Berita Aceh Selatan

Tanggul Intake Krueng Baru Aceh Selatan Diduga Salah Desain, Dinas Pengairan Diminta Segera Perbaiki

Pasalnya, tanggul yang dibangun 2024 itu diduga salah desain, sehingga petani di Kemukiman Kuta Trieng dan Blang Baru, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Ka

Penulis: Ilhami Syahputra | Editor: Mursal Ismail
Dok for Serambinews.com.  
TANGGUL KRUENG BARU - Tanggul di intake Krueng Baru, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, baru-baru ini. Tanggul ini diduga salah desain sehingga berdampak petani gagal tanam. 

Pasalnya, tanggul yang dibangun 2024 itu diduga salah desain, sehingga petani di Kemukiman Kuta Trieng dan Blang Baru, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, gagal tanam. 

Laporan ilhami Syahputra | Aceh Selatan 

SERAMBINEWS.COM,TAPAKTUAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan, Zalfazli Z, meminta Pemprov Aceh segera memperbaiki tanggul di intake Krueng Baru, Kecamatan Labuhanhaji Barat. 

Pasalnya, tanggul yang dibangun 2024 itu diduga salah desain, sehingga petani di Kemukiman Kuta Trieng dan Blang Baru, Kecamatan Labuhanhaji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, gagal tanam. 

"Kita berharap agar pemerintah bisa menyelesaikan persoalan ini dalam waktu dekat, agar masyarakat bisa kembali turun ke sawah," ungkap Zalfazli Z dalam keterangan pers yang diterima, Minggu (13/42025).

Lebih lanjut, Anggota Komisi III itu bersama keuchik dan tokoh masyarakat setempat sudah melihat langsung kondisi di lapangan pada Sabtu 12 April 2025. 

"Saat mengunjungi lokasi tersebut, kita menemukan aliran air yang tersumbat karena endapan sedimen yang semakin tinggi hingga menutup pintu masuk air di intake saluran irigasi tersebut," jelasnya.

Zalfazli Z menilai, hal itu dikerenakan perencanaan kurang matang, sehingga Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan sudah seharusnya melakukan penanganan dan memperbaiki kembali mengingat dampak yang sangat besar dirasakan petani. 

Baca juga: Bupati Aceh Singkil Serukan Jajarannya Libur ke Pulau Banyak, Netizen Minta Bangun Fasilitas 

"Sudah tiga bulan masyarakat mengalami gagal tanam akibat kekeringan. Apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan berdampak luas pada gangguan ketahanan pangan di Aceh khususnya masyarakat Aceh Selatan," katanya. 

Sementara itu, Keuchik Kuta Trieng Anwar mengatakan bahwa tanggul atau pengaman tebing jika tidak diperbaiki akan berdampak terhadap ratusan hektare sawah yang ada di wilayah tersebut. 

"Sudah dua kali panen gagal karena air tidak masuk ke saluran irigasi semenjak dibangunnya tanggul itu.

Petani di dua kemukiman itu tidak bisa turun sawah lagi karena kekeringan dan tiang pondasi jembatan bisa rusak karena sudah dibukanya batu bendungan yang lama di sungai tersebut," terangnya.

Oleh karena itu, ia mewakili masyarakat dua kemukiman di Labuhanhaji Barat meminta agar Dinas pengairan Aceh dapat menangani secepatnya masalah tersebut. 

"Kami berharap ada langkah kongkret dari instansi terkait agar masyarakat tidak kembali mengalami gagal tanam," pungkasnya. 

Baca juga: VIDEO - Penampakan Rampasan Kasus Suap Ketua PN Jaksel, Mobil Lexus hingga Ferrari Disita Kejagung

Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari pihak Dinas Pengairan Aceh terkait hal ini. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved