Cerita Warga Aceh Korban Jambret di Medan, Teriak-teriak tak Ada yang Tolong

Seorang warga Aceh, jadi korban penjambretan di Kota Medan, Minggu (13/4/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Editor: Yocerizal
Ilustrasi/Sriwijaya Post
Foto ilustasi jambret dokumen Serambinews.com. Minggu (13/4/2025), sekitar pukul 15.00 Wib, seorang warga Aceh jadi korban penjambretan di Kota Medan. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang warga Aceh, jadi korban penjambretan di Kota Medan, Minggu (13/4/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kejadian tersebut menimpa Asnawi Luwi dan keluarganya, saat sedang berbelanja toko kue di Jalan Gatot Subroto, persisnya dekat Jembatan Universitas Panca Budi Medan.

Asnawi yang juga wartawan ini mengatakan, saat itu ia sedang berbelanja di pasar sentral mal. Selesai berbelanja, ia dan keluarganya pulang naik becak motor.
 
"Naik becak motor, jadi istri duduk di dekat pengemudi becak, jadi posisi abang bersebelahan dengan istri dan anak di pangkuan," katanya. 

Setelah sampai di Petisah, Asnawi meminta berhenti untuk beli es cendol dan kemudian Kembali melanjutkan perjalanan.

"Saya dan anak turun untuk membeli roti mawar mau bawa ke pesantren anak, karena anak libur makanya saya datang ke tempat anak dan bawa makanan,"

"Posisi saat itu istri di dalam becak motor, tas istri udah dijepit di paha," ujar Asnawi.

Baca juga: Terseret Ombak hingga 20 Meter ke Laut, Bocah 10 Tahun Meninggal Tenggelam di Pasi Ie Leubeue Pidie

Baca juga: Mahasiswa Universitas Abulyatama Aceh Demo di Depan Gerbang, Begini Tanggapan Rektor Unaya Dr Nurlis

Ternyata lanjut Asnawi, tak jauh dari lokasi langsung datang jambret berboncengan.

"Kami berteriak tidak ada satu pun yang membantu,"

"Sudah dilihatin warga berkendara dan berjalan kaki tetap tidak ada yang membantu," lanjutnya.

Pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor Honda Vario. 

Keduanya menggunakan jaket, satu di antaranya menggunakan topi dan helm.

Asnawi mengungkapkan di dalam tas itu berisi satu unit handphone Samsung A05, uang ratusan ribu, satu KTP dan tas istri.

Asnawi mengatakan, warga Aceh mulai was-wassan di Kota Medan. Baik untuk belanja berobat, belanja kebutuhan, maupun ke sekolah.

"Kriminalitas di Medan sangat tinggi, sehingga warga Aceh menjadi was-was," katanya.

Baca juga: Mutasi Unik di Aceh Singkil, Pejabat Definitif Digeser Pelaksana Harian, BKN Surati Bupati 

Baca juga: Mustafa, Petani Bireuen Bawa 192 Kg Sabu, Kejar-kejaran di Jalan dan Berakhir dengan Tabrakan

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang G Hutabarat saat dikonfirmasi via telepon WhatsApp, mengatakan belum ada mendapatkan informasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved