Kajian Islam
JCH yang Akan Berangkat Wajib Tahu, Ini 7 Tips dari Buya Yahya Agar Memperoleh Haji Mabrur
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengingatkan haji yang diterima oleh Allah bukan hanya sekadar menyelesaikan rangkaian ritual.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengingatkan haji yang diterima oleh Allah bukan hanya sekadar menyelesaikan rangkaian ritual.
SERAMBINEWS.COM - Tak lama lagi sudah memasuki musim haji.
Jamaah calon haji atau JCH tentu sudah melakukan berbagai persiapan, terutama untuk memperoleh haji mabrur.
Pasalnya, haji mabrur adalah impian setiap muslim yang menunaikan ibadah ke Tanah Suci.
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengingatkan haji yang diterima oleh Allah bukan hanya sekadar menyelesaikan rangkaian ritual.
Tetapi juga tentang ketulusan niat, menjaga hati, memperkuat keimanan, dan membawa manfaat bagi sesama.
Dengan mempersiapkan diri secara lahir dan batin, serta menjadikan perjalanan haji sebagai momen perubahan spiritual yang nyata, insya Allah setiap langkah menuju Baitullah akan bernilai ibadah yang diridhai-Nya.
Baca juga: Bolehkah Orang Kaya Menerima Daging Kurban? Begini Kata Buya Yahya hingga Jelaskan Soal Prioritas
Mari jadikan haji sebagai titik balik menuju hidup yang lebih taat, jujur, dan bermanfaat bagi orang lain.
Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang difardhukan kepada setiap muslim yang memiliki kemampuan untuk menunaikannya baik secara fisik, finansial, dan spiritual untuk berangkat ke Baitullah.
Haji termasuk ibadah penting dalam agama Islam yang memiliki tujuan mulia, yakni mendapatkan ridha Allah dan meraih surga-Nya.
Tentunya setelah melaksankan ibadah haji di Tanah Suci, harapan kita adalah menjadi haji yang mabrur.
Dari sisi istilah, dikutip dari laman Kemenag, haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, kemudian berdampak pada kebaikan diri, serta bermanfaat bagi orang lain.
Menjadi haji yang mabrur juga menjadi impian setiap muslim yang ingin meraih surga yang menjadi balasan dari perjalanan suci ini.
Baca juga: Mau Patungan Kurban Untuk Idul Adha 2024? Simak Dulu Ketentuannya Agar Sah,Ini Penjelasan Buya Yahya
Namun, bagaimana sebenarnya cara menjadi haji yang mabrur?
Artikel ini akan membahas tentang tips dari Buya Yahya mengenai bagaimana cara menjadi haji yang mabrur dilansir Serambinews.com dari kanal Youtube Al Bahjah TV dan laman Al Bahjah.or.id.
1. Niat dan Persiapan yang Benar
Segala perbuatan baik harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Niatkanlah untuk menunaikan ibadah haji semata-mata karena Allah semata, bukan untuk pamer atau tujuan duniawi lainnya.
Selain itu, persiapkan segala sesuatu dengan baik, terutama secara materi.
Baca juga: Bagaimana Hukum Jika Batuk Saat Baca Al Fatihah Dalam Shalat, Apakah Harus Diulang? Ini Buya Yahya
Pastikan harta yang digunakan untuk haji adalah halal, sehingga perjalanan ini dapat menjadi ibadah yang diterima oleh Allah.
2. Menjaga Kemurnian Hati
Haji bukan hanya sekadar menjalankan serangkaian ritual, tetapi juga mengharuskan untuk membersihkan hati dan menjaga kesucian jiwa.
Hindarilah sikap sombong atau merasa lebih baik dari orang lain setelah menunaikan haji.
Tetaplah rendah hati dan berperilaku baik serta penuh kasih sayang terhadap sesama.
Jagalah kesucian hati dari godaan dan nafsu-nafsu negatif yang dapat merusak keikhlasan ibadah.
Baca juga: 4.357 Calon Jamaah Haji Aceh sudah Lunasi BPIH, 12 Jadi Cadangan, Siap Diberangkatkan ke Tanah Suci
3. Menghindari Tantangan Kesombongan
Ibadah haji merupakan ujian kesabaran dan ketakwaan yang besar.
Selama menjalankan haji, jangan biarkan kesombongan menghinggapi hati.
Kesombongan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti merasa bangga karena telah berada di luar negeri atau memiliki kekayaan yang memadai untuk menunaikan haji.
Ingatlah bahwa haji adalah ibadah yang sama pentingnya dengan ibadah-ibadah lainnya dalam Islam.
Jangan biarkan kesombongan merusak kebaikan yang telah dicapai melalui perjalanan suci ini.
Baca juga: Siap Berangkat, Seluruh Jamaah Haji Aceh Sudah Lunasi BPIH
4. Memperkuat Iman dan Kejujuran
Dalam menunaikan haji, perkuat iman dan kejujuran dalam diri.
Jaga kebersihan hati dengan memaafkan dan berbuat baik kepada sesama.
Cintailah dan hargailah saudara seiman, dan janganlah melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.
Perilaku yang jujur dan tulus akan membantu menjadikan ibadah haji sebagai momentum transformasi diri yang sejati.
5. Mengisi Hati dengan Kebaikan
Baca juga: Buruan Cek! Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025, Bimtek Mulai 14 April
Selama perjalanan haji, tata hati Anda dengan kebaikan dan ketulusan.
Selain melaksanakan berbagai ritual haji dengan sungguh-sungguh, jadikanlah waktu tersebut sebagai kesempatan untuk memperdalam pengetahuan agama, berzikir, membaca Al-Qur’an dan berdoa dengan khusyuk.
Isi hati Anda dengan penghayatan dan kecintaan terhadap agama serta ketundukan kepada Allah.
Jangan biarkan waktu haji terbuang sia-sia, tetapi manfaatkan setiap momen untuk meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
6. Berbuat Kebaikan dan Berbagi dengan Sesama
Haji bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang berbagi kasih sayang dan kebaikan kepada sesama.
Selama di Tanah Suci, berusahalah untuk membantu sesama jamaah haji yang membutuhkan.
Berikan sedekah, bantu mereka yang kesulitan, dan berlaku baik kepada siapa pun yang Anda temui.
Jadilah orang yang penuh kebaikan dan membawa manfaat bagi orang lain, sehingga ibadah haji Anda menjadi berkah tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar Anda.
7. Kembali dengan Perubahan yang Nyata
Setelah menunaikan ibadah haji, perjalanan spiritual Anda belum berakhir.
Penting untuk menjaga semangat dan perubahan positif yang Anda alami selama haji, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali ke rutinitas Anda dengan hati yang penuh kesyukuran dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai hamba Allah.
Lanjutkan amalan-amalan baik yang Anda lakukan selama haji, seperti salat, berdzikir, bersedekah, dan berbuat kebaikan kepada sesama.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Bolehkah Tunda Mandi Wajib Hingga Besok Pagi Usai Berhubungan Suami Istri di Malam Hari?Ini Hukumnya |
![]() |
---|
Daftar Shalat Wajib yang Ada Shalat Qabliah dan Ba'diyah, Simak Niat dan Tata Cara Pengerjaannya |
![]() |
---|
Punya Utang Pada Orangtua yang Sudah Meninggal Dunia, Apa Tetap Harus Dibayar? Ini Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Suami Istri Sudah Menikah dan Halal Bersentuhan, Bagaimana Dalam Kondisi Wudhu, Batal atau Tidak? |
![]() |
---|
Utang Tak Dibayar? Bisa Dimiskinkan Seketika oleh Allah, Simak Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.