungkin berharap penyelenggaraan syariat Islam di Aceh terutama di Abdya secara komprehensif.
Tapi setidaknya kalau tidak sempurna seperti komprehensifnya Islam memberikan pengajaran kepada kita, minimal kita sudah mulai dengan hal-hal yang kecil.
Maka, salah satunya adalah mendukung Instruksi Gubernur Aceh tentang shalat berjamaah.
Nanti akan ada instruksi, Perbup atau keputusan bupati maupun qanun,” jelas Safaruddin.
Maka, sebut Safaruddin, nanti ia akan pertimbangkan apa yang terbaik dalam hal Peukong Agama di Abdya ini.
Apakah melalui Keputusan Bupati, Instruksi Bupati, Surat Edaran, dan Qanun.
“Ini juga akan menjadi sebuah harapan besar saya untuk menyerap aspirasi masyarakat. Intinya, dukungan semua pihak sangat kami butuhkan untuk mewujudkan cita-cita kita bersama ini,” pungkas Safaruddin. (*)
Atasi Aksi "Ninja Sawit" Polres Abdya Tingkatkan Patroli |
![]() |
---|
Petani Abdya Menjerit, Harga Gabah Diduga Dimonopoli Tengkulak |
![]() |
---|
Plt Sekda Abdya Minta ASN Tidak Menunda Tugas, Beri Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Nelayan Abdya Praktekkan Cara Gunakan Alat Fishfinder di Laut Lepas |
![]() |
---|
Menuju Desa Digital, Keuchik Gampong Geulumpang Payong, Abdya Lepas Tim Pemutakhiran Data |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.