Internasional

Ini 5 Target KebijakanTarif Trump, Strategi Jenius atau Senjata Makan Tuan?

Kebijakan ini memang berhasil “mengguncang” lawan dagang, tapi belum tentu membawa manfaat jangka panjang bagi AS.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari YouTube The White House pada Rabu (5/3/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat ketika sejumlah warga AS memberikan ucapan terima kasih pada Selasa (4/3/2025). 

Trump percaya bahwa Amerika selama ini dirugikan dalam perdagangan internasional. Menurutnya, negara-negara lain mendapat untung besar dengan menjual barang ke Amerika, tapi tidak memberi perlakuan yang adil untuk barang Amerika yang dijual ke sana.

Untuk melawan hal itu, Trump mengusulkan tarif dasar 10 persen untuk semua negara, dan tarif tambahan khusus untuk sekitar 60 negara yang dianggap “paling merugikan” AS.

 Akibatnya, banyak negara jadi panik karena tarif ini bisa menghantam ekonomi mereka dengan keras.

Gedung Putih bahkan menyebut bahwa lebih dari 75 pemimpin dunia telah menghubungi Trump untuk membahas ulang perjanjian dagang, termasuk Korea Selatan dan Jepang.

Dengan jeda waktu 90 hari ini, banyak negara sedang mencoba berunding ulang dengan AS.

Artinya, meskipun belum menang sepenuhnya, Trump berhasil menekan negara lain untuk datang ke meja perundingan.

 
2. Menghidupkan Kembali Industri Manufaktur Amerika

Apa Kata Trump?
"Pabrik-pabrik akan kembali berdiri. Kita akan membangun kekuatan industri dalam negeri."

Trump sejak lama percaya bahwa tarif bisa melindungi industri dalam negeri, terutama manufaktur seperti baja, mobil, dan elektronik, dari barang impor murah yang sering datang dari luar negeri.

Namun, masalahnya adalah stabilitas. Perusahaan-perusahaan butuh kepastian hukum dan kebijakan sebelum mereka mau membangun pabrik baru di AS.

Jika tarif bisa berubah sewaktu-waktu, mereka akan ragu untuk berinvestasi.

Saat ini, banyak perusahaan masih menunggu dan melihat sebelum membuat keputusan besar – karena belum jelas sektor mana yang akan benar-benar dilindungi, dan apakah tarif ini akan tetap lama.


Tujuan untuk menghidupkan industri AS masih jauh. Perusahaan masih ragu untuk mengambil risiko karena kebijakan tarif belum pasti.

 
3. Melawan China dalam Perdagangan

Apa Kata Trump?
"Saya hormat pada Presiden Xi dan Tiongkok, tapi mereka mengambil keuntungan besar dari kami."

Salah satu target utama Trump adalah Tiongkok (China).

AS dan China memang sudah lama berselisih soal perdagangan, terutama karena China dianggap mencuri teknologi, memanipulasi mata uang, dan menekan perusahaan asing.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved