Ekonomi Global
Resesi di Depan Mata? Dolar Terkapar, Emas Bersinar Terang, Obligasi Dijual Massal!
"Jelas ada eksodus dari aset-aset AS. Pasar mata uang dan obligasi yang jatuh bukanlah pertanda baik," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Sebelumnya, harga minyak sudah anjlok lebih dari 2 dolar per barel pada hari Kamis.
Data Ekonomi Diabaikan Pasar
Meskipun Departemen Tenaga Kerja AS merilis data yang menunjukkan penurunan harga konsumen secara tak terduga pada bulan Maret, pasar tidak terlalu bereaksi.
Banyak analis percaya bahwa dampak dari penurunan tarif yang sementara tidak akan mampu menahan laju inflasi jika perang tarif terus berlanjut.
Lebih dari itu, aksi jual besar-besaran di pasar obligasi AS telah memicu kekhawatiran akan terulangnya situasi seperti pada masa awal pandemi COVID-19, saat para investor secara besar-besaran menjual obligasi untuk mengumpulkan uang tunai.
Baca juga: Perang Dagang Makin Panas, Trump Naikkan Tarif Impor China hingga 104 Persen, Beijing Tak Gentar
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.